Oleh: Peter Lees, Head of Solution Architecture Asia-Pacific, SUSE
Pada 2026, perusahaan-perusahaan di Asia-Pasifik dihadapkan pada pilihan sulit: mempertahankan rasa aman yang semu dan berisiko terjebak dalam kondisi yang membahayakan, atau menyambut perubahan fundamental dalam teknologi untuk memastikan kelangsungan bisnis mereka di masa depan.
Peter Lees, Head of Solution Architecture di Asia-Pasifik, SUSE, menegaskan bahwa bergantung pada solusi tertutup dari satu vendor bukan hanya berisiko secara finansial, tetapi juga memberikan ancaman eksistensial bagi kelangsungan bisnis dan keunggulan kompetitif.
Lima prediksi berikut bukan sekadar tren, tetapi langkah strategis yang harus dipenuhi. Ia memberikan wawasan tentang cara membangun infrastruktur yang cukup tangguh untuk menghadapi kedaulatan digital, menyusun ulang upaya perlindungan siber menjadi zero-trust posture, dan akhirnya: memanfaatkan AI sambil menyeimbangkan risiko dan peluang.
Ketahanan bukan sekadar pilihan TI, tetapi fondasi kesuksesan
Ketahanan dimulai dari kebebasan dalam memilih. Seiring meningkatnya regulasi kedaulatan digital, khususnya dengan preseden yang berkembang di Uni Eropa, bisnis di kawasan Asia Pasifik harus mempertimbangkan secara cermat dan proaktif bagaimana menjaga kendali atas data dan platform teknologi mereka sejak awal, daripada bertindak saat sudah terlambat dan terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Selain pertimbangan etis, terdapat pula aspek pragmatis: yakni tata kelola dan pengendalian biaya. Memilih opsi yang fleksibel dan terbuka mencegah organisasi terjebak dalam biaya migrasi yang sangat besar atau menjadi rentan terhadap lonjakan harga yang signifikan dari satu penyedia layanan.
Edge Computing bukan lagi masa depan—teknologi ini sudah hadir sekarang
Dalam kurun sepuluh tahun terakhir, terjadi peningkatan besar pada jumlah perangkat end-point serta komponen infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung sistem tersebut.
Dengan kata lain, migrasi ke Edge, yaitu mendistribusikan daya komputasi dan data lebih dekat ke pelanggan, perangkat, serta operasi sudah berlangsung dan terus berkembang. Baik itu pabrik cerdas (smart factories), kios ritel, layanan kesehatan jarak jauh, maupun berbagai fungsi khusus lainnya, organisasi kini menciptakan dan memanfaatkan data di mana saja.
Kontainerisasi menjadi strategi yang jelas, tidak hanya untuk mengembangkan aplikasi ini dengan cepat tetapi juga untuk menerapkan dan mengelola infrastruktur yang diperlukan dalam skala besar.
Tuntutan bisnisnya juga jelas: jika Anda tidak dapat mengelola dan menyatukan ribuan data point baru ini secara aman, Anda akan kehilangan kendali, efisiensi, dan keunggulan kompetitif.
Fondasi pertahanan yang kuat dimulai dengan zero trust security
Upaya untuk mencegah setiap serangan siber dengan pendekatan pertahanan yang berfokus pada perimeter tidak lagi berkelanjutan dari perspektif risiko bisnis.
Meskipun langkah awal yang penting adalah memastikan rantai pasokan perangkat lunak berasal dari penyedia terpercaya dan tersertifikasi, namun pencegahan sepenuhnya hampir mustahil dilakukan. Karena itu, organisasi harus terus beralih ke model zero trust security yang sesungguhnya.
Tidak realistis bagi perusahaan untuk membangun sistem tanpa adanya celah sama sekali; yang dapat dilakukan adalah memastikan celah keamanan yang belum diketahui tersebut tidak dapat dieksploitasi saat sistem berjalan.
Hal ini dapat dicapai melalui penerapan prinsip secure-by-default dan perangkat lunak yang sangat andal serta dirancang secara presisi, yang memperkuat komponen inti seperti kontainer.
Pendekatan zero trust menerapkan kontrol akses yang ketat dengan prinsip “never trust, always verify”, yang mencegah eksploitasi celah keamanan pada momen kritis pelaksanaan. Hal ini meminimalisir potensi gangguan bisnis, sehingga metrik keberhasilan utamanya adalah kemampuan untuk mencegah eksploitasi, bukan sekadar memenuhi daftar pemeriksaan terhadap celah keamanan yang sudah diketahui atau bertindak setelah pelanggaran terjadi.
AI terus bertransformasi. Kesuksesan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk beradaptasi
Infrastruktur yang didukung AI kini semakin menjadi kenyataan, membantu mengelola kompleksitas melalui perintah bahasa natural yang sederhana.
Perusahaan perlu membangun sistem infrastruktur secara strategis yang sadar konteks, aman sejak tahap desain, dan terintegrasi dengan manajemen cerdas. Hal yang terpenting, alat AI harus adaptif dan selaras dengan tujuan bisnis, memastikan bahwa bahasa natural, kebijakan, dan otomatisasi bekerja bersama secara aman dalam pengawasan manusia.
Pada sektor yang berubah begitu cepat, di mana perkembangan baru dapat memberikan dampak besar dalam waktu singkat, memilih pendekatan open source yang tepat memungkinkan organisasi mempertahankan fleksibilitas platform, sehingga infrastruktur cukup gesit untuk mengadopsi inovasi terbaik dan paling terpercaya sambil tetap menjaga tata kelola, privasi, dan keamanan yang ketat.
Keterbukaan strategis: suatu keharusan untuk kelangsungan jangka panjang
Alat paling efektif untuk memastikan stabilitas jangka panjang dan menghindari biaya berlebihan adalah keterbukaan dan fleksibilitas strategis. Dengan memilih fondasi terbuka yang dibangun berdasarkan prinsip secure-by-default, Anda mendapatkan platform yang kuat dan tangguh.
Pendekatan ini memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan teknologi baru (seperti AI atau Edge) tanpa terikat dalam kontrak yang mahal atau menanggung biaya migrasi yang besar nantinya.
Pilihan dan fleksibilitas yang lebih besar ini secara langsung meningkatkan efektivitas tata kelola dan melindungi rencana keuangan Anda dari lonjakan harga yang tak terduga maupun risiko terkait dengan infrastruktur tertutup dan eksklusif.
Ketahanan infrastruktur adalah bentuk perlindungan kelangsungan bisnis yang paling utama. “Bukti nyatanya” akan terlihat pada perusahaan yang membangun sistem untuk mengantisipasi dan beradaptasi, memastikan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan bisnis saat ini maupun tantangan masa depan yang belum memiliki nama. Pertanyaannya adalah—apakah perusahaan Anda siap?