BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Genangan air kembali muncul di sejumlah wilayah terendah Kabupaten Banjar seiring meningkatnya debit air sungai dan intensitas hujan pada beberapa hari di kawasan Kabupaten Banjar.
Kawasan Tunggulirang hingga Pekauman menjadi titik yang paling terdampak, dengan genangan air menguasai badan jalan dan mengganggu aktivitas warga.
Di Desa Bincau dan Tunggulirang, Kecamatan Martapura, air menggenangi ruas jalan permukiman dengan ketinggian antara 10 hingga 30 sentimeter.
Pantauan BPBD Kabupaten Banjar menunjukkan, genangan tersebut mengalami kenaikan dibandingkan pengukuran sebelumnya, terutama di sepanjang Jalan Melati yang merupakan salah satu akses utama warga.
Kondisi lebih parah terpantau di Desa Pekauman, Kecamatan Martapura Timur. Genangan di badan jalan mencapai sekitar 35 sentimeter, naik signifikan dari pengukuran sebelumnya yang berada di kisaran 22 sentimeter.
Meski aktivitas masyarakat masih berjalan normal, warga harus ekstra hati-hati saat melintas karena air menutup sebagian besar permukaan jalan.
Baca juga: Kematian Dayat di Martapura Ternyata karena Dikeroyok, Pelaku Mengaku Sakit Hati Diejek Korban
Baca juga: Polisi Ringkus Pembunuh Adik Kandung di Martapura, Cekcok Dipicu Sengketa Warisan
Baca juga: Selain Rakayasa Lalu Lintas, Dishub Banjarbaru Siapkan Angkutan Gratis Jemaah Haul Guru Sekumpul
Sementara itu, genangan juga terjadi di wilayah Martapura Barat, tepatnya Desa Telukselong Ulu, dengan ketinggian air sekitar 10 sentimeter.
Meski relatif stabil, kawasan ini tetap masuk dalam pemantauan karena berada di dataran rendah yang rawan tergenang saat debit air sungai meningkat.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto, Senin (15/12/2025) menyampaikan, genangan yang terjadi terkonsentrasi di wilayah-wilayah cekungan dan bantaran sungai.
“Secara umum sebagian besar kecamatan masih nihil genangan, namun titik-titik rendah seperti Tunggulirang, Pekauman dan Telukselong tetap menjadi fokus pengawasan,” ujarnya.
Pemantauan dilakukan secara intensif oleh tim gabungan BPBD, TNI, Polri, DPKP, relawan kebencanaan, serta masyarakat setempat.
Pengukuran tinggi muka air (TMA) terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi kenaikan lanjutan, mengingat kondisi cuaca Kabupaten Banjar telah memasuki musim hujan.
Dari pantauan sungai, Sungai Martapura dan Sungai Riam Kanan saat ini berada pada status siaga, sementara Sungai Riam Kiwa masih dalam kondisi normal.
Meski demikian, BPBD mengimbau masyarakat yang bermukim di wilayah terendah agar tetap waspada terhadap potensi genangan meluas, terutama jika hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kembali terjadi.
BPBD Kabupaten Banjar memastikan pemantauan akan terus dilakukan secara berkala, sembari mengingatkan warga untuk segera melapor jika genangan bertambah tinggi atau mulai mengganggu aktivitas harian.
“Kesiapsiagaan menjadi kunci, khususnya bagi warga di jalur-jalur yang setiap musim hujan selalu terdampak genangan,” kata dia.
Salah satu warga di Tunggulirang, Supriansyah (52) mengatakan, daerahnya sudah langganan banjir. "Air dipicu akibat hujan yang datang di wilayah Martapura sehingga menambah debit air sungai makin tinggi hingga meluap ke jalan," kata dia. (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)