Seskab Acungi 2 Jempol Usai KSAD Bicara Kondisi Prajurit Bantu Tangani Bencana Sumatra dan Aceh
December 19, 2025 04:21 PM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Letkol Inf Teddy Indra Wijaya tampak mengacungkan dua jempolnya di atas meja ke arah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat Konferensi Pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatra di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Jumat (19/12/2025).

Momen tersebut terjadi beberapa detik setelah Maruli Simanjuntak menyampaikan terkait kondisi prajurit TNI Angkatan Darat (AD) di lapangan dalam membantu penanganan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

Sesaat sebelumnya, Maruli mengimbau agar kiprah prajurit TNI Angkatan Darat dalam penanganan bencana di lapangan perlu mendapat perhatian.

Ia mengakui masih ada kekurangan dan meminta agar kekurangan itu disampaikan ke pihaknya.

Maruli juga mengungkapkan perasaannya terkait kondisi prajurit-prajurit yang ada di lapangan.

Baca juga: Bendera Putih Berkibar di Depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

"Kasihan anggota kami yang sudah, ya anggota saya tiga orang meninggal. Ada dua keluarga yang suaminya meninggalkan rumah, keluarganya habis, anak istrinya. Jadi kami juga butuh dukungan untuk anggota kami. Anggota kami yang lain juga saya kira butuh dukungan," ucapnya.

"Jadi kalau melihat suatu hal, informasikan kami. Persoalan seperti ini tidak akan selesai dengan menangis," imbuhnya.

Maruli juga mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dan kompak.

Dia mengatakan kondisi yang dihadapi warga terdampak bencana memang rumit.

Ia pun kembali mengakui bahwa apa yang dikerjakan selama ini masih ada kekurangan.

"Jadi mari kita bersama-sama beri kekuatan yang kena bencana, beri kekuatan kami yang bekerja. Jangan sedih anggota itu, sudah bekerja siang malam, malah dibilangnya pengerahannya enggak ini," ujar dia.

"Bagaimana rasanya Anda coba kalau di posisi itu? Bukan saya, anggota saya. Kehujanan tengah malam seperti itu, terus dibilangnya lambat," lanjut dia.

LAYANI PENGUNGSI BANJIR - Personel medis TNI dari Kodam I Bukit Barisan tengah melayani pengungsi di posko pengungsian Desa Batu Hula, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan.
LAYANI PENGUNGSI BANJIR - Personel medis TNI dari Kodam I Bukit Barisan tengah melayani pengungsi di posko pengungsian Desa Batu Hula, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan. (HO/ Puspen TNI/HO/Puspen TNI)

Ia pun meminta agar media turut membantu membangkitkan semangat anggotanya yang bekerja di lapangan.

Maruli mengungkapkan apa yang dihadapi anggotanya di lapangan bukanlah hal yang mudah.

Kondisi prajurit yang ada di lapangan, kata dia, juga tidak jauh berbeda bahkan mungkin lebih tidak layak dengan apa yang dialami pengungsi.

"Jadi tolong yang seperti-seperti ini kita harus kompak bernegara. Peran Anda luar biasa media. Bangkitkan moril masyarakat, bangkitkan kami yang bekerja, bukan kami, anggota kami. Jadi itu mungkin himbauan dari saya.

Maruli juga sebelumnya menyampaikan bahwa jajaran TNI Angkatan Darat di lapangan hadir dalam hampir setiap penanganan bencana di wilayah-wilayah tersebut.

Ia mengatakan selain membantu distribusi logistik ke pengungsi, jajaran TNI AD di lapangan juga telah membuat pos kesehatan.

Maruli juga mengatakan, sebagai Komandan Satgas Jembatan, ia diminta oleh Presiden Prabowo Subianto untuk fokus membantu membenahi puluhan jembatan di wilayah terdampak bencana tersebut.

Dia menjelaskan hingga saat ini jajaran TNI AD telah menyiapkan 18 jembatan bailey.

"Jadi sampai dengan sekarang kita sudah 7 selesai jembatan Bailey. Jembatan yang perbaikan tadi sudah disampaikan oleh (Kementerian) PU. 6 dalam tahap pemasangan, 5 sudah ada di pelabuhan-pelabuhan, 3 masih teradang di jalan karena perlu pembenahan jalan-jalannya, dan juga sisanya masih dalam perjalanan," ucap Maruli

"Yang selanjutnya untuk (jembatan) Aramco juga itu banyak yang mendaftar, sudah ada sekitar 37. Ini memang sulit karena kita harus survei. Setelah survei kita harus kirim dari Jakarta. Pabriknya pun ternyata stok tidak banyak. Jadi kita loading, berangkatkan, dorong ke tempatnya. Posisi untuk pembangunan juga banyak rintangan," imbuh dia.

Baca juga: Abdul Gani Curhat ke Presiden Prabowo soal Istrinya Hanyut Belum Ditemukan, Prabowo: Bersabar

Ia memperkirakan hingga Januari 2026 mendatang sebanyak 50-an jembatan bailey bisa dibangun di wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Selain itu, ia juga memperkirakan hingga Januari 2026 sebanyak 100 jembatan Aramco juga bisa dibangun di wilayah-wilayah tersebut.

Konferensi pers tersebut juga turut dihadiri sejumlah pejabat pemerintahan.

Mereka antara lain Menko PMK Pratikno, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mendagri Tito Karnavian, Menteri PU Dody Hanggodo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Deputi bidang sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.