TRIBUNPERKANBARU.COM, PEKANBARU- "Selamat datang atlet Teqball Riau peraih perunggu pada SEA Games Thailand 2025" Demikian bunyi tulisan spanduk yang sengaja disiapkan menyambut kedatangan Sumaya di Kota Pekanbaru
Sumaya sumringah ketika baru saja keluar dari pintu kedatangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru langsung disambut oleh pengurus Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Teqball Seluruh Indonesia (POTSI) serja pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) Riau, Selasa (16/12/2025).
Mengenakan jaket warna putih dan celana panjang dengan warna yang sama, Sumaya terlihat keluar dengan mendorong dua travel bag.
Pada bagian dada jaket yang ia kenakan itu tertulis Tim Nasional Indonesia. Medali perunggu dikalungkan di lehernya.
Sumaya disambut langsung ketua Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Teqball Seluruh Indonesia (POTSI) Riau H. Moh Aminullah, pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI ) Riau.
" Selamat datang Sumaya," ujar Amin sembari menyalami atlet kebanggan Riau tersebut.
Sumaya kemudian menyambut salam tersebut dan melepaskan senyuman.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Riau, Amrisal Amir juga terlihat langsung mendekati Sumaya dan mengucapkan selamat kedatangan Sumaya dan atas prestasi yang diraih.
Jajaran Pengprov POTSI Riau kemudian satu persatu menyalami Sumaya. Dan tak ingin kehilangan momen, Sumaya kemudian diajak berfoto bersama.
Sumaya sejatinya adalah atlet cabang olahraga takraw. Namun, ia kemudian memilih Teqball setelah melihat ada peluang yang besar untuk mengembangkan diri.
Selain Sumaya atlet Teqball lain yang juga punya basic takraw adalah Syifa. Dan menarinya, keduanya merupakan asli anak Rupat Kabupaten Bengkalis.
Dan siapa yang menyangka, dari wilayah yang jauh itu, keduanya kini menjadi sorotan dan memberikan kebanggaan.
Sumaya dan Syifa menjadi gambaran bahwa meski dari anak pulau, jika ada tekad maka bisa berbuat
Maya dan Syifa memang tipikal atlet yang gigih berlatih. Dari awalnya terus mengembangkan permainan takraw kemudjan melihat potensi pada Taqball.
Dan pilihan keduanya tepat. Sumaya telah berprestasi di kejuaraan Internasional. Demikian juga Syifa yang susah berbuat banyak di ajang internasional.
Soal fasilitas kelengkapan olahraga Teqball ini Tribun Pekanbaru mendapatkan pemaparan dari Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Teqball Seluruh Indonesia (POTSI) Moh Aminullah adalah sosok yang begitu berjasa.
Ia sadar bahwa tekad tidak akan bisa dilunturkan oleh fasilitas yang sederhana. Karena menurut Pak Amin, dari kemauan dan semangat yang ada itu insya Allah semuanya bisa terwujud.
Sebagai Orang yang bertanggung jawab atas kemajuan cabang olahraga Teqball di Riau, Amin tentu saja sudah memahami dan mengetahui apa yang harus dia lakukan.
Selain memilah atlet-atlet unggul Amin juga masih mengusahakan fasilitas untuk berlatih.
"Mahal. Untuk satu meja Teqball saja harganya sampai ratusan juta. Dan tentu saja itu tidak mudah untuk mendapatkannya. Namun bukan berarti atlet-atlet kita tidak bisa berlatih," ungkap kepada Tribunpekanbaru.com .
Menurut Amin meja Teqball salah satunya yang memilki hak paten adalah negara Thailand. Jadi untuk pengadaannya tentu saja itu harus ditebus dengan harga yang mahal.
Namun Amin tidak kehilangan akal. Keterbatasan anggaran bukan menjadi alasan atlet Teqball minim prestasi. Semangat atlet itulah yang kemudian membuat Amin berfikir bagaimana caranya bisa mengadakan meja Teqball.
"Saya kemudian melihat spesifikasi meja Teqball. Lalu saya buat sederhana menggunakan papan. Tentu saja disesuaikan lengkungannya dan ukuran standarnya," beber Amin.
Menurut Amin memang ada satu meja standar internasional milik Pengprov Teqball. Namun Satu meja tentu saja tidak cukup untuk memfasilitasi berlatih atlet.
Tidak hanya itu Amin juga berpikir bagaimana meja Teqball juga ada di Pulau Rupat. Di tempat atlet-atlet takraw hebat provinsi Riau terbentuk dan lahir.
"Meja Teqball yang saya buat ada di Pulau Rupat. Meja itu yang kemudian dimanfaatkan oleh atlet-atlet untuk bisa menekuni dan memahami taktik olahraga Teqball.
Meski sederhana namun menurut Amin sudah cukup untuk menjadi fasilitas atlet berlatih. Meja sederhana dari kayu itulah kemudian yang juga dimanfaatkan oleh Syifa.
"Saya melihat tekad dari anak-anak atau laki-laki kita jadi tentu saja saya harus berpikir bagaimana mereka juga bisa difasilitasi meskipun dengan fasilitas yang sederhana itu," ungkap Amin.
Sekali lagi keterbatasan anggaran tidak menjadi alasan bagi amin untuk menggenjot prestasi atlet dari cabor Teqball.
