Alarm Pangan Akhir Tahun 2025: Ade Suherman Desak Pramono Kendalikan Harga
December 18, 2025 01:35 AM

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menjelang tutup tahun 2025, potensi gejolak harga pangan kembali menjadi sorotan DPRD DKI Jakarta. 

Lonjakan konsumsi masyarakat di akhir tahun dinilai berisiko memicu kenaikan harga bahan pokok, terutama komoditas strategis yang langsung menyentuh dapur warga.

Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Ade Suherman, mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung agar tidak lengah menjaga stabilitas harga pangan. 

Baca juga: TransJakarta Tingkatkan Layanan Jelang Akhir 2025, Ade Suherman Apresiasi Langkah Pengembangan

Dia menilai, euforia akhir tahun dan meningkatnya kebutuhan rumah tangga kerap menjadi pemicu tekanan permintaan di pasar.

“Setiap akhir tahun selalu ada pola yang sama. Permintaan naik, harga ikut terdorong. Ini harus diantisipasi sejak dini,” ujar Ade dari keterangan resminya pada Rabu (17/12/2025).

Menurutnya, minyak goreng dan telur ayam menjadi komoditas yang paling rawan mengalami lonjakan harga.

Ade mencontohkan, pada Desember tahun lalu harga telur ayam sempat melonjak hingga Rp 34.000 per kilogram, sementara pada awal Desember tahun ini sudah berada di kisaran Rp 31.000 per kilogram.

“Artinya, ada tren yang harus diwaspadai. Jangan sampai pemerintah baru bergerak setelah harga terlanjur melonjak,” tegas Ade dari Fraksi PKS.

Baca juga: Penanganan Bencana Jadi Fokus DPRD DKI Jakarta

Ade juga menanggapi klaim pemerintah daerah yang menyebutkan kondisi harga pangan masih relatif stabil. Ia menilai stabilitas tersebut perlu dijaga dengan kebijakan konkret, bukan sekadar pernyataan.

“Meski inflasi terlihat terkendali, tekanan akhir tahun tetap ada. Kalau tidak diimbangi langkah pengendalian yang kuat, harga pangan bisa kembali naik,” katanya.

Karena itu, Ade mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk mengoptimalkan peran BUMD pangan sebagai instrumen utama pengendali harga, mulai dari pengamanan stok hingga intervensi pasar.

Dia berharap langkah antisipatif tersebut dapat menjaga daya beli masyarakat Jakarta tetap stabil hingga penghujung tahun, sekaligus memastikan kebutuhan pangan warga terpenuhi tanpa gejolak harga yang memberatkan.

“Fungsi BUMD pangan harus dimaksimalkan. Pastikan pasokan aman, distribusi lancar, dan lakukan operasi pasar pada komoditas yang mulai naik,” pungkasnya. (faf)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.