Kisah Syarif Tukang Servis KTP Bisa Dapat Rp 10 Juta Sebulan, Amanah Jaga Data Penting Pelanggan
December 16, 2025 03:47 AM

TRIBUNJATIM.COM - Jadi tukang servis KTP, Syarif bisa dapat uang Rp 400 ribu dalam sehari dan Rp 10 juta per bulan.

Sehari-hari, Syarif membuka lapak di trotoar Jalan Irigasi Sipon, Cibodas, Kota Tangerang, Banten.

Bermodalkan meja kecil dan peralatan sederhana, pria berusia 47 tahun itu memberikan layanan servis KTP yang cepat, rapi, dan aman.

Ia membantu warga memperbaiki kartu identitas rusak tanpa mengubah data asli.

Baca juga: Boim Bisa Dapat Rp400 Ribu Sehari Lewat Jasa Suruh, Pernah Diminta Pelanggan Jadi Intel Dadakan

Tampak Syarif menata botol minyak telon, potongan lap, ponsel, dan beberapa lembar pelapis anti-gores.

Dengan hati-hati, ia menggosok KTP pelanggan, tangan kiri menahan kartu agar tak bergeser, tangan kanan membersihkan noda di lapisan plastik.

“Duduk dulu. Tiga puluh menit jadi,” ujar Syarif.

Bagi warga yang harus segera mengurus bank, BPJS, sekolah anak, atau sekadar membuktikan identitas diri, layanan cepat seperti yang dijalankan Syarif menjadi penyelamat.

Sebelum membuka jasa ini pada 2019, Syarif bekerja sebagai satpam

Namun, seiring usia yang menua, ia memutuskan banting setir dan membuka usaha sendiri.

“Umur sudah agak sedikit tualah ya. Jadi saya pikir, mending buka usaha saja,” kata dia.

Awalnya, ia hanya ingin membantu warga sekitar memperbaiki KTP rusak.

Tak disangka, permintaan meluas karena hasil kerjanya cepat, rapi, dan terpercaya.

“Yang penting kami tidak mengubah data, foto dari Dukcapil langsung, front sesuai KTP. Kita cuma perbaiki yang rusak,” jelasnya, melansir dari Kompas.com.

“Perpindahan dari komputer ke handphone saja, saya belajar tiga hari,” imbuhnya.

Syarif hanya bisa memperbaiki KTP yang chip-nya masih terbaca.

Tak sedikit yang datang dengan KTP tidak terbaca, padahal harus digunakan untuk keperluan mendesak.

Jika chip rusak, ia menyarankan warga kembali ke kecamatan.

Hal ini dilakukan agar menghindari kesalahpahaman warga yang mengira dirinya membuat KTP palsu.

Amankan Data Pelanggan

Keamanan data menjadi prioritas Syarif.

Ia selalu menunjukkan chip KTP kepada pelanggan dan menjelaskan proses pengerjaan untuk memastikan tidak ada pengubahan data.

Setelah selesai, semua data dihapus dari perangkat.

“Banyak sebenarnya data orang yang saya pegang, tapi saya enggak mau pakai. Ini amanah. Saya enggak mau mengkotori usaha saya sendiri," kata dia.

Usahanya kini berkembang pesat.

Selain cabang di Curug dan Pasir Rantu, Jakarta, Syarif membuka beberapa titik layanan lain di Jabodetabek.

Dalam sehari, Syarif bisa memperbaiki empat hingga sepuluh KTP pelanggan yang datang ke lapaknya.

Ia melatih sendiri karyawan agar mandiri.

“Yang penting mau belajar,” ujar dia.

Baca juga: Sehari Bisa Dapat Rp200 Ribu, Masri Tiap Hari Jalan Kaki Jualan Telur Puyuh, Tidur Paling Lama 3 Jam

Pendapatan hariannya berkisar Rp 400.000 saat sepi, dan bisa mencapai Rp 10 juta per bulan jika ramai.

Tarif layanannya mulai Rp 15.000 untuk antigores, servis foto dan tulisan Rp 70.000, servis full daerah Rp 150.000, dan servis full Jabodetabek Rp 100.000.

Bagi Syarif, pekerjaan yang dijalaninya bukan sekadar untuk mencari nafkah tetapi juga bisa memberi kepuasan tersendiri.

Ia merasa sedang membantu orang-orang yang kesulitan menghadapi birokrasi.

“Dulu saya ngalamin sendiri betapa susahnya urus birokrasi. Jadi kalau sekarang bisa bantu orang, ya saya kerjain,” ucap Syarif.

Pendapat Pelanggan

Warga Ciledug bernama Sidiq (26) adalah satu di antara pelanggannya.

Ia mendatangi lapak servis KTP Syarif di Jalan Irigasi Sipon, Cipondoh, Kota Tangerang.

KTP yang dibawanya dalam keadaan rusak, fotonya buram dan tulisannya pudar, kondisi yang membuatnya kesulitan saat hendak melamar pekerjaan.

"Saya butuh cepat buat daftar kerja, masuk jasa ekspedisi. Terus teman saya bilang ada servis KTP di sini," ujar Sidiq saat ditemui di lokasi, Jumat '(21/11/2025).

Secarik KTP itu memang tak lagi layak. Foto tak jelas, data samar, dan mesin pemindai tak bisa membacanya.

Namun dengan kondisi KTP yang seperti itu, ia lebih memilih untuk mempercantiknya di layanan tidak resmi.

Baginya, mengurus ke layanan resmi bukan pilihan cepat.

“Lebih cepat, sesuai tagline-nya 30 menit jadi. Harganya juga terjangkau, jadi saya ke sini," kata dia.

Meski begitu, ada rasa khawatir yang tak bisa sepenuhnya ia hilangkan.

Ia sadar e-KTP adalah dokumen yang rawan disalahgunakan.

Tetapi karena dirinya dikejar oleh waktu, makanya ia memilih untuk memperbaikinya di Jasa Service Bang Syarif.

“Takut sih ada, tapi katanya tepercaya. Ya sudah, saya yakin saja benerin ke sini," jelas dia.

Warga lainnya bernama Agus (29) datang dengan alasan yang hampir sama dengan Sidiq.

KTP yang dimilikinya dalam kondisi rusak di bagian foto dan nomor induk kependudukan (NIK), sehingga kondisi tersebut membuat aksesnya ke tempat kerja berkali-kali terhambat.

“Kalau dipakai untuk tukar ID akses itu biasanya ditolak mulu. Karena nggak kedeteksi tulisannya,” kata dia.

Berbeda dengan Sidiq yang mendapat info dari temannya, Agus justru menemukan Jasa Service KTP Bang Syarif lewat media sosial.

“Dari Instagram. Saya baca-baca komen, scroll, terus ketemu lokasinya," imbuh dia.

Baginya, keuntungan jasa ini bukan hanya karena cepat, tetapi juga dapat ditunggu.

“Lebih praktis, lebih simpel, dan bisa ditunggu. Jadi nggak buang-buang waktu," ujar dia.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.