Laporan Wartawan Tribun Gayo Asnawi Luwi|Aceh Tenggara
Tribungayo.com, KUTACANE - Puluhan korban banjir bandang Desa Ketambe Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara demo memblokir ruas jalan Nasional Aceh Tenggara menghubungkan ke Sumatera Utara, Rabu (17/12/2025) siang.
Mereka meminta agar Sungai Alas yang menjadi wewenang Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 dipindahkan dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh memperbaiki jalan Nasional amblas akibat bencana banjir bandang.
Para demonstran yang mayoritas ibu-ibu mengusung karton berisikan meminta Pemkab Agara mengalihkan Sungai Alas.
Pemblokiran jalan Nasional itu, menyebabkan arus lalulintas menjadi macet dari arah Kutacane menuju Medan dan sebaliknya dari Medan menuju perbatasan Gayo Lues.
"Sudah 21 hari pasca banjir bandang di Kecamatan Ketambe, Desa Ketambe terparah dan masyarakat terancam pemukiman putus akibat ganasnya Sungai Alas," ujar Pengulu Ketambe, Lahat kepada Tribungayo.com, Rabu (17/12/2025).
Mereka hanya minta Sungai Alas dipindahkan BWSS -1 dan perbaiki jalan Nasional amblas ratusan meter. Kami setiap malam tak bisa tidur dan berganti berjaga, karena takut Sungai Alas mengantam Pemukiman Penduduk.
"Kami bukan minta bantuan sandang dan pangan. Kami hanya butuh dipindahkan Sungai Alas dan Jalan diperbaiki. Saat ini Sungai Alas mulai berkurang deras dan beras, ini karena ada alat berat excavator yang dibiayai uang sendiri oleh rakyat Desa Ketambe," ujar Lahat.
Sementara itu, di tengah masyarakat berdemo di jalan raya Nasional yang mereka blokir, Istri Bupati Agara Ny Nurjanah langsung turun menemui para pendemo.
Setelah 15 menit bernegosiasi akhirnya masyarakat menyepakati membuka jalan agar kendaraan bermotor bisa melintas.
Dalam kesempatan itu, Bupati Agara M Salim Fakhry langsung menelpon dan akan menurunkan alat berat excavator ke Desa Ketambe untuk memindahkan ganasnya Sungai Alas Ketambe.(*)
Baca juga: Akses Masih Lumpuh, Petani Bener Meriah Ramai-ramai Jalan Kaki untuk Jual Hasil Panen
Baca juga: Dedaunan Tutupi Jalan Nasional Aceh Tenggara-Gayo Lues, Jalur Licin dan Berlumut