TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Tengah (Mateng) proaktif melaksanakan serangkaian langkah strategis menekan inflasi dan mencegah lonjakan harga.
Langkah ini terkhusus kebutuhan pokok, menyongsong akhir tahun 2025.
Upaya ini diarahkan menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi lokal.
Baca juga: Dilema Fiskal Sulawesi Barat, Ekspor CPO Melejit Serapan Belanja Modal Terjepit
Baca juga: Plt Bapperida Sulbar Darwis Ingatkan MUI, Sinergi Ormas & Pemerintah Kunci Pembangunan Sulbar
Wakil Bupati Mamuju Tengah, Askary Anwar, menjelaskan, strategi yang ditempuh bersifat multi-sektoral dan mengedepankan kolaborasi.
"Yang terpenting adalah kolaborasi semua pihak menjaga stabilitas harga menjelang Nataru 2025," tegas Askary ditemui di Kantor Bupati Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kamis (18/12/2025).
Menurutnya adalah beberapa program digencarkan Pemkab Mamuju Tengah.
Diantaranya, distribusi pangan tepat sasaran.
Dimana, pemerintah tidak hanya mengandalkan saluran konvensional, tetapi juga melibatkan pihak swasta dan memberdayakan komunitas.
Seperti, inisiatif pemberdayaan komunitas pickup Grand Max Mamuju Tengah (GMT) memperluas jangkauan dan efisiensi distribusi barang kebutuhan pokok ke berbagai wilayah.
Selain itu, Pemkab kerap melakukan operasi pasar murah.
Program ini menyediakan berbagai komoditas pangan dengan harga lebih terjangkau, sehingga memberikan bantuan langsung kepada masyarakat sekaligus menekan harga di pasar umum.
Askary juga mengatakan, untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, pemerintah mendorong peningkatan produksi petani lokal.
Dengan memperkuat pasokan dari dalam daerah, diharapkan harga bahan pangan lebih stabil sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Ia juga menekankan, upaya penjagaan stabilitas harga bukanlah tanggung jawab pemerintah semata.
Kerja sama sinergis antara pemerintah, pelaku usaha, distributor, petani, dan masyarakat dinilai krusial memantau dan mengendalikan harga di pasaran.
"Langkah ini diambil memastikan menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan di Mamuju Tengah," kunci Askary. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah