TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus tumbler milik pengguna Commuter Line bernama Anita yang hilang hingga menyebabkan seorang petugas KAI bernama Argi Budiansyah nyaris dipecat berakhir damai pada Kamis (27/11/2025).
Argi dan Anita Dewi bersama suaminya, Alvin dipertemukan saat proses mediasi.
Pertemuan dilakukan di kantor KAI Wisata di Stasiun Gondangdia, Jakarta, Kamis (27/11/2025) malam dan dimediasi langsung oleh perwakilan manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
Baca juga: Nasib Argi Petugas KAI Batal Dipecat, Mediasi dengan Anita Penumpang Pemilik Tumbler Hilang di KRL
Pada kesempatan itu, Argi, petugas Passenger Service Stasiun Rangkasbitung mengaku masih dipekerjakan di PT KAI.
"Saya Argi masih dipekerjakan di KAI Wisata di bagian Passanger Service Commuter Line di Rangkas," katanya, dikutip dari unggahan Instagram @commuterline, Jumat (28/11/2025).
Argi bahkan tak segan meminta maaf pada Anita.
"Saya juga minta maaf kepada Mas Alvin dan Mbak Anita bilamana ada salah kata ataupun perbuatan saya," katanya.
Mereka pun sepakat saling memaafkan satu sama lain.
"Saya Anita selaku yang memviralkan video tersebut meminta maaf yang sebesar-besarnya sama mas Argi saling memaafkan dan sudah memediasi, terima kasih," ucap Anita.
Sondang Dairi Manulang Vice President Train Service Facility and Customer Care juga meminta maaf ke Anita dan Alvin.
"Pada dasarnya kami meminta maaf ke mbak Anita bahwa pelayanan kami memang masih kurang sehingga penanganan barang tertinggal di mbak Anita mengalami sedikit masalah," katanya.
"Kami minta maaf dan kami terus akan meningkatkan pelayanan di KCI. Mohon maaf sekali lagi dari kami," kata Sondang.
Isu pemecatan Argi mencuat setelah pesan pribadi yang diduga dikirimkan Argi kepada suami Anita, Alvin, tersebar luas di media sosial.
Dalam pesan tersebut, Argi mengungkapkan bahwa dirinya terancam diberhentikan dan kemudian mengklaim bahwa ia telah resmi dipecat pada 25 November karena dinilai kelalaian.
Baca juga: Rezeki Argi, Petugas KAI yang Ngaku Dipecat usai Tumbler Penumpang Hilang, Banjir Tawaran Pekerjaan
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyatakan bahwa Argi tetap bekerja menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan.
"Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Bobby Rasyidin, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (28/11/2025).
Ia berharap melalui mediasi ini persepsi publik menjadi lebih selaras dan informasi yang beredar di media sosial dapat diluruskan.
"Setiap Insan KAI berkomitmen melayani pelanggan dengan dedikasi yang tinggi," kata Bobby
"Pada saat yang sama, perusahaan berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka," jelasnya.
Di sisi lain, Vice President Corporate Communications KAI Anne Purba menuturkan, langkah penyelesaian secara kekeluargaan ini merupakan bentuk keterbukaan KAI Group terhadap setiap masukan pelanggan.
Ia menegaskan, KAI menjalankan seluruh proses pelayanan pelanggan sesuai ketentuan.
"Kami juga menegaskan bahwa tidak ada pemecatan terhadap petugas terkait sebagaimana isu yang sebelumnya beredar,” kata Anne.
Anne menambahkan, KAI Group melalui KAI Commuter dan KAI Wisata akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperkuat koordinasi layanan, termasuk prosedur pengelolaan barang tertinggal (lost and found).
“Kami terus meningkatkan integritas dan kesiapsiagaan seluruh pekerja, baik di area stasiun maupun selama perjalanan, agar layanan semakin responsif dan terpercaya,” ujar Anne.
Ia mengimbau seluruh pelanggan untuk tetap memastikan barang bawaan berada dalam pengawasan, baik di area stasiun maupun selama berada di dalam layanan kereta api, Commuter Line, dan layanan KAI Group lainnya.
Argi Budiansyah, petugas frontliner PT KAI Commuter (KAI C) bukan orang pertama yang menemukan cooler bag berisi tumbler milik penumpang KRL, Anita Dewi yang hilang di kereta.
Namun buntut keluhan Anita Dewi yang memviralkan kehilangan tumbler bermerk Tuku miliknya itu berbuntut drama panjang hingga sang petugas nyaris dipecat dari pekerjaannya.
Belakangan diketahui, Argi mengungkapkan jika ia menerima cooler bag milik penumpang tersebut dari rekan petugas sebelumnya.
Adapun saat itu, Anita menaiki KRL dengan rute dari Stasiun Tanah Abang hingga Rangkasbitung pada hari Senin.
