Grid.ID- Profil Robi Syianturi menjadi perhatian publik usai aksinya melelang singlet bersejarah miliknya untuk korban bencana di Sumatera. Atlet lari jarak jauh Indonesia ini baru saja menorehkan prestasi emas nomor marathon SEA Games 2025.
Alih-alih menyimpan singlet tersebut sebagai kenangan pribadi, Robi memilih menjadikannya sarana berbagi. Aksi kemanusiaan itu diumumkan langsung melalui akun Instagram pribadinya.
Langkah Robi menunjukkan bahwa prestasi olahraga dapat memiliki makna sosial yang lebih luas. Berikut ulasan lengkap profil Robi Syianturi, perjalanan karier, serta kisah di balik lelang singlet emasnya.
Profil Robi Syianturi
Robi Syianturi dikenal sebagai salah satu pelari jarak jauh terbaik Indonesia saat ini. Robi Syianturi lahir di Belitung pada 8 Januari 1998 dan tumbuh sebagai atlet dengan etos kerja tinggi.
Konsistensinya dalam berlatih membawanya mencetak prestasi di berbagai level kompetisi nasional dan internasional. Berawal pada PON Papua 2021, Robi mulai mencuri perhatian saat mewakili Kepulauan Bangka Belitung. Ia meraih medali perak nomor 1.500 meter dan perunggu nomor 5.000 meter.
Dua tahun kemudian, Robi kembali berprestasi di SEA Games 2023 Kamboja dengan medali perunggu nomor 5.000 meter. Catatan waktunya saat itu adalah 14 menit 43,44 detik.
Karier Robi Syianturi semakin bersinar pada PON 2024. Ia sukses membawa pulang tiga medali untuk Bangka Belitung.
Medali tersebut terdiri dari perak nomor 1.500 meter, perunggu nomor 5.000 meter, dan emas nomor 10.000 meter. Kemenangan di nomor 10.000 meter berlangsung dramatis. Robi hanya unggul 0,01 detik dari pesaing terdekatnya, Rikki Marthin Luther Simbolon.
Nama Robi Syianturi semakin dikenal luas setelah memecahkan rekor nasional half marathon. Prestasi itu dicapai pada ajang Gold Coast Marathon 2024 di Australia.
Robi mencatatkan waktu 1 jam 4 menit 48 detik. Catatan tersebut melampaui rekor lama milik Eduardus Nabunome yang bertahan sejak 1997. Rekor sebelumnya tercatat 1 jam 5 menit 43 detik.
Profil Robi Syianturi tak hanya bersinar di lintasan atletik. Sebagaimana dikutip Kompas.com, Rabu (17/12/2025), pada 2025, ia masuk dalam daftar Fortune Indonesia 40 Under 40. Daftar ini menyoroti 40 tokoh muda paling berpengaruh di Indonesia dari berbagai sektor.
Penghargaan tersebut diberikan kepada figur berusia di bawah 40 tahun dengan kontribusi signifikan hingga 31 Desember 2024. Masuknya Robi dalam daftar ini menunjukkan dampak prestasinya di level nasional.Pengakuan tersebut semakin melengkapi profil Robi Syianturi sebagai atlet inspiratif.
Puncak pencapaiannya terbaru adalah medali emas nomor marathon SEA Games 2025 di Thailand. Robi tampil sebagai pelari tercepat dengan catatan waktu 2 jam 27 menit 33 detik.
Ia berhasil mengungguli dua atlet Filipina, yakni Arlan Jr. Arbois yang finis kedua dengan waktu 2:30:19 dan Richard Salano di posisi ketiga dengan 2:31:29. Kemenangan tersebut mempersembahkan medali emas bergengsi bagi Indonesia.
Salah satu bagian paling menyentuh adalah keputusannya melelang singlet marathon yang ia kenakan saat berlomba. Singlet putih tersebut dilelang sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana di Sumatera.
Mengutip Kompas TV, aksi ini diumumkan langsung melalui akun Instagram @robi_syianturi. Lelang dilakukan secara terbuka lewat kolom komentar sehingga siapa pun dapat berpartisipasi.Robi mengungkapkan keinginan berbagi itu telah tertanam bahkan sebelum ia turun bertanding.
Dalam unggahannya, Robi menegaskan bahwa singlet tersebut memiliki makna mendalam. Ia menyebut singlet itu sebagai simbol perjuangan seorang rakyat untuk memberikan hasil terbaik bagi Indonesia.
Robi juga menjelaskan detail singlet yang dilelang, mulai dari ukuran S, tanda tangan asli, hingga bib ROBI #SeaGame. Bagi Robi, marathon bukan hanya soal catatan waktu atau medali. Lebih dari itu, marathon adalah cerita tentang ketekunan dan pengorbanan.
Tetap Kompetitif di Nomor 10.000 Meter
Meski baru beberapa hari sebelumnya menuntaskan lomba marathon sejauh 42 kilometer, Robi tetap turun berlaga di nomor 10.000 meter SEA Games 2025. Ia finis di posisi kelima dengan catatan waktu 31 menit 03,34 detik di Stadion Supachalasai, Bangkok.
Robi mengaku bersyukur masih mampu tampil kompetitif setelah lomba berat. Ia menyebut pencapaian sub 31 menit sebagai hal yang patut disyukuri.
Dalam kesempatan yang sama, Robi Syianturi juga menunjukkan sikap sportivitasnya. Ia menyampaikan rasa bangga kepada Rikki Martin Simbolon yang meraih medali perunggu nomor 10.000 meter putra.
Robi mengaku bahagia melihat rekan setimnya membawa pulang medali untuk Indonesia. Nomor tersebut dimenangi pelari Thailand Tuntivate Kieran dengan waktu 29 menit 41,81 detik. Posisi kedua diraih Guermali Yacine dari Filipina dengan 29 menit 43,94 detik.
Demikianlah profil Robi Syianturi. Emas marathon SEA Games 2025 menjadi momen penting dalam kariernya. Namun, Robi memilih menjadikan keberhasilan itu sebagai pintu untuk membantu sesama.
Ia berharap prestasinya dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Lewat lelang singlet sederhana, Robi menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi jembatan kemanusiaan.