Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MALTENG,TRIBUNAMBON.COM - Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-31 Kabupaten Maluku Tengah resmi dibuka oleh Bupati Zulkarnain Awat Amir, Sabtu (13/12/2025) malam.
Opening ceremony dipusatkan di pelataran Masjid Jami Ar-Rahman, Negeri Laimu, Kecamatan Telutih.
Ketua Panitia MTQ ke-31, Irvan Rachmat, melaporkan sebanyak 426 peserta dari 17 kecamatan se-Kabupaten Maluku Tengah turut ambil bagian dalam ajang religi tahunan tersebut.
Baca juga: Perankan Tokoh Santa Claus, Lapas Wahai Tebar Sukacita Natal Bagi Anak-anak Desa Solea
Baca juga: Cerita BRIPKA Ahwan, Anggota Humas Polda Maluku Jadi Dewan Hakim di Ajang MTQ Malteng
Dalam sambutannya, Bupati Zulkarnain menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar ajang lomba suara merdu atau kekuatan hafalan, melainkan sarana menghidupkan ruh Al-Qur’an dalam kehidupan.
“MTQ adalah ruang untuk menghidupkan kembali Al-Qur’an sebagai sahabat hidup. Barang siapa menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabatnya, niscaya hidupnya tidak akan pernah gelap,” ujar Bupati.
Ia berharap dari Negeri Laimu dapat lahir generasi Qur’ani yang menjadi benteng iman dan moral dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Bupati juga mengulas tema MTQ ke-31, “Harmonisasi Al-Qur’an, Semesta Bertasbih, Inspirasi Maluku Tengah Bangkit”, yang menurutnya menjadi refleksi kebutuhan manusia untuk kembali pada nilai-nilai ketenangan dan petunjuk Al-Qur’an dalam pembangunan daerah.
“Dalam membangun Maluku Tengah, kita membutuhkan Al-Qur’an sebagai kompas agar langkah kita tidak kehilangan arah,” ungkapnya.
Zulkarnain turut menyampaikan apresiasi kepada LPTQ Maluku Tengah, Kementerian Agama, para ustaz dan ustazah, serta seluruh penggiat Al-Qur’an atas dedikasi mereka dalam membina generasi Qur’ani.
Kepada para kafilah, ia mengingatkan bahwa MTQ merupakan ibadah sekaligus ajang silaturahmi, bukan semata perlombaan. Ia juga meminta dewan hakim menilai lomba secara adil dan profesional.
Opening ceremony MTQ ke-31 ini turut dihadiri unsur Forkopimda, pimpinan OPD Maluku Tengah, serta masyarakat dari berbagai wilayah, termasuk Seram Bagian Timur.(*)