TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto telah resmi melantik enam Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh atau Dubes LBBP RI di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat (19/12/2025).
Dubes LBBP RI sendiri merupakan pejabat diplomatik tertinggi yang ditunjuk oleh Presiden Indonesia untuk mewakili negara di negara sahabat atau organisasi internasional, memiliki mandat penuh untuk melaksanakan tugas diplomatik, dan melindungi kepentingan nasional.
Dari sejumlah nama yang dilantik oleh Presiden Prabowo, terdapat nama adik dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional yakni Luhut Binsar Pandjaitan.
Adapun adik dari Luhut Pandjaitan tersebut yakni Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir.
Berikut profil dan sepak terjang dari Nurmala Kartini Sjahrir.
Baca juga: Presiden Prabowo Lantik 6 Dubes LBBP RI di Istana Negara, Ini Daftar Namanya
Dikutip dari Wikipedia, Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir dikenal sebagai Diplomat dan Akademisi.
Wanita kelahiran Kabupaten Toba, Sumatra Utara pada 1 Februari 1950 itu saat ini ditunjuk menjadi Dubes LBBP RI untuk Jepang.
Nurmala Kartini Sjahrir sendiri merupakan adik dari Luhut Binsar Pandjaitan. Ia juga memiliki putra bernama Pandu Patria Sjahrir yang kini menjabat Chief Investment Officer Danantara.
Mengawali karier sebagai dosen, Nurmala Kartini Sjahrir pernah menjadi Dosen di Universitas Indonesia.
Bahkan ia juga pernah ditunjuk menjadi Ketua Umum Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI).
Sebagai seorang diplomat, ia pun pernah bertugas sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Argentina, Paraguay & Uruguay pada 2010 hingga 2014.
Selama menjalani tugas sebagai Dubes RI untuk Argentina, Paraguay & Uruguay, ia menerima medali kehormatan “Order de Mayo el Mérito en el.
Nurmala Kartini Sjahrir tercatat juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Siloam International Hospitals Tbk.
Berikut riwayat perjalanan karier Nurmala Kartini Sjahrir:
- Dosen di Universitas Indonesia & peneliti sosial ekonomi.
- Ketua Umum Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI).
- Peneliti di lembaga seperti LIPI dan Center for Policy and Implementation Studies (CPIS).
- Editor utama majalah Jurnal dan penerbit Yayasan Obor Indonesia
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Argentina, Paraguay & Uruguay (2010-2014)
- Penasihat Senior Perubahan Iklim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2015–2019)
- Komisaris Independen PT Siloam International Hospitals Tbk
- Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Jepang (Per 19 Desember 2025).
Nurmala Kartini Sjahrir saat ini telah menyandang gelar Doktor di bidang Antropologi.
Berikut riwayat pendidikan Nurmala Kartini Sjahrir:
- Lulusan S1 Antropologi Universitas Indonesia
- Lulusan S2 Antropologi Boston University, AS
- Lulusan S3 Antropologi Boston University, AS.
Baca juga: Kemlu Gelar Walk For Palestine Bareng Duta Besar Negara Sahabat, Diikuti 600 Peserta
Presiden Prabowo Subianto resmi melantik enam Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (19/12/2025).
Pelantikan tersebut dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 133/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia, yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam prosesi pelantikan, Presiden Prabowo memimpin langsung pengucapan sumpah jabatan para duta besar.
“Bahwa saya untuk diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Prabowo membacakan sumpah jabatan.
Adapun enam Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang dilantik, yakni:
1. Yusron Ambary sebagai Duta Besar RI untuk Aljazair
2. Gina Yoginda sebagai Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Demokratik Korea
3. Rediyanto Heru Nurcahyo sebagai Duta Besar RI untuk Slovakia
4. Hari Prabowo sebagai Duta Besar RI untuk Thailand
5. Okto Manik sebagai Duta Besar RI untuk Papua Nugini
6. Nurmala Kartini Sjahrir sebagai Duta Besar RI untuk Jepang.
(Tribunnews.com/David Adi/Ilham Rian Pratama)