Doa dan Amalan Bulan Rajab 1447 H, Momentum Menanam Amal Menuju Ramadhan
December 19, 2025 07:03 PM

 

BANGKAPOS.COM--Umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut datangnya Bulan Rajab, salah satu bulan mulia dalam kalender Hijriah.

Berdasarkan kalender resmi yang diterbitkan Kementerian Agama Republik Indonesia, 1 Rajab 1447 Hijriah bertepatan dengan Minggu, 21 Desember 2025.

Rajab menempati posisi sebagai bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriah, berada di antara Bulan Jumadil Akhir dan Bulan Syaban.

Kehadiran Rajab menjadi penanda dimulainya rangkaian bulan-bulan istimewa sebelum Ramadhan, sehingga kerap disebut sebagai bulan menanam amal, yang kelak akan dipanen pahalanya di bulan suci Ramadhan.

Dalam tradisi Islam, Rajab bukan sekadar pergantian bulan, melainkan momentum spiritual untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan mempersiapkan hati menyambut kewajiban puasa Ramadhan.

Keutamaan Bulan Rajab dalam Islam

Bulan Rajab termasuk salah satu dari empat bulan haram (asyhurul hurum) yang dimuliakan Allah SWT, selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Pada bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk menjauhi maksiat dan memperbanyak amal saleh, karena nilai kebaikan dilipatgandakan.

Rajab juga memiliki keistimewaan besar karena di bulan inilah terjadi peristiwa monumental dalam sejarah Islam, yaitu Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada 27 Rajab.

Peristiwa Isra Miraj menjadi tonggak penting karena pada saat itulah Allah SWT secara langsung memerintahkan shalat lima waktu, kewajiban utama umat Islam hingga akhir zaman.

Isra Miraj: Perjalanan Agung Rasulullah SAW

Isra Miraj merupakan peristiwa luar biasa yang hanya terjadi dalam satu malam.

Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di Yerusalem, sementara Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi menembus langit pertama hingga langit ketujuh, sampai ke Sidratul Muntaha.

Peristiwa agung ini difirmankan langsung oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 1:

Teks Arab

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya:

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra: 1)

Isra Miraj diyakini terjadi pada malam Senin, 27 Rajab tahun 621 Masehi, dengan Rasulullah SAW ditemani Malaikat Jibril.

Puasa Sunnah di Bulan Rajab

Salah satu amalan yang banyak dilakukan umat Islam di bulan Rajab adalah puasa sunnah Rajab.

Meski tidak bersifat wajib, sejumlah ulama menyebutkan bahwa puasa di bulan ini memiliki keutamaan tersendiri.

Dalam sebuah riwayat yang dinukil oleh Imam Al-Baihaqi dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

Teks Arab

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْرًا يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْمًا سَقَاهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ

Artinya:

“Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai bernama Rajab, warnanya lebih putih dari susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dari sungai tersebut.”

Hadis ini menjadi motivasi bagi banyak umat Islam untuk menghidupkan Rajab dengan ibadah puasa.

Ragam Amalan Puasa Rajab

Puasa sunnah Rajab dapat dilakukan dengan berbagai pilihan, sesuai kemampuan masing-masing:

Puasa 1, 2, dan 3 Rajab

Disebutkan dalam sebagian keterangan ulama:

  • Puasa 1 Rajab bernilai seperti penghapus dosa kecil selama tiga tahun
  • Puasa 2 Rajab bernilai seperti dua tahun
  • Puasa 3 Rajab bernilai seperti satu tahun
  • Puasa 4–30 Rajab

Setiap satu hari puasa di tanggal-tanggal berikutnya disebut bernilai setara dengan puasa satu bulan.

Selain itu, umat Islam juga dapat menggabungkannya dengan puasa sunnah lain seperti puasa Senin-Kamis.

Niat Puasa Sunnah Rajab

Berikut bacaan niat puasa sunnah Rajab:

Teks Arab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Latin

Nawaitu shouma ghadin ‘an adā-i sunnati Rajaba lillāhi ta‘ālā.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah Ta’ala.”

Doa Memohon Keberkahan di Bulan Rajab

Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya memperbanyak doa di bulan Rajab, salah satunya doa yang sangat masyhur berikut ini:

Teks Arab

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Latin

Allāhumma bārik lanā fī Rajaba wa Sya‘bāna wa ballighnā Ramadhān.

Artinya:

“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.”

Doa ini menjadi ungkapan harapan agar umat Islam diberi umur panjang, kesehatan, dan kekuatan untuk menyambut Ramadhan.

Doa Pagi dan Sore di Bulan Rajab

Umat Islam juga dianjurkan membaca doa berikut setelah salat Subuh dan Maghrib untuk memohon perlindungan dari azab neraka:

Teks Arab

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا، إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا

Artinya:

“Ya Tuhan kami, jauhkanlah kami dari azab neraka Jahannam. Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal dan seburuk-buruk tempat menetap.” (QS. Al-Furqan: 65–66)

Dzikir Menjelang Isra Miraj

Menjelang peringatan Isra Miraj, umat Islam dianjurkan memperbanyak dzikir Laa hawla wa laa quwwata illa billah, dzikir yang disebut sebagai “tanaman surga”.

Teks Arab

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Artinya:

“Tidak ada daya untuk menjauhi maksiat dan tidak ada kekuatan untuk taat kecuali dengan pertolongan Allah.”

Dzikir ini diriwayatkan diajarkan Nabi Ibrahim AS kepada Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra Miraj, sebagaimana hadis Abu Ayyub Al-Anshari ra.

Doa Rasulullah SAW Saat Isra Miraj

Dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah SAW juga memanjatkan doa khusus kepada Allah SWT:

Latin

Allahumma innī as’aluka bi musyāhadati isrāril muḥibbīn, wabil khalawātillati khaṣṣaṣta bihā sayyidal mursalin…

Artinya:

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan keagungan rahasia para pecinta-Mu dan kemuliaan pertemuan khusus yang Engkau anugerahkan kepada Nabi Muhammad pada malam 27 Rajab, berikanlah rahmat-Mu kepada hatiku yang gundah dan kabulkanlah doaku, wahai Yang Maha Pemurah.”

Rajab, Momentum Persiapan Menuju Ramadhan

Bulan Rajab menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbaiki kualitas ibadah, membersihkan hati, serta membiasakan amal saleh sebelum memasuki Ramadhan.

Dengan memperbanyak puasa sunnah, doa, dzikir, serta mengingat peristiwa Isra Miraj, umat Islam diharapkan semakin kuat dalam menjalankan shalat lima waktu sebagai tiang agama.

Rajab bukan hanya penanda waktu, tetapi ajakan untuk kembali kepada Allah SWT, memperkuat iman, dan menata niat menuju kehidupan yang lebih bertakwa.

(bangkapos.com/zulkodri)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.