Lima Personel Pamhut Dikerahkan untuk Patroli Tambang Ilegal di Tahura Bukit Menumbing
December 17, 2025 06:03 PM

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Meski pengawasan rutin terus dilakukan, aktivitas penambangan timah ilegal di kawasan hutan konservasi di Tahura Bukit Menumbing, Kabupaten Bangka Barat masih kerap terjadi secara sembunyi-sembunyi.

Kepala Bidang Pengelolaan Tahura, DLH Pemkab Bangka Barat, Bambang Yusdianto mengatakan pihaknya telah mengerahkan lima personel Pengamanan Hutan (Pamhut) Tahura Bukit Menumbing, untuk melakukan patroli dan pemantauan untuk menekan praktik tambang ilegal. Namun, dirasa hal tersebut tak cukup.

"Dapat saya jelaskan lima anggota Pamhut melakukan patroli pengamanan hutan. Jika memang apabila di lapangan ditemukan kegiatan ilegal pertama kami akan melakukan pendekatan sosialisasi. Ketika sudah diberikan sosialisasi, masih melakukan kegiatan ilegal ya, kami akan koordinasikan ke kepala dinas untuk tindak lanjutnya seperti apa," kata Bambang kepada Bangkapos.com, Rabu (17/12/2025).

Bambang mengakui, saat ini masih kesulitan menertibkan tambang ilegal di hutan kawasan konservasi Bukit Menumbing. Karena aktivitas sembunyi-sembunyi yang dilakukan para penambang ilegal.

"Kalau ilegal mining masih ada, sampai saat ini kucing-kucingan. Ketika kawan-kawan tidak di lapangan mereka masuk ke dalam hutan. Ataupun kegiatan dilakukan di malam hari. Itu tetap kami pantau juga," katanya.

Dikatakannya, untuk aktivitas illegal logging di kawasan Tahura Menumbing saat ini dinilai sudah sangat minim, Bambang menyebutkan, kasus terakhir penebangan liar bahkan telah diproses hingga ke Pengadilan.

"Kalau ilegal logging sudah sangat minim, karena logging ini kemarin terakhir ada kasus sampai ke Pengadilan. Ini kan komit kami dengan warga untuk bersama-sama menjaga Menumbing, yang merupakan aset nasional," jelasnya.

Bambang juga terus mengajak peran serta masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mencegah aktivitas ilegal di kawasan Tahura Menumbing. Menurutnya, setiap kerusakan yang ditemukan umumnya merupakan bekas aktivitas tambang ilegal dan seluruh data terkait telah dimiliki. 

Selama ini, pengelola Tahura Menumbing juga menjalin kerja sama dengan BKSDA Palembang. Antara lain diwujudkan melalui pelepasliaran satwa liar ke kawasan Tahura. 

"Berdasarkan penilaian kementerian, kawasan Tahura di Bangka Belitun, ada tiga yakni Bukit Menumbing, Mangkol, dan Lalang di Belitung,
menunjukkan kondisi yang beragam. Dengan Tahura Menumbing dinilai sebagai kawasan dengan kondisi paling baik," terangnya.

Meski demikian, dikatakan Bambang terdapat kerusakan di bagian bawah kaki Menumbing masih ditemukan akibat praktik tambang ilegal dan aktivitas kebun masyarakat.

"Untuk kebun warga yang sesuai ketentuan, akan diarahkan menjadi calon kemitraan masyarakat berdasarkan peraturan Menteri Kehutanan.  Sementara kawasan yang gundul akan dilakukan reboisasi, meskipun dengan keterbatasan anggaran, dan direncanakan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Kedepan, peran aktif masyarakat di sekitar kawasan Tahura diharapkan semakin kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan," harapnya.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.