TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Pemkab Situbondo mengawali pembangunan Bandara Kiai As’ad Syamsul Arifin (KASA) dengan menggelar pengajian dan selamatan, di kawasan eks Perusda Banongan, Dusun Banongan, Desa Wringianom, Kecamatan Asembagus, Selasa (16/12/2025).
Acara doa bersama tersebut diikuti ribuan masyarakat dan dihadiri putra serta cucu pahlawan nasional KHR As’ad Syamsul Arifin, yakni Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo KHR Muhammad Kholil As’ad Syamsul Arifin dan Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimi.
Hadir pula Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Zainul Bahar, perwakilan Kementerian Hukum dan HAM RI Dr (Can) Kemas Akhamd Tajuddin, serta jajaran Forkopimda Situbondo.
Sebelum pengajian dimulai, perwakilan Kemenkumham menyerahkan bantuan berupa sapi dan kambing kepada warga serta pekerja yang terdampak pembangunan bandara.
Baca juga: Bupati Situbondo Jamin Penangguhan Penahanan Kakek 75 Tahun Kasus Burung Cendet
Dalam tausiyahnya, KHR Ahmad Azaim Ibrahimi mengenang cerita terkait dawuh Kiai As’ad Syamsul Arifin yang menyebut suatu hari Situbondo akan memiliki bandara.
“Kami yang mendengar itu setengah percaya dan setengah tidak percaya, karena tidak membayangkan waktu itu,” ujarnya.
Kiai As’ad Syamsul Arifin merupakan ulama besar Situbondo dan kini telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Menurut KHR Azaim, pembangunan Bandara KASA menjadi bukti dawuh tersebut kini mulai terwujud, bahkan dirancang tidak hanya untuk kepentingan militer, tetapi juga transportasi umum.
“Kami berharap seluruh proses pembangunan dipermudah dan tidak menemui hambatan apa pun,” katanya.
Dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama memanjatkan doa demi kelancaran pembangunan bandara tersebut.
Baca juga: Jelang Mutasi Jabatan, 27 Pejabat Pemkab Situbondo Jalani Asesmen
KHR Muhammad Kholil As’ad Syamsul Arifin menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pembangunan Bandara KASA yang akan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
“Bandara ini akan banyak berguna dan semoga pembangunannya diperlancar hingga sukses,” ujarnya.
Dia mengatakan pembangunan bandara merupakan kepentingan negara dan umat.
Perwakilan Kemenkumham RI, Dr (Can) Kemas Akhamd Tajuddin, mengatakan penggunaan nama Kiai As’ad Syamsul Arifin merupakan bentuk penghormatan atas jasa pahlawan nasional tersebut.
“Pembangunan bandara ini bukan hanya soal konstruksi, tetapi juga tentang konektivitas ekonomi dan sinkronisasi pertahanan keamanan,” katanya.
Baca juga: Jelang Nataru 2026, Polres Situbondo Cek Seluruh Kendaraan Dinas
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengatakan pembangunan Bandara KASA menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Situbondo.
“Beliau tokoh besar, pahlawan nasional. Kita bersyukur namanya diabadikan sebagai nama bandara,” ujarnya.
Menurut Mas Rio, bandara ini tidak hanya diperuntukkan bagi kepentingan militer, tetapi juga akan melayani transportasi umum, termasuk penerbangan ibadah haji dan umrah.
“Itu menjadi komitmen kami bersama Kemenkumham,” tegasnya.
Baca juga: Puluhan Pelaku UMKM Situbondo Terima Bantuan Modal UEP Pemprov Jatim
Rio menambahkan, kehadiran bandara akan meningkatkan nilai strategis Situbondo serta memperluas jangkauan aktivitas ekonomi daerah.
“Kita sudah punya pelabuhan, bandara, dan terminal. Bahkan pada 2029, reaktivasi jalur kereta api direncanakan,” jelasnya.
Terkait warga terdampak, Mas Rio memastikan para petani telah menerima ganti untung, sementara buruh tani memperoleh bantuan ternak.
“Totalnya ada 1.040 ekor sapi dan 2.080 ekor kambing. Itu tidak boleh dijual, harus dirawat agar berkelanjutan,” tambah Rio.
(TribunJatimTimur.com)