TRIBUNJAMBI.COM, Jambi — Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Provinsi Jambi menggelar Diseminasi Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2025 (PK-25) serta Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting di Wiltop Hotel Jambi, pada 15–16 Desember 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kualitas dan pemanfaatan data keluarga sebagai dasar perencanaan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Jambi.
Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2025 menunjukkan capaian pemutakhiran data keluarga di Provinsi Jambi mencapai 91,5 persen atau sebanyak 1.029.255 keluarga dari estimasi 1.125.252 keluarga.
Data tersebut dinilai krusial untuk memastikan intervensi pembangunan keluarga dilakukan secara tepat sasaran dan berbasis bukti.
Diseminasi PK-25 juga mengungkap sejumlah tantangan pembangunan keluarga di Provinsi Jambi. Tercatat sekitar 14,1 persen keluarga merupakan keluarga dengan kepala keluarga perempuan.
Selain itu, sekitar 24,8 persen keluarga yang memiliki anak berada dalam kondisi fatherless, atau satu dari empat keluarga mengalami ketiadaan peran ayah dalam pengasuhan. Temuan ini menjadi perhatian penting dalam perumusan kebijakan pembangunan keluarga dan perlindungan anak.
Baca juga: Dragon Event Organizer Beberkan Kronologi Crash Awhin Sanjaya di Zabaq Sirkuit Jambi, Duka Mendalam
Baca juga: Rapat Dewan Pengupahan Daerah Jambi Dipercepat, Penetapan UMP 2026
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh perwakilan OPD KB kabupaten/kota se-Provinsi Jambi serta mitra kerja BKKBN Provinsi Jambi. Hari pertama diisi dengan Radalagram Bangga Kencana Provinsi Jambi, sementara hari kedua difokuskan pada diseminasi hasil PK-25 serta verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting.
Statistisi Ahli Madya Pusat Data dan Informasi Kemendukbangga/BKKBN, Istiqomatul Fajriah Yuliati, menegaskan bahwa kualitas data menjadi kunci keberhasilan program.
“Data yang akurat dan tervalidasi sangat menentukan ketepatan sasaran program. Hasil PK-25 harus dimanfaatkan secara optimal oleh daerah sebagai dasar perencanaan dan pengambilan kebijakan, khususnya untuk percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor diperlukan agar data yang dihasilkan benar-benar berdampak di lapangan.
“Data tidak boleh berhenti pada angka. Dengan sinergi pusat, daerah, dan mitra, data PK-25 harus diterjemahkan menjadi intervensi nyata bagi keluarga,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Drs. Putut Riyatno, M.Kes menegaskan bahwa data berkualitas merupakan fondasi utama keberhasilan Program Bangga Kencana.
“Data PK-25 yang akurat adalah kunci intervensi tepat sasaran. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami optimistis upaya peningkatan kualitas keluarga dan penurunan stunting di Provinsi Jambi dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan,” tegasnya.
Melalui diseminasi ini, BKKBN Provinsi Jambi berharap seluruh OPD KB dan mitra kerja di kabupaten/kota dapat memanfaatkan hasil PK-25 secara optimal sebagai rujukan utama perencanaan program, sehingga pembangunan keluarga di Provinsi Jambi semakin terarah dan berdampak nyata bagi masyarakat. (adv)
Simak informasi lainnya di media sosial Facebook, Instagram, Thread dan X Tribun Jambi
Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca 9 Kecamatan di Jambi, Waspada Kerinci Merangin Tanjabtim
Baca juga: Kesal, Andrianto Lempar Eko Pakai Bongkahan Batubara, Sopir Truk Tewas Dikeroyok di Muaro Jambi
Baca juga: Pekerja di Jambi Mengaku Tak Tahu Soal PP Pengupahan, Dasar Penetapan UMP 2026