Libur Nataru, SAR Satlinmas Parangtritis Bantul Ingatkan Bahaya Rip Current
December 16, 2025 04:59 PM

 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Search and Rescue (SAR) Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III Pantai Parangtritis-Depok, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mulai melakukan persiapan untuk membantu kelancaran dan keamanan menjelang momen libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2025/2026. 

Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III Pantai Parangtritis-Depok, Arief Nugraha, mengatakan setidaknya ada 69 personel SAR Satlinmas yang disiapkan untuk mengamankan kelancaran momen libur Nataru di Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.

"Seperti biasanya, kami akan menyiapkan personel untuk membantu mengamankan kunjungan wisatawan di Pantai Parangtritis dan Depok," katanya, kepada Tribunjogja.com, Selasa (16/12/2025).

Disampaikannya, pihaknya akan tetap rutin memberikan imbauan kepada seluruh wisatawan untuk tidak bermain air di area rip current.

Pasalnya, arus di lokasi tersebut berbahaya dan berpotensi menyeret benda maupun wisatawan yang ada ke laut.

Bahkan, berdasarkan data yang ada, kata Arief, sepanjang Januari-September 2025 terdapat 19 wisatawan yang terseret arus di Pantai Parangtritis-Depok.

Kemudian, terdapat satu orang yang dinyatakan meninggal dunia dari kejadian itu.

"Kami mengimbau kepada wisatawan untuk selalu berhati-hati saat berwisata, terutama di pantai. Wisatawan harus selalu mengindahkan rambu-rambu dan petugas yang selalu ada di lapangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap dia.

Baca juga: Waspadai Rip Current di Pantai Parantritis Hingga Depok Bantul

Kenaikan Jumlah Wisatawan

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Saryadi, memperkirakan, selama libur Nataru terdapat potensi kenaikan wisatawan. 

Guna kemanan dan kelancaran dalam momen itu, pihaknya turut mengimbau kepada wisatawan agar tetap mematuhi arahan dari petugas wisata.

"Sangat disarankan kepada wisatawan agar mengikuti petunjuk yang dipasang petugas dan mengimbau kepada wisatawan di Pantai Selatan untuk tidak bermain air terlalu ke selatan," pinta dia.

Apa Itu Rip Current?

Rip current atau arus robekan adalah fenomena alam berbahaya yang sering kali tidak disadari oleh wisatawan. 

Mengutip Pusat Meteorologi Maritim BMKG, rip current adalah arus kuat dari air laut yang bergerak menjauh dari pantai.

Arus ini dapat menyapu perenang hingga ke tengah laut.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa rip current merupakan arus balik yang terkonsentrasi pada jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang. 

"Secara ilmiah, rip current adalah arus balik yang terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit, yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah," jelas Daryono kepada Kompas.com.

Secara fisik, rip current terbentuk saat gelombang laut menghantam garis pantai berbentuk teluk atau cekungan.

Bentuk pantai semacam ini membuat arus balik yang terkonsentrasi memiliki kecepatan tinggi, yang dapat mencapai lebih dari 2 meter per detik. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.