Benarkan Makan Gorengan Buat Penebangan Hutan Seperti yang Disebut Hasan Nasbi?
December 19, 2025 02:35 PM

WARTAKOTALIVE.COM - Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyebut kebiasaan masyarakat minum kopi dan makan gorengan dapat memicu penebangan hutan atau deforestasi.

Adapun pernyataan itu disampaikan Hasan Nasbi melalui video yang diunggah di channel Youtubenya pada Sabtu (13/12/2025).

Mulanya, Hasan menyinggung narasi publik yang kerap menyebut penebangan hutan sebagai penyebab krisis lingkungan.

Namun ia menilai persoalan tersebut tidak bisa dilihat secara hitam-putih.

Sebaliknya, Hasan Nasbi memiliki argumen dan menyebut hutan-hutan bisa beralih fungsi menjadi kebun kopi hingga kelapa sawit.

Hal itu bisa terjadi lantaran masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi kopi dan gorengan.

"Ada yang bilang, 'Oh ini akibat hutan ditebangi,' mungkin, tapi kemudian jangan pukul rata, karena selagi kita masih suka nih minum kopi, ada hutan yang berubah jadi kebun kopi. Kita makan gorengan ada hutan yang berubah menjadi kebun sawit," ujar Hasan.

Lalu benarkah konsumsi sawit tertinggi dipakai untuk rumah tangga?

Berdasarkan data yang dibagikan buku yang disusun oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian menjelaskan soal konsumsi sawit untuk rumah tangga Indonesia . 

Buku Outlook Komoditas Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2024 menjelaskan bahwa total produksi sawit Indonesia pada 2023 yakni 47 juta ton lebih pertahunnya. 

Indonesia menyumbang 55,43 persen pasokan sawit dunia. Artinya setengah pasokan sawit dunia berasal dari Indonesia. 

Maka tidak heran, mayoritas komoditas sawit diekspor kemudian sisanya untuk konsumsi dalam negeri. 

Dari data tersebut dijelaskan bahwa dari 47 juta ton, sebanyak 26,1 juta ton diekspor keluar negeri. 

Kemudian sisanya 20,9 juta ton sawit untuk konsumsi dalam negeri. 

Namun dari 20,9 juta ton sawit, hanya 4,39 juta ton yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga. 

Baca juga: Ucapan Hasan Nasbi Soal Ngopi dan Gorengan Bisa Sebabkan Penggundulan Hutan Tuai Kritik Netizen

Konsumsi langsung rumah tangga per kapita minyak sawit/crude palm oil  (CPO) di Indonesia dilakukan pendekatan dari data konsumsi minyak goreng sawit (kg/kapita/tahun) yang bersumber dari hasil SUSENAS – BPS. 

Konsumsi CPO dihitung menggunakan angka konversi nasional dari minyak goreng ke wujud CPO yang digunakan pada perhitungan Neraca Bahan Makanan (NBM) sebesar 68,28 persen. 

Secara umum total konsumsi langsung CPO di Indonesia memang menunjukkan kecenderungan meningkat. 

Konsumsi CPO pada tahun 2002 hanya sebesar 1,69 juta ton, dan meningkat cukup tajam menjadi 4,39 juta ton pada tahun 2023 dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 5,43 persen per tahun. 

Kenaikan total konsumsi CPO Indonesia disebabkan baik oleh meningkatnya konsumsi per kapita maupun jumlah penduduk. 

Sisanya, sawit untuk kebutuhan domestik digunakan untuk industri pengolahan CPO seperti industri minyak goreng, margarin, kosmetik, serta yang sedang digalakan oleh pemerintah yakni pengolahan CPO menjadi biodiesel.

Artinya, dari 47 juta ton produksi sawit Indonesia, hanya 9,3 persen yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga yang biasa berbentuk minyak goreng.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.