TRIBUNNEWS.COM – Keputusan Ruben Amorim yang terkesan santai mencoret Kobbie Mainoo dari starting XI Manchester United sempat memunculkan tanda tanya besar.
Namun, seiring waktu berjalan, langkah tersebut mulai tampak masuk akal. Pasalnya, Amorim dinilai sudah menyiapkan senjata baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan taktiknya.
Amorim bahkan terlihat agak kesal saat kembali ditanya soal Mainoo usai hasil imbang melawan West Ham United pada 16 Desember lalu.
Ia nyaris mencemooh anggapan bahwa gelandang muda kelahiran Stockport itu bisa menjadi solusi ofensif dari bangku cadangan.
Pergantian pemain yang dilakukan Amorim pada babak kedua laga tersebut memang menjadi sorotan.
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, pelatih asal Portugal itu ditanya apakah ia akan mengubah keputusannya jika diberi kesempatan mengulang laga.
“Tidak. Kami kalah di bola kedua. Terkadang, menambah pemain di depan tidak berarti kami bisa memenangkan duel-duel tersebut,” ujar Amorim, dikutip dari Sportbible.
Ia bahkan balik melempar pertanyaan kepada awak media.
“Kami punya lebih banyak pemain menyerang? Siapa? Siapa yang lebih ofensif?” tanyanya.
Nama Mainoo pun disebut, namun Amorim hanya tertawa sebelum memberi penjelasan panjang.
“Ini soal bola kedua. Saya khawatir dengan Matheus, saya tahu Bruno (Fernandes) sangat bagus masuk ke kotak penalti, Mason Mount bermain di posisinya. Mereka menekan kami, Bryan (Mbeumo) punya kecepatan tinggi untuk transisi. Itu ide saya,” jelasnya.
Amorim kembali membela kebijakannya dalam konferensi pers jelang laga melawan Bournemouth. Ia menyinggung kesulitan yang dialami pemain akademi seperti Toby Collyer, Chido Obi, dan Harry Amass sebagai alasan kehati-hatiannya memberi menit bermain bagi pemain muda.
Meski trio tersebut telah mencatat total 28 penampilan bersama tim utama, mereka dinilai masih minim pengalaman. Namun, situasi Mainoo sedikit berbeda. Para pendukung sudah menyaksikan langsung kualitas yang dimilikinya.
Bahkan, rekan setimnya Rasmus Hojlund pernah menyebut Mainoo berbakat.
Baca juga: Bursa Transfer Manchester United: Garansi Kobbie Mainoo dari Rival, Zirkzee Kuda Hitam
Kendati demikian, gelandang bergaji £25.000 per pekan itu belum sekali pun menjadi starter di Premier League musim 2025/2026. Amorim justru lebih mengandalkan duet berpengalaman Bruno Fernandes dan Casemiro.
Dengan Casemiro yang harus menjalani skorsing pada laga tandang ke Villa Park, peluang Mainoo untuk mendapatkan menit bermain terbuka.
Namun, spekulasi mengenai masa depannya tetap sulit dibendung, terlebih di tengah kabar ketertarikan Napoli untuk merekrutnya pada jendela transfer musim dingin 2026.
Opsi peminjaman ke Serie A mulai mengemuka, sementara sejumlah klub Premier League juga dikabarkan memantau situasinya, terutama Chelsea.
Bahkan Real Madrid dan Atletico Madrid dikabarkan turut mamantau Mainoo.
Mainoo disebut menginginkan peran yang lebih besar, terutama menjelang tahun krusial Piala Dunia 2026.
Meski kepergian Mainoo akan terasa menyakitkan bagi fans, hubungannya dengan Amorim tampaknya bergerak ke satu arah saja.
Berbeda dengan musim lalu, saat nama-nama seperti Obi, Amass, dan Tyler Fredricson mendapat promosi ke tim utama, hingga kini belum ada pemain akademi yang menjalani debut di era Ruben Amorim pada musim 2025/2026.
Adapun Chido Obi menjadi opsi masa depan lini depan MU. Ia sejauh ini telah mencetak 8 gol dan 4 assist dari 22 penampilan bersama MU U21.
Namun Obi belum mencetak dalam 8 penampilan dalam kurun waktu 212 menit di tim utama MU.
Meski demikian, Shea Lacey (18 tahun) juga kerap masuk daftar pemain cadangan dalam beberapa pekan terakhir.
Situasi tersebut berpotensi berubah dalam waktu dekat, terutama jika Manuel Ugarte benar-benar meninggalkan klub.
Carrington sejatinya menyimpan sejumlah talenta lini tengah yang dinilai siap naik kelas.
Beberapa nama seperti Jim Thwaites dan Jack Fletcher rutin berlatih bersama tim utama.
Namun, pemain yang disebut paling dekat dengan debut senior adalah Sekou Kone, meski saat ini masih menjalani pemulihan cedera.
Kone didatangkan dari FC Guidars (Mali) dengan nilai transfer sekitar £1 juta pada 18 bulan lalu. Awalnya, ia diproyeksikan sebagai opsi kelima di lini tengah, berada di bawah Bruno Fernandes, Casemiro, Kobbie Mainoo, dan Manuel Ugarte.
Kendati begitu, Sekou Kone sempat masuk skuad pertandingan Premier League dalam tiga kesempatan musim lalu, termasuk saat kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur pada Februari.
Sebagai gelandang bertahan murni dengan postur jangkung, Kone dinilai cocok dengan sistem permainan Amorim.
Pemandu bakat Antonio Mango bahkan menyebutnya sebagai calon pemain hebat bagi tim utama Manchester United.
Meski baru tampil dua kali di level junior musim ini akibat cedera patah tulang rongga mata, padatnya jadwal pertandingan membuka peluang bagi Kone untuk segera mencicipi debut.
Kone dipuji sebagai gelandang box-to-box yang efisien di kedua sisi lapangan dan dianggap sebagai calon bintang yang berpotensi menyelamatkan INEOS dari belanja besar, jika Mainoo benar-benar dilepas.
Sejauh membela Manchester United U21, Kone telah mencetak 2 gol dan 1 assist dari 17 penampilan sebagai gelandang bertahan.
Patut dinanti apakah Amorim tertarik untuk mempromoisikan ke Kone atau justru mencari opsi lain dengan mendatangkan pemain baru.
(Tribunnews.com/Ali)