Reza Indragiri Duga Anak Politisi PKS Maman Suherman Bukan Target Utama Pembunuhan, Ini Analisanya
December 19, 2025 05:32 PM

 

SURYA.CO.ID - Kasus kematian anak politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Maman Suherman memantik respons Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri.

Reza menduga, korban berinisial MAHM (9) yang ditemukan bersimbah darah di rumahnya kawasan Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Cilegon, Banten, Selasa (16/12/2025) ini bukan target utama pembunuhan. 

"Boleh jadi orang yang menghabisi korban tidak sungguh-sungguh menjadikan korban sebagai target aksinya," kata Reza, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (19/12/2025).

Ia menduga, sebenarnya pelaku mengincar orang sekitar korban, seperti orang tuanya.

Akan tetapi, karena pelaku tak bisa melakukan itu kepada orang tua korban, bocah itu kemudian dijadikan objek pengganti.

"Namun karena tidak mungkin melakukan serangan secara frontal terhadap orang tua korban, maka korban dijadikan sebagai objek pengganti atau subtitusi," ungkapnya.

Reza menjelaskan, antara perilaku dengan motif dalam kasus ini belum tentu linier.

"Bahwa sekali lagi belum tentu orang yang menghabisi korban adalah orang yang sungguh-sungguh punya kepentingan bagi meninggalnya korban."

"Tetapi pihak yang menjadi kepentingan pelaku adalah pihak lain, namun karena tidak bisa mencapai pihak tersebut, maka dicarilah pihak pengganti yang dalam hal ini adalah korban," jelasnya.

Terkait korban yang kemungkinan dijadikan korban pengganti, Reza mengurai alasannya.

Dikatakannya, anak-anak termasuk dalam kelompok rentan menjadi korban kejahatan.

Sebab, mereka lemah secara fisik, lemah secara psikis, dan mungkin juga lemah secara sosial.

Kronologi

ANAK POLITISI DIBUNUH - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara penemuan bocah dengan luka tusuk di sebuah rumah mewah di Permukaan BBS 3, Kota Cilegon, Banten, Selasa (16/12/2025). Tetangga menceritakan keseharian bocah tersebut yang dikenal baik dan ramah.
ANAK POLITISI DIBUNUH - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara penemuan bocah dengan luka tusuk di sebuah rumah mewah di Permukaan BBS 3, Kota Cilegon, Banten, Selasa (16/12/2025). Tetangga menceritakan keseharian bocah tersebut yang dikenal baik dan ramah. (kompas.com)
  • Isu Rumah Disatroni Perampok

Awalnya, kematian MAHM diduga karena rumahnya disatroni perampok, sekira pukul 14.20 WIB.

Ketika anak korban memergoki aksi pelaku dan berteriak, pelaku yang panik langsung menusuk korban dengan pisau sebelum akhirnya melarikan diri.

  • Maman Suherman Dapat Telepon

Kejadian memilukan ini terungkap sekitar pukul 14.20 WIB saat Maman Suherman menerima telepon dari anak keduanya yang terdengar sangat panik meminta pertolongan.

Maman yang saat itu sedang berada di tempat kerja segera bergegas pulang.

  • Korban Alami Luka Serius

Setibanya di rumah, ia mendapati putranya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius dan pendarahan hebat.

Ia langsung membawa sang anak menggunakan mobil menuju Rumah Sakit Bethsaida, Kota Cilegon.

Namun sayang, setibanya di rumah sakit, pihak dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

Hasil pemeriksaan awal mengonfirmasi bahwa korban mengalami luka fatal akibat tusukan benda tajam.

Bukan Perampokan

Baca juga: Sosok Dody Hanggodo Menteri PU yang Sebut Illegal Logging sebagai Penyebab Banjir dan Longsor Sumbar

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara penemuan bocah dengan luka tusuk di sebuah rumah mewah di Permukaan BBS 3, Kota Cilegon, Banten, Selasa (16/12/2025).
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara penemuan bocah dengan luka tusuk di sebuah rumah mewah di Permukaan BBS 3, Kota Cilegon, Banten, Selasa (16/12/2025). (kompas.com)

Isu perampokan itu lantas dikonfirmasi oleh pihak kepolisian. 

Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Yoga Tama memastikan korban tewas bukan karena perampokan.

"Dugaan sementara untuk kasus ini itu dugaan pembunuhan, dapat dilihat dari bagaimana keadaan korban di rumah sakit."

"Dari Polres Cilegon sudah membuat LP yang mencantumkan dugaan pembunuhan jadi bukan perampokan," katanya, dikutip Tribunnews dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (18/12/2025).

Polisi memastikan, tidak ada barang-barang berharga yang hilang dari rumah Maman.

Kepastian itu didapat setelah petugas melakukan pemeriksaan dan mendengar keterangan dari pemilik rumah.

"Untuk barang-barang berharga, sampai saat ini belum ditemukan adanya barang yang hilang," ungkap Kepala Seksi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com, Rabu (17/12/2025).

Saat peristiwa berdarah itu terjadi, hanya ada korban dan kakaknya di dalam rumah mewah itu.

Semantara Maman dan istrinya sedang tak berada di rumah karena tengah bekerja.

"(Saat kejadian) berdua sama kakaknya, cuma ini kan kamarnya ada delapan ini, jadi masing-masing gitu."

"Tinggal sama orang tuanya, karena ibunya bekerja juga, bapaknya juga pengusaha kan gitu," ungkap Sigit.

Di sisi lain, kamera CCTV yang berada di rumah mewah tersebut tidak bisa merekam apapun lantaran rusak.

Disebutkan, CCTV di rumah yang berada di Perumahan BBS 3, Ciwaduk, Kota Cilegon itu telah rusak selama dua minggu.

Polisi Usut Tuntas

Kasus tewasnya putra bungsu Maman yang masih berusia 9 tahun ini didalami oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon.

Karena itu, Sigit meminta kepada masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait informasi yang beredar mengenai motif dan hal lainnya.

"Pernyataan ini kami sampaikan untuk mengonfirmasi informasi yang beredar di masyarakat terkait dugaan perampokan. Sejauh ini, belum ada indikasi yang mengarah ke sana," kata Sigit.

Meski demikian, Sigit menegaskan bahwa penyidik belum dapat menyimpulkan motif dari kejadian tersebut.

"Motifnya masih dalam pendalaman. Kami belum bisa menyimpulkan apakah ini murni pembunuhan atau ada motif lain," ucap dia.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.