- Belakangan ini tengah ramai kabar soal Pemerintah Aceh yang berkirim surat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meminta bantuan penanganan banjir dan tanah longsor.
Namun rupanya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengaku tidak tahu perihal surat tersebut.
Ditemui di kantornya seusai bertemu Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Selasa (16/12), Mualem mengatakan bahwa surat tersebut di luar kewenangannya.
Menurut Mualem, selama ini Pemerintah Aceh sama sekali belum pernah meminta bantuan asing untuk penanganan bencana yang melanda 18 kabupaten/kota ini.
Meski begitu, pihaknya telah menerima bantuan untuk penanganan banjir dan longsor.
Kemudian saat akan meninggalkan Kantor Gubernur Aceh, Mualem kembali menegaskan bahwa dirinya tak tahu soal surat ke PBB tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman terkait surat ke PBB.
MTA menjelaskan, surat tersebut tidak hanya ditujukan kepada lembaga PBB, tapi juga sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lembaga-lembaga yang ada di Indonesia.
Tujuan pengiriman surat adalah permohonan agar ada bantuan untuk penanganan bencana di Aceh.
Lebih lanjut dikatakan MTA bahwa pemintaan bantuan tersebut adalah hal yang biasa.
Sementara itu, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyerahkan bantuan senilai Rp 9 miliar yang dilakukan langsung oleh Menos Saifullah Yusuf kepada Mualem pada Selasa kemarin.
Bantuan logistik ini diangkut menggunakan 24 unit truk dan diperuntukkan bagi penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Bantuan ini terdiri atas makanan siap saji, tenda keluarga, kasur, tenda serbaguna, tenda gulung, selimut, perlengkapan keluarga dan anak hingga toilet portabel.
Mualem pun menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas perhatian serta dukungan pemerintah pusat melalui Kemensos.
Adapun sebelumnya, Pemerintah Aceh kembali menerima bantuan asing untuk mendukung penanganan korban banjir bandang.
Bantuan terbaru yang diterima Pemprov Aceh datang dari perusahaan multinasional Upland Resources yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, dan Inggris.
Mualem menerima langsung bantuan yang diserahkan oleh CEO Upland Resources, Datuk Bolhassan Di pada Senin (15/12) di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.
Total dana yang dikumpulkan oleh Upland Resources adalah Rp 777 juta.
Dana bantuan ini kemudian digunakan untuk membeli kebutuhan pokok bagi para korban banjir bandang yang melibatkan penyedia lokal di Aceh.
Mualem memastikan, seluruh bantuan disalurkan ke wilayah yang paling membutuhkan, utamanya yang terdampak paling parah.
Adapun daerah prioritas penyaluran meliputi Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireun, Takengon, Beutong hingga Langsa.
Lebih lanjut Mualem menyatakan bahwa pihaknya membuka lebar pintu bantuan dari siapapun.
Bantuan dari Upland Resources ini menambah daftar bantuan asing yang masuk ke Aceh.
Sebelumnya Mualem lebih dulu menerima bantuan dari relawan asal Malaysia berupa obat-obatan dan tenaga kesehatan dokter pada Minggu (7/12) malam.
(*)