Rahasia di Balik Inovasi Diskominsa Bireuen Selalu Raih Penghargaan Informatif dari KIA
December 18, 2025 09:37 AM

M. ZUBAIR, S.H., M.H., Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Bireuen, melaporkan dari Bireuen

Bireuen adalah sebuah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara yang dibentuk pada tahun 1999. Luas wilayahnya lebih kurang 1.795,38 km⊃2;, terletak di antara garis lintang 4°54-5°21 LU dan 96°26-20-97°21 BT.

Bireuen yang dikenal dengan julukan “Kota Juang” karena menjadi basis perjuangan kemerdekaan dan pernah menjadi ibu kota Negara Republik Indonesia selama satu minggu pada saat agresi militer Belanda tahun 1948.

Sejak pembentukan pada 1999, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen terus berbenah untuk kemudahan dalam pelayanan masyarakat dari semua sisi. Salah satunya adalah dalam hal keterbukaan informasi publik sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Adapun maksud Pemkab Bireuen  konsisten menjalankan amanah undang-undang tersebut adalah untuk menjamin hak setiap orang memperoleh informasi publik, mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan negara, serta mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Sebagai upaya aktif menjalankan keterbukaan informasi publik, Pemkab Bireuen melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Diskominsa) selaku Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama setiap tahun menciptakan inovasi baik secara digital maupun nondigital agar memudahkan masyarakat  dalam mengakses informasi publik. Inovasi-inovasi yang dibangun Diskominsa Bireuen tersebut  dinilai oleh Komisi Informasi Aceh (KIA) bersama seluruh kabupaten/kota se-Aceh dan Bireuen selalu memperoleh predikat informatif dengan nilai tertinggi.

Berikut ini adalah rahasia di balik kisah-kisah sukses tersebut.

Tahun 2021 Diskominsa Bireuen mengupayakan inovasi nondigital, yaitu melakukan monitoring dan evaluasi (monev) keterbukaan informasi publik untuk semua satuan kerja perangkat kabupaten (SKPK) dan monev website gampong.

Setelah monev, dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada SKPK-SKPK dan gampong-gampong yang aktif menjalankan fungsi PPID pada setiap SKPK, dan gampong yang aktif memublikasi informasi-informasi di gampong masing-masing.

Inovasi ini dimaksudkan agar SKPK-SKPK dan gampong-gampong dalam Kabupaten Bireuen bersemangat menjalankan fungsi PPID pada organisasi masing-masing.

Selanjutnya, pada tahun 2022 Diskominsa Bireuen kembali berinovasi membangun layanan ramah disabilitas untuk memudahkan penyandang disabilitas berkonsultasi dan memperoleh informasi-informasi publik. Pada tahun yang sama Diskominsa Bireuen juga menciptakan sebuah inovasi spektakuler yang diberi nama “Seuramoe Konsultasi PPID Gampong”. Inovasi ini sempat viral sehingga menjadi tujuan studi banding dinas kominfo lain, baik dari dalam Provinsi Aceh maupun luar Aceh.

Pemberian nama inovasi dengan kearifan lokal itu adalah agar aparatur gampong dalam Kabupaten Bireuen familier dengan nama tersebut.  Mereka tidak canggung untuk hadir ke “Seuramoe” (istilah tempat mejeng pada rumah-rumah Aceh tempo dulu dan istilah tersebut telah akrab di telinga masyarakat Aceh) atau dalam bahasa Indonesia disebut “Serambi” untuk datang berkonsultasi masalah PPID gampong.

Hasil dari inovasi tersebut telah banyak terbentuk PPID gampong dalam Kabupaten Bireuen.

Pada tahun 2023, Diskominsa Bireuen merancang kembali satu inovasi untuk mengugah semangat PPID pelaksana pada setiap SKPK agar aktif meng-upload informasi-informasi pada web PPID masing-masing SKPK dengan nama inovasi “Gempa Tektonik Informasi Publik” (Gema  Penguatan Teknologi Elektronik untuk Informasi Publik). 

Gempa tektonik ini diibaratkan suatu guncangan, secara bersama menguncangkan SKPK dan gampong agar informasi-informasi dapat disajikan kepada masyarakat atau pengguna informasi secara kontinyu.

Kegiatan guncangan yang dilakukan adalah dengan mengundang semua SKPK untuk mengadakan konsolidasi dengan me-refresh kembali mengenai keterbukaan informasi publik dan mengadakan pelatihan jurnalistik kepada operator gampong dengan narasumber Wartawan Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika.

