Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Basilius Haumein menyebut hingga detik ini pihaknya belum menerima rilis hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel muntah dan makanan pasca 14 siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, NTT yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi MBG.
"Saya sudah cek di Kabid tapi belum ada umpan balik (jawaban) dari laboratorium kesehatan," ujarnya, Kamis, 18 Desember 2025.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima dari laboratorium kesehatan Provinsi NTT, mereka juga sedang menanti hasil pemeriksaan dari Balai POM Kupang.
Pasalnya, sampel ikan yang dikonsumsi siswa-siswi diperiksa di Balai POM. Sedangkan sampel muntah diperiksa di Labkes Provinsi NTT.
Setelah hasil pemeriksaan ikan tersebut dari Balai POM rampung, Labkes Provinsi NTT bakal merilis semua hasil dari sampel yang dikirim.
Pantauan POS-KUPANG.COM, tampak sejumlah siswa PAUD dan SD berada di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kefamenanu. Sejumlah anak telah dipulangkan usai menerima perawatan medis di UGD.
Belasan orang anak diduga mengalami keracunan atau alergi usai mengonsumsi MBG. Tampak para kepala sekolah, guru-guru dan orang tua/wali murid tampak hadir di UGD.
Terlihat wajah dan tubuh beberapa orang anak di UGD memerah. Beberapa petugas medis di RSUD tampak sibuk memberikan perawatan kepada anak-anak tersebut.
Siswa dari 3 sekolah di Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengalami gejala mual, muntah sakit kepala, dan lemas usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya menyebutkan bahwa, para siswa mengonsumsi menu; nasi kuning, daun ubi tumis, ikan goreng tepung, tahu goreng, dan buah semangka.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Basilius Haumein menjelaskan, pihaknya mengirim tim untuk melakukan investigasi di lapangan buntut 14 orang siswa sekolah dasar dari 3 sekolah di Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, NTT diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan yang disediakan SPPG dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Tim ini terdiri dari tenaga kesehatan dari Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Sasi," ujarnya.
Langkah yang ditempuh pertama usai insiden tersebut yakni melakukan penanganan terhadap pasien diduga keracunan tersebut. Mereka juga melakukan deteksi terhadap kasus susulan.
Selanjutnya langkah ketiga mereka melakukan pengambilan sampel makanan dan muntah dan selanjutnya dikirim ke laboratorium di Kupang untuk diperiksa.
Sampel tersebut telah dikirim ke Laboratorium Provinsi NTT di Kupang. Pengiriman sampel ini dilakukan sekira pukul 18. 12 WITA Kamis, 27 November 2025.
Ia mengakui, pihaknya akan mengkonfirmasi ke Labkes untuk sesegera mungkin diperoleh hasil tersebut. Hasil dari laboratorium ini, menjadi rujukan bagi mereka untuk upaya tindak lanjut selanjutnya.
Basilius menyebut total sebanyak 14 orang anak yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan yang disediakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia mengakui, laporan masuk perdana siswa yang diduga keracunan melalui layanan call center 112 sebanyak 3 orang. Berdasarkan pantauan di RSUD Kefamenanu jumlahnya berkembang menjadi 12 orang pada siang hari.
"Data pertama 12 orang itu dengan rincian 9 orang dari SDK Peboko, 2 orang dari SDN Gua Aplasi, dan 1 orang dari SDK Kefamenanu 1," ujarnya.
Setelah itu, terdapat tambahan 2 orang pasien. Seorang anak masuk ke RSUD Kefamenanu dengan gejala yang sama pada sore hari dan 1 orang lainnya dilarikan ke RSUD Kefamenanu pada malam hari.
Sebanyak 14 pasien itu telah ditangani oleh tim medis dan sudah kembali kembali ke rumah mereka masing-masing.
Sebanyak 14 orang tersebut yang diduga mengalami keracunan yakni; SDK Peboko sebanyak 11 orang anak, SDN Gua Aplasi sebanyak 2 orang anak dan SDK Kefamenanu 1 sebanyak 1 orang.
Ia menyebut tidak ada siswa PAUD yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi MBG.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kefamenanu Tengah II, Adipontius A.Tefi menyebut pihaknya berhenti beroperasi sementara untuk menyediakan makanan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kebetulan kemarin ada kejadian menonjol jadi ada beberapa murid yang masuk rumah sakit maka, kami sejak hari ini berhenti operasional, kami menunggu arahan dari Korwil dan atasan untuk mulai operasionalnya kapan," ujarnya, Jumat, 28 November 2025.
Selain itu, kata Adipontius, mereka juga masih menanti hasil pemeriksaan sampel makanan dan muntah dari siswa di laboratorium di Kupang.
Ia mengakui bahwa, pihaknya baru selesai melakukan pertemuan bersama Korwil, Dinas Kesehatan dan sejumlah pihak lainnya membahas tentang kejadian menonjol tersebut.
Adipontius menerangkan bahwa, data terakhir yang dicatat hingga malam hari, jumlah siswa yang dilarikan ke RSUD Kefamenanu sebanyak 14 orang. (bbr)