"Untuk satu meja itu habis 2 juta. Sederhana tetapi cukup dan bisa dimanfaatkan oleh atlet untuk berlatih," ujar Amin
Jikalah ditanya soal harapan dan keinginannya Amin tentu berharap besar fasilitas yang lebih memadai bisa ia dapatkan. Itu semua demi penyaluran motivasi dan semangat dan kegigihan atlet-atlet Teqball Riau.
Sumaya bersyukur atas prestasi yang ia torehkan. Meraih medali perunggu di SEA Games 2025 Thailand. Meski demikian, ia mengatakan ingin berbuat lebih baik lagi. Memberikan prestasi yang lebih hebat lagi bagi POTSI Riau.
" Ya, tentu saja Maya ( panggilan akrab Sumaya ) akan berusaha lebih gigih lagi. Latihan lebih intens lagi," ungkapnya kepada Tribunpekanbaru.com.
Menurut Sumaya, apa yang ia raih saat ini tentu saja buah dari usaha dan juga bimbingan pelatih serta pengurus POTSI Riau.
" Maya yakin bisa berbuat lebih lagi untuk Teqball Riau. Kedepan ada beberapa rencana untuk terus mengukur kemampuan. Salah satunya Asian Beach 2026. Maya akan berusaha," ujarnya.
Asian Beach 2026 direncanakan akan dilaksanakan di Sanya Tiongkok tanggal 22 sampai 30 April 2026 nanti. Dan Teqball salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
Bagi Maya capaiannya sampai saat ini tentu sebagai pengalaman untuk terus berusaha lebih baik lagi kedepannya.
Sebelumnya Sumaya juga mendapatkan medali perunggu pada kejuaraan World Tour Teqball Championship Bangkok 2025 yang digelar di Lan Khon Mueang, Bangkok, Thailand, pada 17–19 Oktober 2025.
"Tentu nanti target lebih baik dengan latihan lebih maksimal. Dua hasil di kejuaraan internasional ini jadi pengalaman," ungkapnya.
Sumaya meraih perunggu setelah semifinal dikalahkan pasangan dari Myanmar. Sumaya berpasangan dengan Azwar, terhenti di babak semifinal setelah mengakui keunggulan pasangan Myanmar dengan skor 2–1
Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Teqball Seluruh Indonesia (POTSI) Riau H. Moh Aminullah mengaku bangga namun belum merasa puas.
Menurutnya, hasil yang diperoleh Sumaya menjadi pengalaman untuk terus giat berlatih. Amin yakin Sumaya bisa berbuat lebih baik lagi kedepannya
"Pertama tentu kita bangga atas raihan dari Sumaya. Namun, ini juga jadi evaluasi kedepannya. Karena saya yakin bahwa batket Teqball yang kita miliki mampu berbuat banyak di ajang internasional," ungkap Amin.
Menurutnya, POTSI Riau juga akan terus melakukan pembinaan dengan evaluasi yang dilakukan terus menerus. Karena ada beberapa kejuaraan yang masih bisa diikuti dan tentu akan menempa atlet.
Menurut Amin, pembinaan dilakukan sejak dini. Dengan demikian ada regenerasi atlet mulai dari yang usia muda sampai yang senior.
Syifa atlet muda kita telah menujukkan kemampuannya dengan meraih perunggu di kejuaraan di Bahrain. Sumaya juga memberikan medali di kejuaraan internasional di Bangkok serta terbaru di SEA Games 2025. Ini menjadi sinyal bahwa Teqball Riau akan semakin baik kedepannya, " ungkap Amin.
Sementara itu , Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi, KONI Riau, Amrisal Amir mengaku bangga atas prestasi yang ditorehkan oleh Sumaya.
Menurutnya cabang olahraga Teqball ini baru saja diakui sebagai salah atau cabor yang diperlombakan sampai tingkat nasional.
Seperti diketahui Teqball mulai diakui di Indonesia tahun 2018 sebagai olahraga eksibisi, lalu secara resmi diakui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada 21 Maret 2023.
Kemudian KONI Pusat melalui Persatuan Olahraga Teqball Seluruh Indonesia (POSI) (POSI) yang menjadi anggota KONI pada 30 Juli 2024, sehingga kini resmi menjadi cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di ajang nasional seperti PON dan SEA Games, termasuk di SEA Games Thailand 2025.
"Tentu saja ini prestasi yang membanggakan. Karena Teqball cabor yang baru. Dengan usianya yang muda ini Teqball Riau sudah menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional," ungkap Amrisal.
Lebih jauh ia mengatakan bahwa , untuk cabor Teqball banyak sekali iven yang bisa diikuti. Karena itu ia berharap atlet Teqball Riau akan terus berupaya dan berlatih lebih keras lagi.
"Sudah berapa kejuaraan internasional yang membanggakan. Dan Teqball Riau juga memberikan sumbangsih bagi Indonesia di SEA Games 2025. Tentu saja ada harapan yang lebih baik pada kejuaraan lainnya, " terang Amrisal.
Terkait dengan torehan Sumaya Amrisal mengatakan pihaknya tentu saja tidak hanya sekedar ucapan saja. Ia juga akan berusaha untuk bisa memberikan apresiasi yang lebih.
" Kita tentu punya perhatian lebih bagi atlet yang bertanding di ajang Internasional. Dan usaha itu kita komunikasi dengan stakeholder terkait termasuk Dispora. Biasanya ada uang pembinaan, uang saku. Namun, kita akan lihat nanti. Mengingat keuangan daerah yang jadi perhatian" ujar Amrisal.(*)