WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis terus mempercepat revitalisasi dan renovasi madrasah negeri dan swasta di berbagai wilayah Indonesia melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Madrasah.
Program ini difokuskan pada perbaikan infrastruktur pendidikan keagamaan yang selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, belum tersentuh perbaikan menyeluruh.
Revitalisasi madrasah dilakukan sebagai upaya menghadirkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan layak bagi siswa dan guru.
Banyak madrasah yang ditangani berada dalam kondisi rusak ringan hingga rusak berat, dengan bangunan lama yang sudah tidak lagi memenuhi standar keselamatan, kenyamanan, dan kelayakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur madrasah merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat fondasi pendidikan nasional.
Baca juga: Pemerintah Pasang Badan Agar Warga Bisa Pakai Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
“Madrasah memiliki peran penting dalam mencetak generasi bangsa. Negara harus hadir memastikan sarana dan prasarana pendidikannya aman, nyaman, dan mendukung proses belajar," ungkap Dody dalam siaran tertulis pada Jumat (19/12/2025).
"Revitalisasi ini bukan sekadar memperbaiki bangunan lama, tetapi menghadirkan kembali ruang belajar yang layak bagi siswa dan guru,” bebernya..
Melalui PHTC Madrasah, Kementerian PU melakukan renovasi dan revitalisasi pada berbagai fasilitas, mulai dari ruang kelas, ruang guru, mushalla, laboratorium, lapangan, meubelair, sanitasi, hingga fasilitas pendukung lainnya.
Seluruh pekerjaan diarahkan untuk meningkatkan keselamatan struktur bangunan, kualitas ruang belajar, serta menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan aman.
Direktur Jenderal Prasarana Strategis Bisma Staniarto menjelaskan bahwa tantangan utama dalam revitalisasi madrasah terletak pada kondisi awal bangunan yang sangat beragam.
Banyak madrasah yang telah digunakan dalam jangka waktu panjang tanpa perbaikan signifikan, sehingga memerlukan penanganan teknis yang cermat dan terukur.
Untuk menjaga kualitas hasil pekerjaan, Ditjen Prasarana Strategis memperkuat pengawasan lapangan, pengendalian mutu, serta penerapan standar teknis yang ketat agar bangunan hasil revitalisasi memiliki daya tahan, keamanan, dan manfaat jangka panjang.
Selain itu, pelaksanaan pekerjaan konstruksi disesuaikan dengan aktivitas pendidikan agar proses belajar mengajar tetap berjalan, dengan memastikan tidak ada kegiatan pembelajaran di area yang sedang direnovasi.
Pelaksanaan PHTC Madrasah dilakukan secara bertahap dengan skema kontrak satu tahun dan multi tahun, menyesuaikan tingkat kerusakan dan kompleksitas pekerjaan di lapangan.
Pendekatan ini memungkinkan percepatan penanganan madrasah yang paling membutuhkan, sekaligus memastikan kualitas pekerjaan tetap terjaga.
Melalui revitalisasi madrasah negeri dan swasta ini, Kementerian PU berharap siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan aman, serta guru dapat mengajar dengan tenang dan produktif.
Program ini diharapkan menjadi investasi jangka panjang dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, sekaligus memperkuat peran madrasah sebagai pilar penting pendidikan nasional di seluruh pelosok Indonesia.