TRIBUNJOGJA.COM – Proses pemulihan jaringan internet pascabencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus dipercepat.
Hingga Sabtu (13/12/2025), sejumlah sentral telekomunikasi telah kembali beroperasi dan sebagian besar base transceiver station (BTS) di wilayah terdampak mulai aktif.
Di Sumatra Utara dan Sumatra Barat, sekitar 90 persen BTS telah berfungsi normal.
Sementara itu, pemulihan jaringan di Aceh masih berlangsung dengan tingkat pemulihan sekitar 50 persen.
Wilayah ini menjadi fokus utama karena tingkat kerusakan infrastruktur yang lebih parah akibat banjir.
Direktur Network Telkom Nanang Hendarno mengatakan percepatan pemulihan jaringan di Aceh dilakukan dengan mengerahkan seluruh sumber daya teknis yang tersedia.
Baca juga: Respons Bupati Harda soal Rapor Kuning Integritas di Sleman
Targetnya, cakupan layanan internet di tiap kota dapat kembali aktif hingga 75 persen dalam waktu dekat.
“Kerusakan BTS paling banyak terjadi di Aceh. Saat ini kami memprioritaskan percepatan perbaikan agar layanan internet dapat kembali dinikmati masyarakat,” ujar Nanang saat meninjau infrastruktur jaringan di Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang.
Peninjauan infrastruktur juga dilakukan di sejumlah lokasi lain, seperti Pangkalan Brandan, Tanjung Pura, dan Tanjung Mulia di Sumatra Utara, guna memastikan seluruh perangkat jaringan berfungsi optimal dan tidak mengalami gangguan lanjutan.
Di beberapa wilayah yang masih mengalami pemadaman listrik, layanan internet sementara disediakan melalui titik akses gratis.
Di Kota Langsa, sejumlah access point telah diaktifkan dan dimanfaatkan masyarakat untuk berkomunikasi serta mengisi daya perangkat elektronik.
Kondisi jaringan di Kota Langsa dilaporkan mengalami pemulihan lebih cepat dibandingkan Kuala Simpang.
Tim teknis di lapangan terus melakukan perbaikan BTS secara bertahap dengan menyesuaikan kondisi pasokan listrik dan akses ke lokasi terdampak.
Ke depan, percepatan pemulihan jaringan akan difokuskan di Aceh dengan pendekatan perluasan cakupan jaringan per wilayah kota dan kabupaten.
Upaya ini dilakukan agar konektivitas internet dapat kembali menjangkau masyarakat secara lebih merata, meski proses pemulihan masih bergantung pada stabilitas infrastruktur pendukung, terutama listrik.
Selain perbaikan jaringan, bantuan kemanusiaan juga disalurkan ke wilayah terdampak, termasuk fasilitas kesehatan di Aceh Tamiang dan Medan, untuk mendukung kebutuhan medis masyarakat selama masa pemulihan. (*/rls)