TRIBUNTRENDS.COM - Tragedi memilukan terjadi di Medan. Faizah Soraya, seorang ibu rumah tangga, tewas dibunuh oleh anak kandungnya sendiri.
Di balik peristiwa keji tersebut, terungkap bahwa Faizah sempat menyampaikan permintaan terakhir sebelum mengembuskan napas terakhir.
Permintaan itu diucapkan Faizah sesaat setelah ia ditusuk oleh anak keduanya, SAS (12), yang akrab disapa Al. Serangan tersebut tidak langsung merenggut nyawanya.
Meski mengalami sekitar 20 luka tusukan yang hampir mengenai seluruh bagian tubuh, Faizah masih sempat bertahan sebelum akhirnya meninggal dunia.
Jasad Faizah Soraya ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di rumahnya yang berada di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/11/2025) dini hari.
Korban pertama kali ditemukan oleh anak sulungnya sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca juga: Ibu Tewas Dibunuh Anak, Alham Sang Suami Malah Santai Nongkrong di Cafe, Sempat Diisukan Dipenjara
Suasana rumah saat itu masih gelap dan sunyi, sebelum akhirnya berubah menjadi kepanikan.
Adik korban, Dimas, mengungkapkan kronologi awal kejadian.
Ia menjelaskan bahwa saat peristiwa berlangsung, posisi seluruh anggota keluarga berada di dalam rumah.
"Kejadian pukul 03.00 WIB, di kamar bawah kakak dan Al*** tidur bersama mamanya dan si jantan tidur lantai atas," kata adik Faizah Soraya, Dimas, saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Selasa (16/12/2025).
Tak lama setelah menemukan kondisi sang ibu, anak pertama Faizah langsung berteriak histeris sambil memanggil ayahnya, memecah kesunyian dini hari dan menandai awal terungkapnya tragedi tersebut.
"Kakak menemukan mamanya bersimbah darah dan berteriak turunlah si jantan," kata dia.
Meski pertama kali ditemukan pukul 03.00 WIB, namun ambulans baru datang saat subuh yakni pukul 04.30 WIB.
Bahkan menurut keterangan sopir ambulans, suami korban yakni Alham Wumala Siagian tidak memberi tahu kalau istrinya itu ditusuk.
"Pada pukul 04.30 WIB datang Ambulan dari Colombia, menurut keterangan Supir ambulan korban sudah megap2 dan pihak ambulan menolak membawa korban karna pihak ambulan mendapatkan konfirmasi adanya pendarahan bukan penyerangan atau penikaman," tuturnya.
Saat ambulans tiba, kata dia, posisi Faizah saat itu masih dalam keadaan hidup sedang bersandar.
"Dan posisi korban duduk bersandar di pintu lemari dan setelah di nyatakan meninggal kemudian di angkat ke tempat tidur," tulisnya lagi.
Dimas juga mengatakan kalau korban masih sempat menyampaikan permintaan terakhir sebelum meninggal dunia.
Dalam kondisi tubuh berlumuran darah dan tak berdaya, Soraya sempat meminta minum.
"Pada saat kejadian korban sempat meminta minum. Dan warga datang dapa saat ambulan sampai kerumah," katanya.
Polisi, kata dia, tiba di TKP pukul 05.00 WIB setelah dihubungi oleh warga.
"Menurut keterangan si jantan si Al*** yang melakukan pembunuhan terhadap mamanya sendiri di hadapan warga serta Kepling," ujar dia.
Ia pun mengaku melihat adanya kejanggalan pada kasus tersebut.
Mulai dari kenapa korban tak melawan, suami korban tak minta bantuan warga, hingga luka di tangan anak pertamanya.
Baca juga: 5 Kejanggalan Kasus Ibu Dibunuh Anak, Korban Masih Hidup & Minta Minum, Suami Bohongi Sopir Ambulans
"Pada saat kejadian penikaman apakah korban tidak melawan anaknya sendiri dan berteriak? Dari waktu 03.00 WIB sampai Ambulan datang apakah tidak ada meminta bantuan warga setempat?
karna menurut pengakuan supir ambulans korban masih hidup pada saat dia sampai dan masih cengap2 dan tidak lama kemudian meninggal dunia," tulisnya.
Belum lagi jumlah tusukan di tubuh korban yang cukup banyak.
"Penikaman lebih dari 20 tusukan di punggung, perut, tangan, kaki, dan kepala korban. Tidak ada luka di tangan Al*** dan yang ada luka di tangan kakaknya," tutur dia.
Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, pihaknya sudah menggelar pra rekonstruksi untuk mengungkap kasus tersebut.
"Pra rekonstruksi ini yang ke dua. Pra rekon pertama dilakukan di polres dengan pemeran pengganti. Kali ini dilakukan sesuai dengan fakta aslinya," ujar Kombes Pol Dr Jean Calvijn dikutip dari Tribun Medan, Senin (15/12/2025).
Pihak kepolisian juga melakukan penggeledahan kembali di TKP.
"Ada beberapa barang kami bawa untuk didalami," ungkapnya.
(TribunTrends/TribunBogor)