SURYA.co.id - Prestasi akademik kembali ditorehkan Jibril Gibran, putra dari Ismail Rasyid, pendiri dan CEO PT Trans Continent.
Ia resmi menyandang gelar Master of Science (MSc) dari University of Manchester, Inggris, dengan spesialisasi Supply Chain Management.
Prosesi wisuda digelar pada 12 Desember 2025 dan menjadi momen bersejarah bagi keluarga.
Kehadiran sang ayah Ismail Rasyid, ibunda Erni Molisa, serta adik perempuannya Syifa Aulia menjadi saksi langsung keberhasilan tersebut.
Pencapaian ini menandai babak baru dalam perjalanan akademik Jibril, yang selama ini dikenal sebagai generasi penerus perusahaan multimoda transportasi Trans Continent.
Melansir dari Serambinews, berikut ulasan sosok Jibril Gibran.
Jibril Gibran lahir di Jakarta pada 8 Januari 2003, dari pasangan Ismail Rasyid dan Erni Molisa.
Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menempatkan pendidikan, etos kerja, dan kemandirian sebagai nilai utama.
Pendidikan formalnya dimulai di SD Al Azhar Tangerang, sebelum melanjutkan ke SMP Global Jaya Bintaro.
Di jenjang ini, Jibril mulai terbiasa dengan lingkungan multikultural serta pendekatan pendidikan berstandar internasional.
Tahun 2018 menjadi fase penting dalam hidupnya.
Mengikuti langkah keluarga yang berpindah ke Australia demi pengembangan usaha, Jibril melanjutkan pendidikan menengah atas di Perth.
Pengalaman lintas negara tersebut memperluas wawasannya sekaligus membentuk karakter adaptif sejak usia muda.
Pada 2021, Jibril melanjutkan studi ke Universitas Brighton, Inggris, dengan mengambil jurusan Ekonomi dan Bisnis.
Setelah menempuh pendidikan selama empat tahun, ia berhasil meraih gelar sarjana pada Juli 2024.
Di luar aktivitas akademik, Jibril juga mengembangkan minatnya di bidang aviasi.
Ia mengikuti pendidikan penerbangan secara profesional hingga mengantongi lisensi resmi dari otoritas penerbangan Inggris.
Kemampuannya menerbangkan pesawat ringan jenis Cessna menjadi bukti kedisiplinan dan komitmennya dalam mengejar passion.
Bagi Jibril, dunia penerbangan bukan sekadar hobi, melainkan sarana untuk melatih fokus, tanggung jawab, dan pengambilan keputusan.
Usai menyelesaikan studi sarjana, Jibril langsung melanjutkan pendidikan magister di University of Manchester, salah satu universitas ternama dunia.
Ia memilih Supply Chain Management, bidang strategis yang relevan dengan tantangan bisnis global dan industri transportasi.
Pada 12 Desember 2025, Jibril resmi dinyatakan lulus dan meraih gelar MSc.
Keberhasilan ini mencerminkan keseriusannya dalam menguasai ilmu yang berperan penting dalam pengelolaan logistik, transportasi, dan rantai pasok internasional.
University of Manchester sendiri berdiri sejak 1824 dan menempati peringkat ke-35 dunia versi QS World University Rankings 2026.
Institusi ini dikenal memiliki kualitas riset unggulan, dengan 25 peraih Nobel tercatat sebagai staf maupun alumni.
Program Supply Chain Management di universitas tersebut juga termasuk yang terbaik di Eropa, mencakup studi logistik, manajemen inventori, pengadaan, transportasi, hingga mitigasi risiko rantai pasok global.
Dengan gelar master dari universitas kelas dunia serta lisensi penerbangan yang dimiliki, Jibril Gibran muncul sebagai figur muda berwawasan global.
Perpaduan keilmuan bisnis dan ketertarikan pada aviasi memberinya modal kuat untuk berkontribusi di sektor transportasi dan logistik internasional.
Perjalanan akademik Jibril mencerminkan keberanian melangkah jauh dari zona nyaman, konsistensi dalam menuntut ilmu, serta peran penting dukungan keluarga.
Kisahnya menjadi potret generasi muda Indonesia yang siap bersaing dan membawa nama bangsa di kancah global.