TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sebanyak 1.879 botol minuman keras (miras), 1.587 liter miras jenis ciu, serta 1.751 liter tuak dimusnahkan Polresta Banyumas dalam rangka Operasi Lilin Candi 2025, Jumat (19/12/2025).
Pemusnahan ini dilakukan sebagai langkah pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Pemusnahan barang bukti tersebut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyumas, termasuk Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono dan Kapolresta Banyumas Kombes Pol Ari Wibowo.
Kapolresta Banyumas Kombes Pol Ari Wibowo mengatakan, dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru, Polresta Banyumas telah menyiapkan sejumlah pos pengamanan dan pelayanan di berbagai titik strategis.
Menurut Ari, terdapat 105 gereja di wilayah Banyumas yang menjadi perhatian khusus dalam pengamanan selama perayaan Natal.
"Kami menyiapkan satu pos terpadu di Alun-alun Purwokerto, 10 pos pengamanan di gereja dan titik-titik keramaian, serta pos pelayanan di stasiun dan terminal," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com.
Ia menambahkan, seluruh potensi gangguan kamtibmas telah dipetakan sejak awal. Pihak kepolisian memastikan setiap ancaman dan potensi kejahatan telah dimitigasi dan diantisipasi.
"Semua kejahatan sudah kami mitigasi dan setiap ancaman kami antisipasi sejak awal,” tegas Ari.
Terkait pemusnahan miras, Ari menjelaskan barang bukti tersebut merupakan hasil Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar selama kurang lebih satu bulan terakhir.
Peredaran miras ditemukan baik di wilayah perkotaan maupun di kawasan pinggiran Kabupaten Banyumas.
Kapolresta Banyumas juga mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dengan melaporkan setiap potensi gangguan kamtibmas melalui layanan pengaduan kepolisian di nomor 110.
Sementara itu, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, menjaga kondusifitas wilayah menjelang Natal dan Tahun Baru membutuhkan sinergi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, TNI-Polri, hingga organisasi kemasyarakatan (ormas).
"Menjaga kondusifitas ini harus dilakukan bersama-sama dengan seluruh stakeholder yang terlibat, termasuk dalam pengamanan tempat ibadah.
Baca juga: Ngirit, Pemkab Gelar Acara Tahun Baru di Banyumas dengan Sederhana
Ormas juga kami libatkan agar semua berjalan aman dan nyaman," ujar Sadewo.
Sadewo juga menyampaikan, perayaan malam Tahun Baru di Purwokerto tahun ini akan digelar secara sederhana.
Kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk keprihatinan atas berbagai bencana yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
"Perayaan tahun baru kita lakukan secara sederhana.
Kita sedang prihatin karena banyak bencana di Indonesia," katanya.
Selain faktor keprihatinan, keterbatasan kondisi keuangan daerah juga menjadi pertimbangan pemerintah daerah untuk tidak menggelar perayaan besar.
"Secara jujur kondisi keuangan daerah memang sedang tidak baik-baik saja," ungkapnya.(jti)