Cerita Dwi, Penerima Bantuan PIP yang Kini Tak Lagi Khawatir Soal Kelanjutan Sekolah
December 19, 2025 01:13 AM

 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pendidikan seringkali menjadi jalan terjal bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Hal ini sempat dirasakan oleh Dwi Oktafianto, seorang pelajar SMK Muhammdiyah 1 Moyudan yang kini bisa bernapas lega berkat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP). 

Sebelum mendapatkan bantuan ini, bayang-bayang putus sekolah sempat menghantui pikirannya akibat terkendala biaya. 

Saat memberikan testimoni, Dwi bercerita, dirinya berasal dari keluarga sederhana dan seringkali merasa khawatir apakah bisa mengenyam pendidikan sampai selesai atau tidak.

Secercah harapan

Di dalam hati kerap bertanya, apakah ada kesempatan yang sama untuk tetap bersekolah seperti teman-teman yang lainnya. 

"Melalui program PIP, perlahan kekhawatiran kami berkurang. Bantuan ini memberikan kami secercah harapan dan keyakinan bahwa kami memliki kesempatan untuk belajar bertumbuh dan meraih cita-cita," katanya, dihadapan Mendikdasmen Abdul Mu'ti dan Ketua Komisi IV DPR RI Titik Soeharto, kamis (18/12/2025). 

Menurut dia, setiap anak mempunyai mimpi untuk terus sekolah dan meraih cita-cita. Namun bagi sebagian anak, perjalanan untuk tetap sekolah tidak selalu mudah karena keterbatasan yang dihadapi di rumah.

Kini, pemerintah hadir melalui program PIP. Program bantuan biaya pendidikan tunai ini bukan hanya membantu memenuhi kebutuhan sekolahnya. Melainkan juga menguatkan semangat pelajar Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) ini untuk tidak menyerah pada keadaan.

"Kami berharap program ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak anak Indonesia," kata dia. 

Bantuan Beasiswa PIP di Sleman Capai Rp 52 Miliar

Program Indonesia Pintar telah dialokasikan di Bumi Sembada senilai Rp 52 miliar. Dana bantuan tersebut telah menjangkau puluhan ribu siswa mulai dari pelajar SD, SMP hingga Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK). 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan program ini bertujuan untuk meringankan beban biaya pendidikan bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Di Kabupaten Sleman, program beasiswa pendidikan ini telah menjangkau 72.465 peserta didik dengan total dana yang tersalurkan sebesar 52 miliar. 

"Hal ini menunjukkan kuatnya komitmen pemerintah, dalam rangka memberikan kesempatan kepada seluruh anak Indonesia untuk dapat menerima layanan pendidikan yang berkualitas," kata dia, saat kegiatan penyerahan bantuan PIP dengan mobil layanan gerak di SMK Muhammdiyah 1 Moyudan, Kamis (18/12/2025). 

Penyerahan simbolis bantuan PIP di SMK Muhammdiyah 1 Moyudan Sleman ini dilakukan bersama Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati atau titik Soeharto. Dalam kegiatan tersebut turut hadir Bupati Sleman, Harda Kiswaya, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo dan Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo serta peserta didik dan orangtua penerima bantuan. Kegiatan berlangsung sederhana namun semarak. 

Abdul Mu'ti mengatakan, PIP merupakan program dari pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada seluruh anak Indonesia di manapun berada agar kendala pendidikan, terutama yang berasal dari kendala ekonomi, dapat di atasi dan dapat diringankan. Sistem penyaluran beasiswa ini diberikan langsung ke rekening setiap murid penerima manfaat. 

Bahkan untuk memudahkan pemanfaatan bantuan, Kemendikdasmen mencoba menyalurkannya dengan layanan mobil gerak atau kendaraan bank keliling. Mobil tersebut dilengkapi dengan layanan perbankan seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mesin teller dan layanan digital. Fungsinya mempermudah. Sebab layanan perbankan bisa langsung dibawa ke satuan pendidikan atau sekolah. 

"Kami coba dengan layanan mobil ini agar PIP dapat tersalurkan dengan lebih baik lagi dan diterima oleh murid sesuai dengan apa yang menjadi hak mereka  sebagai penerima," kata dia.(*) 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.