TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Sumardji memantapkan diri mundur dari posisinya sebagai Manajer Timnas Indonesia.
Sumardji telah menjabat sebagai Manajer Timnas Indonesia sejak 2019, pada era kepemimpinan Mochamad Iriawan.
Lalu pada masa kepemimpinan Erick Thohir, sebagai Ketua Umum PSSI pada tahun 2023, posisi Manajer Timnas Indonesia masih tetap diemban.
Artinya, Sumardji sudah mengabdikan diri sebagai Manajer Timnas Indonesia sekitar enam tahun lamanya.
Sumardji mundur karena dirinya gagal untuk membawa Timnas Indonesia melaju ke semifinal SEA Games 2025.
Di mana, saat ini Timnas U-22 Indonesia dipastikan tak sampai pada laga final SEA Games 2025 Thailand.
Sehingga sebagai bentuk tanggung jawab, Sumardji mengundurkan diri.
“Tugas saya turut mendampingi IS (Indra Sjafri) di SEA Games. Saya akan menyerahkan tugas tanggung jawab baik itu senior, kelompok umur termasuk SEA Games ke ketum agar supaya manajer timnas dicarikan sosok paling tepat, ikhlas dan tanggung jawab,” ujar Sumardji di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (16/12/2025) dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: 5 Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Sumardji Soal Timur Kapadze Sebut Sudah Komunikasi
Atas kegagalan Timnas Indonesia, Sumardji tak pamit begitu saja.
Ia meminta maaf karena tak berhasil membawa Garuda Muda di SEA Games 2025.
Timnas U-22 Indonesia tersingkir di fase grup.
Sehingga, hasil itu jadi torehan cabang olahraga terburuk sejak 16 tahun terakhir.
“Saya mohon maaf kepada publik terkait kegagalan gelaran SEA Games. Kami tidak bisa lolos ke semifinal, ini menyulitkan dan mengecewakan. Saya mohon maaf sebesar-besarnya,” ucap Sumardji.
Meski mengundurkan diri, Sumardji tetap berada pada tubuh PSSI.
Jabatannya sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, tak membuatnya berhenti untuk berkontribusi pada sepak bola Inodnesia.
Setelah mengundurkan diri sebagai manajer Timnas Indonesia, Sumardji akan fokus sebagai Ketua BTN.
BTN PSSI merupakan sebuah unit yang dibentuk untuk mengelola dan mempersiapkan tim nasional Indonesia di berbagai kelompok usia dalam kegiatan kompetisi internasional, termasuk pemilihan pelatih, seleksi pemain, program pelatihan, dan persiapan turnamen.
“Saya akan fokus di BTN karena ke depan tugas-tugas BTN luar biasa berat karena kita tahu tahun ini timnas senior maupun kelompok umur kecuali U-17 memerlukan tugas yang extra fokus dan harus benar-benar bisa mengembalikan kejayaan timnas sebelumnya.” ucap pria berusia 53 tahun tersebut.
“Saya tentu berkaitan dengan tugas saya cukup lama selalu bergantian dengan Endri, kali ini saya serahkankan ke ketum dan federasi agar ada sosok lebih baik lagi untuk memperbaiki timnas yang kurang baik,” pungkasnya. (*)
(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)