PROHABA.CO, EMPAT LAWANG - Kasus pembunuhan sadis terhadap Dardiana (48), seorang janda yang tinggal sendirian di Lorong Pompa, Kelurahan Pasar, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, akhirnya mulai terungkap.
Setelah penangkapan pelaku utama, Nudi Arianto (28), kini polisi juga berhasil meringkus Ardi Fransisca (19), salah satu rekan yang ikut terlibat dalam aksi keji tersebut.
Ardi ditangkap setelah sempat bersembunyi di wilayah Musi Rawas Utara (Muratara).
Kepada polisi, ia mengaku hanya berperan sebagai pengawas situasi sekitar rumah korban.
Perannya adalah berpura-pura menjadi pembeli untuk mengalihkan perhatian korban, sehingga Nudi Arianto bisa masuk ke rumah melalui jalur yang sudah ditentukan.
Atas keterlibatannya, Ardi hanya menerima imbalan Rp 100 ribu.
“Iya saya dapat Rp 100 ribu,” ujarnya singkat saat rilis tersangka di Mapolres Empat Lawang, Kamis (18/12/2025).
Kasat Reskrim Polres Empat Lawang, Iptu Adam Rahman, menjelaskan bahwa selain Ardi, masih ada satu pelaku lain yang hingga kini buron.
Mereka bertiga berperan sebagai pengawas, sementara eksekusi dilakukan langsung oleh Nudi Arianto.
Baca juga: Santri 12 Tahun Diduga Jadi Korban Perundungan, Meninggal di Ponpes Manjung Wonogiri
Nudi Arianto, pelaku utama, ditangkap lebih dulu pada Rabu (10/12/2025) setelah tujuh bulan berpindah-pindah lokasi persembunyian.
Ia sempat bersembunyi di Kabupaten Muratara hingga Bengkulu, sebelum akhirnya ditemukan di sebuah pondok perkebunan di Talang Danau, Desa Lubuk Buntak, Kecamatan Talang Padang, Empat Lawang.
Berdasarkan keterangan dari Polres Empat Lawang, pembunuhan terhadap Dardiana telah direncanakan oleh Nudi bersama tiga rekannya.
Di mana salah satunya Ardi Fransisca kini telah tertangkap pihak kepolisian.
Sebelum masuk ke rumah korban, Nudi sudah menyiapkan senjata tajam berupa parang.
Rencana itu berakhir tragis ketika korban ditemukan bersimbah darah di kamar lantai 2 rumahnya pada Sabtu 10 Mei 2025 lalu.
Kasi Humas Polres Empat Lawang, AKP Sahata Silalahi, menyebut hasil visum menunjukkan korban mengalami 18 luka tusukan di wajah dan dada, serta luka gorokan di leher.
Fakta ini menegaskan betapa sadisnya aksi yang dilakukan pelaku.
Baca juga: Cemburu, Perangkat Desa di Tuban Tewas Dibacok Tetangga Sendiri
Setelah ditangkap, Nudi Arianto mengaku motif pembunuhan adalah desakan ekonomi.
Ia menghabisi nyawa tetangganya sendiri demi mendapatkan uang dan barang berharga.
Usai membunuh, Nudi mengambil uang tunai, rokok dari warung sembako milik korban, serta emas yang kemudian dijual seharga Rp 4 juta.
“Pelaku langsung melakukan penusukan saat keberadaannya dipergoki oleh korban.
Setelah itu ia juga sempat membersihkan darah yang berceceran di lantai dua,” jelas polisi.
Pengakuan ini semakin menambah keprihatinan masyarakat, karena alasan ekonomi dijadikan pembenaran atas tindakan keji yang merenggut nyawa orang lain.
Baca juga: Tragedi Medan: Anak 12 Tahun Diduga Bunuh Ibu Kandung, Polisi Lakukan Observasi Psikologi Forensik
Penemuan jenazah Dardiana menghebohkan warga Lorong Pompa Kelurahan Pasar Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, pada Sabtu (10/5/2025) pagi.
Leni, salah satu tetangga, menceritakan bahwa pintu rumah korban sudah terbuka sejak pagi.
Awalnya warga tidak curiga, namun setelah beberapa jam korban tak kunjung keluar rumah, mereka mulai khawatir.
“Biasanya dia keluar pagi, tapi waktu itu tidak.
Kami panggil dari depan tidak ada sahutan, bahkan ditelepon tidak diangkat.
Karena penasaran, saya masuk lewat pagar belakang, lalu ke dapur dan kamar mandi, tetap tidak ada jawaban.
Akhirnya saya naik ke lantai atas bersama Sam, dan di situlah kami menemukan korban sudah bersimbah darah,” ungkap Leni.
Warga segera melapor ke polisi setelah menemukan kondisi mengenaskan tersebut.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Empat Lawang, Ipda Marwan Syarif, membenarkan penemuan mayat tersebut.
“Iya benar,” katanya singkat.
Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap seluruh jaringan pelaku.
Baca juga: Ibu di Trenggalek Tega Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkannya Karena Motif Ekonomi
Baca juga: Motif Sakit Hati DS Bunuh Istri dan Dua Anak Polisi di Nganjuk Terungkap