SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Sehari setelah erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025), kondisi Dusun Sumbersari di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur (Jatim), hancur lebur dihantam awan panas dan meninggalkan kerusakan berat.
Kondisi Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, terlihat memprihatinkan sehari setelah erupsi Gunung Semeru.
Guguran awan panas menyapu permukiman warga, dan meninggalkan kerusakan sangat parah.
Pantauan di lapangan menunjukkan puing bangunan, lumpur tebal serta sisa perabot rumah berserakan.
Sejumlah rumah bahkan hanya menyisakan rangka kayu dan atap hangus.
Sebuah bangunan SDN 02 Supit Urang juga tampak tinggal fondasi.
Baca juga: Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Awan Panas Meluncur Hingga 5 Km Pada Rabu 19 November 2025
Meski tak lagi layak huni, sejumlah warga kembali ke lokasi rumah mereka. Bukan untuk tinggal, melainkan mencari barang-barang yang mungkin masih tersisa.
Mereka berjalan pelan di antara lumpur dan reruntuhan, beberapa hanya mampu menatap kosong sisa rumah mereka.
Daniyal, salah satu warga setempat, menahan tangis saat menceritakan kondisinya.
Rumahnya tertimbun material panas setinggi sekitar lima meter lebih, dengan bagian dalam hancur total.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, BPBD Lumajang Evakuasi Warga di Zona Merah
“Saya nggak nyangka rumah saya hampir semua tertimbun. Awan panas masuk sampai jauh ke dalam, sekitar sepuluh meter. Semua hancur. Yang bisa saya selamatkan, saya amankan,” ujarnya sambil membawa mesin pemotong rumput yang berhasil ia temukan.
Sebagian besar barang berharga milik warga lain juga tidak dapat diselamatkan.
Mereka mengais reruntuhan menggunakan tangan kosong atau alat seadanya, saling membantu sebagai bentuk penguatan di tengah duka.
Hingga kini, belum ada data resmi mengenai jumlah rumah yang rusak akibat erupsi.
Namun, dari luas area terdampak dan tingkat kerusakan yang terlihat, diperkirakan ratusan rumah mengalami kerusakan berat hingga total.
Sementara itu, aktivitas relawan dan tim tanggap darurat masih berlangsung.
Mereka melakukan penyisiran, pembersihan area dan memastikan tidak ada warga yang tertinggal di lokasi terdampak.