2 Debt Collector Tewas, 6 Anggota Yanma Mabes Polri Jalani Sidang Etik
December 17, 2025 02:02 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak enam oknum anggota Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri menjalani sidang komisi kode etik profesi (KKEP) di TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (17/12/2025).

Keenam anggota tersebut adalah:

  1. Bripda Irfan Batubara
  2. Bripda Jefry Ceo Agusta
  3. Brigadir Ilham
  4. Bripda Ahmad Marz Zulqadri
  5. Bripda Baginda
  6. Bripda Raafi Gafar

Mereka terlibat kasus pengeroyokan berujung kematian terhadap dua mata elang atau debt collector inisial MET dan NAT di depan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025) sore.

Baca juga: Motif 6 Oknum Anggota Yanma Mabes Polri Keroyok Dua Matel Dipicu Penarikan Motor

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto membenarkan perihal sidang etik tersebut.

"Benar Mabes yang melaksanakan (sidang etik)," ucapnya kepada wartawan.

Adapun sidang KKEP terhadap enam oknum anggota itu berlangsung tertutup.

 

KERUSUHAN KALIBATA - TKP peusakan dan pembakaran imbas mata elang tewas dikeroyok orang tak dikenal di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (12/12/2025).
KERUSUHAN KALIBATA - TKP peusakan dan pembakaran imbas mata elang tewas dikeroyok orang tak dikenal di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (12/12/2025). ((KOMPAS.com/HANIFAH SALSABILA))

 

Anggota Yanma Mabes Polri

Sebelumnya, polisi menetapkan enam pelaku kasus pengeroyokan terhadap dua mata elang (matel) berujung kematian yang terjadi Kalibata Pancoran, Jakarta Selatan sebagai tersangka.

Enam pelaku merupakan anggota Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri.

Hal itu seperti diungkap Karopenmas Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (12/12/2025) malam.

"Terkait pengembangan kasus tersebut yang mengakibatkan korban meninggal dunia, berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan penyidik melakukan analisa, penyidik telah melakukan enam tersangka yang diduga melakukan tindakan," ungkapnya.

"Keenam tersangka anggota satuan pelayanan masyarakat Mabes Polri," tambah Trunoyudo.

Keenamnya ditahan dan dijerat 170 ayat 3 KUHP tentang pengeroyokan berujung orang meninggal dunia.

Dua Matel Tewas

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan bahwa satu matel yang sempat dirawat di rumah sakit meninggal dunia.

"Iya (meninggal di rumah sakit, red)," ucapnya kepada wartawan Jumat (12/12/2025).

Kombes Nicolas menyebut kedua korban bertugas sebagai mata elang dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal dunia di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit.

Namun saat ini kedua jenazah inisial MET dan NAT sudah dipindahkan dari rumah sakit.

"Dua jenazah itu mulanya di Rumah Sakit Budhi Asih kemudian dipindahkan ke rumah duka," tambahnya. 

Kedua korban itu diketahui tewas akibat dikeroyok oleh sejumlah orang tidak dikenal (OTK) di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025) sore.

Atas adanya pengeroyokan sekelompok orang melakukan aksi balas dendam dengan membakar sebuah tenda makan pedagang kaki lima (PKL).

Hingga berlanjut protes pertanggungjawaban atas kematian rekannya.

Kronologis Kejadian Awal

Pada Kamis (11/12/2025) sore, dua pria ditemukan dalam kondisi bersimbah darah tak jauh dari Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Kapolsek Pancoran Kompol Mansur menuturkan dua korban berasal dari mata elang (matel) yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Menurutnya dari keterangan saksi, bahwa korban dikeroyok kelompok orang tidak dikenal (OTK) berjumlah sekira lima orang.

"Iya betul kronologisnya tadi ada salah satu pengguna sepeda motor tiba-tiba di-stop oleh teman-teman ini (korban) setelah itu menurut keterangan saksi pengguna jalan yang lain keluar dari mobil, mereka langsung ngeroyok dengan begitu sporadis, begitu cepat oleh kelompok-kelompok yang menyetop," ucap Kompol Mansur kepada wartawan.

Polisi belum mengetahui asal-usul kelompok OTK yang turun dari mobil tersebut.

Kompol Mansur mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Lebih lanjut Kompol Mansur mengatakan pengendara motor yang awalnya disetop oleh korban sudah tidak ada di TKP.

Keberadaannya hingga kini belum diketahui.

Polisi belum mengetahui apakah pengendara motor yang disetop oleh korban bagian dari kelompok OTK.

"Keterangan saksi yang ada di TKP ya tidak mengetahui juga karena begitu cepat kejadiannya, mobil nggak tahu dari mana tiba-tiba turun untuk membantu. Terus dipukulin lah si matel itu," terangnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.