TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE – SMP Katolik Frater Maumere menggelar workshop peningkatan kompetensi guru pada 15–16 Desember 2025 dengan tema “Strategi Memahami dan Mengimplementasikan Pendekatan Deep Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.” Kegiatan ini menghadirkan Fr. Monfort, BHK sebagai narasumber utama.
Fr Monfort BHK merupakan Rektor Universitas Katolik Widya Karya Malang dan juga Dosen Universitas Wisnuwardhana Malang.
Workshop ini diselenggarakan sebagai respons atas dinamika perkembangan dunia pendidikan yang semakin cepat, terutama dalam menghadapi transformasi digital dan tuntutan kompetensi abad ke-21.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mendorong implementasi Kurikulum Nasional yang menekankan pembelajaran berpusat pada peserta didik, penguatan karakter, serta pengembangan Higher Order Thinking Skills (HOTS). Namun, keberhasilan kurikulum tersebut sangat bergantung pada kesiapan dan kompetensi guru dalam menerapkannya di kelas.
Baca juga: Siswa SMPK Frater Maumere Juara IPA Internasional di Rusia, Disambut Meriah saat Tiba di Maumere
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi internal sekolah, masih ditemukan sejumlah tantangan dalam implementasi Kurikulum Nasional di SMPK Frater Maumere. Beberapa guru mengaku mengalami kesulitan dalam menyusun tujuan pembelajaran, merancang modul ajar, menentukan capaian pembelajaran serta menerapkan asesmen diagnostik dan formatif. Selain itu, kecenderungan penggunaan metode pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru masih cukup dominan, sehingga belum sepenuhnya mendorong partisipasi aktif dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Menanggapi kondisi tersebut, sekolah memandang perlu menghadirkan pendekatan pembelajaran yang lebih relevan, salah satunya melalui pendekatan Deep Learning.
Dalam konteks pendidikan, Deep Learning tidak hanya berkaitan dengan pemanfaatan teknologi, tetapi lebih menekankan pada proses pembelajaran yang mendorong pemahaman konsep secara mendalam, refleksi, kolaborasi serta kemampuan mengaitkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata.
Melalui workshop ini, para guru dibekali pemahaman konseptual sekaligus pendampingan praktis dalam menerapkan pendekatan Deep Learning di kelas. Materi yang disampaikan meliputi perancangan aktivitas pembelajaran yang bermakna, pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran, serta strategi asesmen yang mendukung proses belajar mendalam.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Petrus Yeriko Lumateti, A.Md., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Frater Kepala Yayasan yang selalu mendukung pengembangan profesionalisme guru. Terima kasih juga kepada Ibu Anggraeni Tanjung Agustina atas pendampingannya, serta kepada narasumber yang telah berkenan berbagi ilmu dan pengalaman yang sangat berharga,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tema workshop ini sangat relevan dan mendesak, mengingat peran guru Katolik tidak hanya mengajar materi, tetapi juga membentuk karakter peserta didik. Menurutnya, pendekatan Deep Learning sejalan dengan penguatan kompetensi 6C, yakni karakter, kewarganegaraan, kolaborasi, komunikasi, kreativitas dan berpikir kritis.
Workshop yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan menjadi momentum refleksi dan peningkatan kualitas pembelajaran di SMPK Frater Maumere.
Para guru didorong untuk mengimplementasikan strategi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar, sekaligus menjadi agen perubahan dalam membangun komunitas belajar profesional di lingkungan sekolah.
Kegiatan workshop secara resmi dibuka oleh Pendamping Satuan Pendidikan, Anggraeni Tanjung Agustina, S.Pd. Dengan penyertaan dan semangat kebersamaan, sekolah berharap workshop ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan mutu pendidikan, tidak hanya di SMPK Frater Maumere, tetapi juga bagi dunia pendidikan di Kabupaten Sikka.