SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau Sumsel, berkomitmen menuntaskan 723 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi layak huni hingga tahun 2030.
RTLH ini tersebar hampir di seluruh kecamatan dan paling banyak berada di wilayah Lubuklinggau Timur II.
Untuk mengurangi jumlah tersebut, Pemkot Lubuklinggau menargetkan pembangunan bedah rumah sebanyak mungkin setiap tahun.
"Masih 723 RTLH dan janji setiap tahun 150 unit sehingga tahun 2030 sudah tidak ada lagi rumah tidak layak huni," Kata Wali Kota Lubukinggau Rachmat Hidayat (Yoppy Karim) pada wartawan, Selasa (16/12/2025).
Yoppy mengungkapkan, meski kondisi keuangan Pemkot Lubuklinggau sedang tidak baik-baik saja karena pemotongan TKD dari pusat, pembangunan di Lubuklinggau diupayakan terus berjalan.
"Kami tetap semangat untuk bekerja berbuat untuk masyarakat. Insyaallah dengan adanya bantuan keuangan bersifat khusus dari Gubernur Sumsel bisa membantu bedah rumah di tahun 2026," ujarnya.
Bahkan, Yoppy mengungkap dari 17 Kabupaten kota di Sumsel, Kota Lubuklinggau dapat penghargaan nomor satu pemberantasan rumah tidak layak huni di Sumsel.
"Artinya tingkat kepedulian pemerintah kota kepada masyarakat lebih tinggi dari daerah lain," bebernya.
Yoppy pun menyebut rumah tidak layak huni hampir ada setiap kecamatan, namun, yang paling banyak berada di wilayah Kecamatan Lubuklinggau Timur II.
Dia menyampaikan, kendala dalam pengentasan sejauh ini, selain tanah, masyarakat tidak masuk DTSEN, sehingga tidak bisa dibangun baik melalui APBD maupun APBN.
"Tapi kita kolaborasi dengan Baznas, dan juga kita koordinasikan dengan forum CSR," ungkapnya.
Baca juga: Wajah Baru Tugu KB 7 Ulu Palembang: Dari "Kumuh" Menuju Estetika "Gen-Z"