TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pengembangan wisata Tumbit Dayak Berau menjadi salah satu fokus utama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Berau pada tahun 2026.
Kawasan kampung adat tersebut dinilai memiliki potensi kuat sebagai destinasi wisata budaya yang berkelanjutan, berkat konsistensi masyarakatnya dalam menjaga dan menggelar agenda adat setiap tahun.
Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata melalui Staf Teknis sekaligus Pengawas Kepariwisataan Disbudpar Berau, Andi Nursyamsi mengatakan pengembangan destinasi wisata di Tumbit Dayak dapat masuk dalam prioritas.
Apalagi di Kampung Tumbit Dayak terdapat festival yang rutin yakni Bekudung Betiung yang terlaksana tiap tahunnya. Karena pertimbangan tersebut, kawasan Tumbit Dayak menjadi prioritas untuk pengembangan pariwisata.
Festival Bekudung Betiung sendiri merupakan perayaan adat tahunan masyarakat Suku Dayak Ga’ai di Kampung Tumbit Dayak.
Baca juga: Sejumlah Rumah di Tumbit Dayak Sambaliung Berau Terdampak Banjir dari Hulu
Kegiatan ini mencakup syukuran panen (Bekudung) serta upacara pendewasaan laki-laki (Betiung). Selain sarat nilai adat dan spiritual, festival ini juga menjadi magnet wisata budaya melalui pertunjukan tari tradisional, lomba khas seperti sumpit, perahu dayung, dan panjat piruai, hingga pameran UMKM lokal.
“Kemungkinan besar adalah Tumbit Dayak untuk lebih diprioritaskan tahun depan, karena mereka sangat konsisten dengan salah satu agenda budayanya, maka perlu dukungan tersebut,” ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (16/12/2025).
Kendati, pihaknya belum menemukan pengembangan bantuan nantinya akan berbentuk seperti apa wujudnya. Biasanya bantuan pengembangan pariwisara memang berkutat pada peningkatan sarpras pendukung pariwisata.
Dijelaskan Andi, di kampung Tumbit Dayak, juga sedang gencar mencari potensi pariwisata. Salah satunya seperti adanya penemuan danau yang berada di Tumbit Dayak.
Pihaknya optimis pengembangan pariwisata di Berau terus gencar dengan isu anggaran yang berkurang di tahun depan.
Baca juga: Dinas Sosial Berau Tegaskan Akurasi Data dan Pendampingan Jadi Kunci Turunkan Angka Kemiskinan
“Saat ini memang ada tantangan dari segi anggaran, tapi tetap harus ada pengembangan wisata,” tegasnya.
Ia pun mengakui, banyak sekali daerah di Berau yang meminta dukungan pengembangan pariwisata. Apalagi, memang setiap kampung diminta untuk menunjukkan potensi wisata di kampungnya.
“Semua memang minta untuk diprioritaskan ya, tetapi kita juga tetap harus menentukan yang mana terlebih dahulu. Teman-teman punya semangat untuk memajukan pariwisata daerah Berau,” bebernya.
Sebagai contoh, BUMK Kampung Tabalar saat ini juga tengah mengajukan proposal pengembangan jembatan alam berbentuk karst. (*)