ITS Surabaya Beri Beasiswa Full hingga S3 bagi Ratusan Mahasiswa Palestina
December 17, 2025 08:32 PM

 

SURYA.co.id | SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka peluang luas bagi mahasiswa Palestina untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia.

Rektor ITS, Prof Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, menyatakan kesiapan kampusnya menerima hingga 100 mahasiswa program sarjana (S1) serta puluhan mahasiswa pascasarjana melalui skema pembebasan biaya pendidikan dan dukungan biaya hidup.

Baca juga: ITS Luncurkan Golden Ticket 2026, Buka Akses Pendidikan bagi Siswa 3T

“Untuk program S1, kami bisa menerima sampai 100 mahasiswa dengan pembebasan SPP. Informasi dari teman-teman ISNAD Foundation menyampaikan bahwa biaya hidup dapat diusahakan bersama, termasuk dukungan dari YMI dan IKA ITS,” ujar Bambang usai berdialog dengan perwakilan ISNAD Foundation di rektorat ITS, Rabu (17/12/2025).

Ia menambahkan ITS juga membuka kesempatan bagi mahasiswa jenjang pascasarjana.

“Untuk S2 bisa sampai 12 mahasiswa, dan jika memungkinkan, S3 bisa hingga 10 mahasiswa. Kami tentu sangat senang jika itu bisa terwujud,” katanya.

Menurut Bambang, skema tersebut masih akan dihitung secara detail, terutama terkait kemampuan pendanaan biaya hidup.

Ia menegaskan ITS berkomitmen menyediakan dukungan akademik dan fasilitas yang memadai bagi mahasiswa Palestina.

“Kami menyediakan review akademik terbaru serta dukungan biaya hidup bagi mahasiswa pascasarjana. Prinsipnya, ITS siap mendukung penuh,” tegasnya.

Dukungan biaya hidup bagi mahasiswa Palestina juga disampaikan Wakil Ketua 1 Yayasan Manarul Ilmi (YMI) ITS sekaligus Pengurus Pusat IKA ITS, Adi Dharma.

Ia menjelaskan bahwa selama beberapa tahun terakhir, YMI bersama IKA ITS telah menjalankan program Beasiswa Biaya Hidup bagi mahasiswa ITS.

“Sebagian porsi beasiswa UKT ditanggung oleh rektorat ITS. Sementara YMI dan IKA ITS fokus pada pemberian biaya hidup bulanan. Sampai hari ini, YMI rutin menanggung biaya hidup untuk 20 mahasiswa,” jelas Adi.

Masa Depan Palestina

Ia mengungkapkan jika program mahasiswa Palestina mulai berjalan, YMI siap melakukan penyesuaian.

“Mulai Januari, kami bisa melakukan rolling, dari 20 mahasiswa penerima menjadi 20 mahasiswa Palestina. Jika mahasiswa Palestina masuk pada bulan Juni, harapannya jumlahnya bisa lebih dari 20,” ujarnya.

Lebih lanjut, YMI dan IKA ITS juga akan menggandeng Forum Zakat (FOZ) Jatim yang beranggotakan 58 Lembaga Kemanusiaan.

“Dengan kolaborasi ini, harapannya hingga 100 mahasiswa Palestina bisa ter-cover biaya hidupnya,” kata Adi.

Sementara itu, perwakilan ISNAD Foundation, Faraj Heneini, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen ITS dan seluruh mitra yang terlibat.

Ia menilai dukungan pendidikan tinggi memiliki peran strategis bagi masa depan Palestina.

“Harapannya, kita bisa mencetak generasi-generasi terbaik dari Palestina. Mereka nantinya kembali ke tanah air untuk menjadi bagian dari upaya pembebasan Palestina dari penjajahan,” ujar Faraj.

Ia menekankan bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun generasi muda Palestina yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing global.

“Terima kasih kepada Pak Rektor dan seluruh jajaran ITS yang telah menerima dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa Palestina untuk belajar di sini,” ucapnya.

Diketahui, ISNAD Foundation merupakan organisasi nirlaba independen Palestina yang berfokus pada dukungan pendidikan tinggi bagi mahasiswa Palestina, termasuk penyediaan beasiswa dan bantuan keuangan.

Organisasi ini beroperasi di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Palestina serta bermitra dengan sejumlah universitas besar di Gaza.

Melalui kolaborasi ini, ITS berharap kontribusi pendidikan dapat menjadi bagian dari solusi jangka panjang bagi masa depan Palestina, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan berbasis pendidikan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.