UPGRIS Terjunkan 587 Mahasiswa KKN, Sasar Ketahanan Pangan dan Literasi Digital
December 16, 2025 12:14 PM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 587 mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)  mengikuti pembekalan  program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Semester Genap Tahun Akademik 2025/2026 dengan mengusung tema “UPGRIS Mengabdi” di Balairung Kampus Utama, Selasa (16/12/2025).

Ratusan mahasiswa tersebut akan melaksanakan KKN di lima kabupaten/kota, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Kendal.

Kegiatan KKN ini akan berlangsung selama dua bulan, terhitung mulai 13 Januari hingga 3 Maret 2026. Melalui skema KKN tematik dan multidisiplin, mahasiswa memperoleh konversi total 10 SKS, yang terdiri atas KKN 4 SKS, Kepemimpinan Inklusif dan Inovatif 2 SKS, Literasi Digital 2 SKS, serta Pengembangan Talenta 2 SKS.

Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata UPGRIS, Aris Ulumudin, menjelaskan bahwa tema KKN tahun ini dirancang untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat, terutama dalam bidang ketahanan pangan.

“Pada KKN semester genap 2025–2026 ini, mahasiswa tidak hanya mengabdi, tetapi juga mengedukasi masyarakat, khususnya terkait ketahanan pangan, baik pangan lokal maupun variasi pangan bergizi yang bisa dioptimalkan di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Sebagai bentuk sinergi dengan pemerintah daerah, UPGRIS menghadirkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah dalam pembekalan mahasiswa.

Harapannya, mahasiswa mendapatkan pemahaman komprehensif sebelum terjun ke lapangan.

Aris menyebutkan, lokasi KKN dipilih berdasarkan peminatan mahasiswa.

Setelah pembekalan, mahasiswa akan melakukan survei awal untuk memetakan potensi desa atau kelurahan, sekaligus merancang program pemberdayaan masyarakat yang tepat sasaran.

“KKN ini bersifat multidisiplin, melibatkan mahasiswa dari tujuh fakultas. Mereka akan berkolaborasi lintas program studi agar program kerja yang dijalankan berdampak nyata bagi masyarakat,” jelasnya.

Selain ketahanan pangan, KKN UPGRIS juga mencakup sejumlah bidang lain, seperti pendidikan, literasi digital, lingkungan, kesehatan, sosial budaya, dan mitigasi bencana.

Aris menegaskan, luaran utama KKN adalah masyarakat yang teredukasi dan berdaya, baik dalam aspek pangan, pendidikan, hingga kewirausahaan dan pariwisata lokal.

Sementara itu, Rektor UPGRIS Sri Suciati menyampaikan bahwa tema-tema KKN yang ditetapkan sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Menurutnya, ketahanan pangan menjadi isu penting, terutama di wilayah pedesaan.

“Banyak masyarakat yang sebenarnya memiliki lahan di sekitar rumah, tetapi belum dimanfaatkan untuk menanam sayuran atau sumber pangan bergizi. Mahasiswa diharapkan dapat mendorong kesadaran ini, bahwa pangan sehat bisa diproduksi sendiri dengan biaya terjangkau,” tuturnya.

Ia juga menyoroti peran mahasiswa dalam bidang pendidikan dan literasi. Kehadiran mahasiswa di desa diharapkan mampu memberikan motivasi belajar bagi anak-anak, mengembangkan pojok baca, serta meningkatkan budaya literasi masyarakat.

Di bidang lingkungan dan kesehatan, mahasiswa diharapkan menjadi pelopor gerakan hidup bersih dan sehat, terutama di daerah rawan banjir. Selain itu, mahasiswa juga didorong membantu UMKM dan home industri melalui literasi digital agar produk lokal dapat dipasarkan secara daring.

“Mahasiswa bisa membantu UMKM memasarkan produknya secara online, bahkan cukup dengan satu akun bersama. Ini akan sangat membantu peningkatan ekonomi masyarakat,” tandasnya.

Tema mitigasi bencana juga menjadi perhatian khusus dalam KKN kali ini, menyusul meningkatnya kejadian bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Mahasiswa akan melakukan pemetaan wilayah rawan bencana serta memberikan edukasi kesiapsiagaan kepada masyarakat.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, UPGRIS juga akan menggelar Expo KKN pada 15 Februari 2026, yang menjadi ajang publikasi dan pertanggungjawaban program kerja mahasiswa selama menjalankan KKN. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.