TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN-Donasi bagi korban bencana banjir dan longsor di Sumatera dan Aceh yang dikumpulkan PMI Tarakan mulai Selasa (2/12/ 2025) hingga Rabu (17/12/2025) siang capai Rp128.730.605
Kepala PMI Cabang Tarakan, Hamid Amren menyerahkan langsung donasi tersebut secara simbolis kepada PMI Kaltara untuk disalurkan ke lokasi terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Diketahui donasi ini merupakan uang yang dikumpulkan dari seluruh masyarakat Tarakan. Baik yang dikirim melalui rekening donasi kemanusiaan pada bank BRI Tarakan, maupun yang dilakukan collecting.
"Mereka dua hari turun di Simpang GTM, Pasar Gusher. Simpang perempatan di Sebengkok, Car Free Day dan Taman Berkampung. Nah selama dua hari itu mendapat jumlah yang lumayan. Yang juga luar biasa adik-adik kita di PMR sekolah mengumpulkan dan lalu diantarkan ke PMI Tarakan," ungkap Hamid Amren.
Baca juga: PMI Kabupaten dan Kota di Kaltara Hasilkan Dana Rp338.648.732, Bantu Korban Banjir Sumatera dan Aceh
Termasuk beberapa organisasi di Tarakan Kalimantan Utara melakukan penggalangan dana dan menyerahkan melalui PMI Tarakan.
"Kemarin terakhir Selasa (16/12/2025) masih ada yang menyerahkan, Maka hari ini baru kita serahkan ke PMI Kaltara. yang sudah diterima oleh Pak Rony Harianto, selaku Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Kalimantan Utara," ucap Hamid Amren.
Dikatakan Hamid Amren nantinya donasi yang terkumpul dari seluruh wilayah di Kaltara akan dikumpulkan oleh PMI Kaltara. Sejauh ini sudah terkumpul Rp350 juta lebih dari seluruh daerah di Kaltara.
"Kami mewakili PMI Tarakan mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Tarakan yang cukup antusias, yang cukup punya semangat yang tinggi untuk memberikan donasi kemanusiaan sebagai satu bangsa dengan bencana yang terjadi di Sumatera, baik di Aceh, di Sumatera Utara, dan di Sumatera Barat," ungkapnya.
Diharapkan PMI Kaltara bisa segera menyalurkan kepada yang diniatkan oleh penyumbang. Karena kecepatan menyalurkan juga itu adalah penting bagi masyarakat yang terkena bencana atau terkena musibah.
Baca juga: JNE Beri Ongkir Gratis ke Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera, Warga Tarakan Antusias Kirim Bantuan
"Karena kita lihat melalui media yang disampaikan, tingkat apa namanya itu kerusakan fasilitas publik, harta benda itu sangat luar biasa, termasuk yang kehilangan jiwa lebih dari seribu orang, termasuk yang orang kehilangan, bahkan ada yang kehilangan kampung," ujarnya.
Kehilangan kampung ini yang menurutnya paling membutuhkan biaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang tidak sedikit.
"Tetapi mudah-mudahan dengan sumbangan kita masyarakat Kalimantan Utara, itu bentuk apa namanya solidaritas sosial sebagai satu bangsa yang sama-sama merasakan musibah yang terjadi," ungkapnya.
Ia berharap semoga bencana yang terjadi ini menjadi pelajaran bagi semua, khususnya bagi warga Tarakan apalagi bisa juga berpotensi terkena bencana hidrometeorologi.
"Harapan saya kepada masyarakat Tarakan untuk meningkatkan kewaspadaannya, menjaga kelestarian lingkungan, dan kami di PMI sudah berkali-kali melakukan hal yang tersebut, khususnya saudara-saudara kita yang tinggal di pinggir pantai selamatkan mangrove. Karena mangrove itu adalah satu-satunya alat yang bisa menahan kita kalau terjadi air pasang, apalagi air pasangnya naik lebih tinggi," ungkapnya.
Tidak lupa mantan Sekda Tarakan ini mengimbau kepada masyarakat untuk menanam dan menjaga mangrove yang ada di Tarakan termasuk hutan lindung di Tarakan.
"Termasuk hutan-hutan kita jaga di Tarakan, ini kita jadikan pelajaran bersama untuk sama-sama kita lesterikan dan kita rawat. Kalau tidak nanti kita semua merasakan, tidak kita ya nanti anak kita, tidak anak kita ya cucu kita, sama saja. Mari kita wariskan bumi ini untuk generasi yang akan datang," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah