Akibat Banjir dan Longsor, 8 Desa di 4 Kecamatan di Tapteng Masih Terisolir 
December 17, 2025 11:26 PM

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Tengah dan Sumatera Utara menyebut, masih adanya kecamatan terisolir pasca banjir dan longsor yang terjadi, Rabu (17/12/2025).

Berdasarkan data yang Tribun Medan terima pukul 17.00 WIB, daerah yang masih terisolir berikut data-datanya yaitu Desa Sibio-bio di Kecamatan Sibabangun, kemudian Desa Bonan Dolok, Kelurahan Nauli, Desa Naga Timbul, dan Desa Simaninggir di Kecamatan Sitahuis.

Daerah lainnya adalah Desa Sialogo di Kecamatan Lumut, dan Desa Saurmanggita serta Desa S Kalangan II di Kecamatan Tukka.

Berdasarkan data yang Tribun Medan terima dari BPBD Tapteng, 8 desa atau kelurahan di empat kecamatan ini masih terisolir karena longsor, jalan amblas dan banjir yang terjadi sejak beberapa waktu lalu.

Namun, seluruh daerah tersebut, telah dikirim bantuan logistik oleh pemerintah.

Baca juga: Tinjau Jalan Desa Putus Akibat Longsor, Bupati Simalungun Minta BPBD Perbaikan Lewat APBD 2026

"Semua sudah diupayakan diberikan logistik melalui jalur udara. Dan kita masih mengupayakan untuk percepatan pembukaan akses jalan," ucap Kepala Dinas Kominfo Tapteng, Sonny.

Sementara itu, untuk data Korban meninggal di Tapteng bertambah menjadi 131 jiwa, masih dalam pencarian 41 jiwa. Jumlah pengungsi juga masih banyak 10.887 pengungsi.

Untuk korban pencarian yang masih banyak ada di Kecamatan Tukka 18 orang, Sibabangun 9 orang, Lumut 6 orang, Sitahuis 3 orang dan Tapian Nauli 2 orang.

Sementara untuk pengungsi terbanyak dari Kecamatan Sitahuis 3.473 orang, Badiri 2.258 orang, Sibabangun 969 orang, Tukka 858 orang, dan Pandan 678 orang. Jumlah rumah yang hanyut 379 unit. Kemudian rumah dengan kerusakan berat 752 unit, kerusakan sedang 803, dan kerusakan ringan 1.311 unit.

l

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.