Kegiatan tersebut telah menghasilkan  ‘output’ terbukanya akses informasi publik yang lebih luas, karena inovasi Gempa Tektonik Informasi Publik menjadi pemicu bagi setiap SKPK dan pemerintah gampong untuk senantiasa  bertanggung jawab dan berorientasi kepada pelayanan masyakat dengan sebaik-baiknya, khusus dalam hal keterbukaan informasi publik.

Dengan adanya inovasi Gempa Tektonik juga telah melahirkan berbagai macam inovasi lainnya pada setiap SKPK yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam hal pelayanan. Misalnya, pada Dinas  Kependudukan dan Catatan Sipil telah tercipta inovasi “Jaki Pakon” (Belanja Tunjukkan KIA Dapat Diskon). Dengan inovasi ini dapat dirasakan langsung manfaat oleh masyarakat dan pelaku usaha yang mengalami peningkatan pendapatan. Selanjutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga menciptakan inovasi “Siapda” (Sistem Informasi dan Angka Pendidikan Daerah), di mana dengan inovasi ini terintegrasi semua data kependidikan yang mudah diakses oleh pengguna informasi.

Demikian juga di diskominsa sendiri menciptakan inovasi Bir TTE (BireuenTanda Tangan Elektronik) yang dapat mengefisiensi waktu penandatanganan suatu dokumen walaupun pimpinan berada di luar kantor. Juga dapat menghemat biaya dalam hal penggunaan alat tulis kantor.

Selain itu, banyak inovasi lainnya yang dipublikasi pada website masing-masing SKPK.

Agar masyarakat mudah mengetahui inovasi-inovasi yang bermanfaat tersebut, pada tahun 2024 Diskominsa terus berupaya mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektonik. Strateginya adalah dengan menghimpun semua inovasi dari setiap SKPK dan mempublis dalam website bireuenkab.go.id.

Upaya penghimpunan ini diberi nama dengan inovasi “Bidik” (Bireuen Digital untuk Kemajuan). Ini dimksudkan, dengan membidik yang tersembunyi sehingga terbuka akan memudahkan masyarakat mengakses informasi yang berguna bagi mereka.

Bidik ini merupakan inovasi berkelanjutan dari inovasi sebelumnya dan kembali memperoleh predikat dengan kategori Informatif berdasarkan hasil penilaiain KIA pada presentasi tanggal 16 0ktober 2025 di Kantor KIA.

Penilaian yang dilakukan oleh tim ahli yang professional dalam bidang keterbukaan informasi publik dan komisiner KIA dengan sangat selektif Bireuen kembali memperoleh nilai tertinggi: 98,5.

Kategori Informatif yang diperoleh Pemkab Bireuen dan telah diumumkan melalui Harian Serambi Indonesia pada 10 Desember lalu, menjadi pemicu untuk terus bebenah dengan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Keberhasilan Pemkab Bireuen selama tiga tahun berturut-turut menunjukkan komitmen Pemkab Bireuen untuk terus memperbaiki kinerja dalam rangka pelayanan keterbukaan informasi publik untuk segenap lapisan masyarakat.

Sementara, inovasi nondigital yang dikembangkan Diskominsa Bireuen untuk menyemangati seluruh SKPK dan gampong dalam Kabupaten Bireuen dengan melakukan monev serta memberi penghargaan pada upacara hari-hari besar nasional serta diliput media cetak dan elektonik telah diadopsi oleh beberapa kabupaten/kota lainnya. Pengabopsian inovasi-inovasi Bireuen dalam rangka memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat ini juga menjadi nila plus bagi Pemkab Bireuen. Bahkan, inovasi-inovasi yang dikembangkan Diskominsa itu juga diikutsertakan dalam Lomba Inovasi Government Award (IGA) tingkat daerah dan nasioal.

Alhamdulillah, inovasi-inovasi tersebut juga memperoleh predikat terbaik dan penghargaan atas usaha-usaha yang telah dilakukan Diskominsa Bireuen.

Selain itu, pembinaan PPID gampong juga telah menghasilkan salah satu gampong dalam Kabupaten Bireuen, yaitu Gampong Meunasah Timu diikutkan dalam Lomba Keterbukaan Informasi Publik Tingkat Nasional.

Inovasi-inovasi ringan yang dibangun Diskominsa Bireuen, sangatlah besar dirasakan manfatnya oleh masyarakat. Semoga inovasi-inovasi yang telah diciptakan Diskominsa dapat mewujudkan Pemkab Bireuen yang transparan, akuntabel, dan partisiapatif.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.