Baca juga: Sosok Sondang Dairi Manulang Turut Terseret di Dugaan Pemecatan Petugas KAI usai Tumbler Hilang
Ia menggunakan Commuter Line dengan jadwal perjalanan pukul 19.00 WIB pada Rabu, (26/11/2025).
Ketika turun, Anita Dewi baru menyadari tumbler Tuku berwarna biru miliknya tertinggal di KRL tujuan Rangkasbitung.
Ia mengaku lupa tumbler tersebut disimpan di bagasi kereta.
Anita kemudian membuat laporan kehilangan kepada petugas stasiun terdekat.
Petugas KAI Commuter yang melayani laporan tersebut kemudian segera menelusuri rangkaian kereta. Berkat laporan yang cepat, cooler bag milik Anita Dewi ditemukan di salah satu gerbong KRL khusus wanita.
Petugas yang menemukan tas tersebut tidak hanya mengamankannya, tetapi juga langsung melakukan prosedur dokumentasi wajib.
Petugas mengambil gambar tas serta isinya, yang berfungsi sebagai barang bukti temuan.
Dalam foto tersebut, seluruh barang—termasuk tumbler yang belakangan menjadi pusat masalah terlihat utuh dan aman.
Dokumentasi ini menjadi bukti bahwa ketika ditemukan di dalam gerbong, kondisi barang Anita masih lengkap.
Baca juga: Momen Pihak KAI Ingatkan Tumbler Penumpang Agar Dijaga, Buntut Viral Hilangnya Barang di KRL
Petugas yang menemukan barang tersebut tidak diperkenankan menyerahkan langsung kepada pelapor di tengah perjalanan, melainkan harus dibawa menuju pos Lost and Found di stasiun tujuan akhir, yaitu Stasiun Rangkasbitung.
Cooler Bag milik Anita ditemukan dan diterima petugas bernama Argi.
Argi kemudian membawa barang itu ke ruang Walka.
Ia sebenarnya sempat meminta agar barang itu diantar kembali ke Stasiun Rawa Buntu, tetapi petugas menjelaskan bahwa hal tersebut tidak dapat dilakukan karena aturan operasional.
Hari berikutnya, Anita bersama suaminya datang ke Stasiun Rangkas Bitung untuk mengambil barangnya.
Namun ternyata, tumbler miliknya hilang dari Cooler Bagnya.
Sayangnya, tidak diketahui dimana posisi tumbler tersebut hilang.
"TUMBLER TUKUKU TIDAK ADA. KECEWA. Petugas Security tidak mengetahui dimana tmbler tuku itu. dan Petugas Security jujur kalo dia tidak mengecek saat serah terima dengan security Walka saat itu,"
Anita dan suaminya meminta rekaman CCTV di ruang walka.
Namun untuk bisa mengecek CCTV butuh proses yang cukup panjang.
Berdasarkan kronologi versi Argi, hilangnya tumbler milik penumpang itu, ia mengaku dipecat dari pekerjaannya.
Hal itu ia tulis dalam chat yang ia kirim ke suami Anita.
Menurut Argi, saat itu dirinya sedang berjaga dan menerima tas tersebut dari security.
Karena tidak mengecek isi tas, ia langsung menyimpan cooler bag itu ke dalam lemari penyimpanan.
Meski begitu, kondisi tas tersebut sudah sangat ringan ketika diterima olehnya.
"Saya bawa barang tsb ke ruangan PS dan ditaruh di meja, dan saya langsung balik ke gate dikarenakan masih ramai penumpang, malamnya sebelum saya selesai dinas, saya menyadari ternyata barang tsb sudah di dalam lemari putih yang terkunci," tulisnya.
Namun saat Anita mengambil tas itu, rupanya tumbler tersebut sudah tidak ada di dalamnya,
Argi pun mencoba mengganti barang milik Anita yang hilang seharga Rp310.000.
"Saya mencoba cari jalan tengah dengan menawarkan untung mengganti kehilangan barang tsb, tetapi penumpang tsb bersikeras untuk ingin barang tsb ada, dan penumpang tsb melanjutkan perjalanannya naik KRL," tulisnya.
Ia juga menyertakan bukti chat bersama suami Anita.
Tragisnya, kasus ini berujung pada pemecatan petugas KAI bernama Argi, yang dianggap bertanggung jawab dalam proses penanganan laporan kehilangan tersebut.
Keputusan pemecatan Argi memicu gelombang protes baru dari warganet yang menilai tidak adil jika seorang petugas harus kehilangan pekerjaan hanya karena kelalaian penumpang terhadap barangnya sendiri.
Hingga kini keberadaan pasti botol minum tersebut tidak terungkap secara spesifik.
Keterangan di lapangan menyebutkan keberadaan tumbler hilang dalam rantai serah terima, namun hasil akhir investigasi dan pengecekan CCTV oleh pihak KAI tidak diumumkan secara terbuka untuk mengungkap siapa pelaku atau di mana barang itu terakhir terlihat.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com