Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - BMKG Maritim Panjang menyebut angin kencang di Selat Sunda bisa mencapai 20 Knot.
BMKG Maritim Panjang juga menyampaikan angin kencang di perairan selat Sunda akan terjadi setidaknya sampai 3 hari ke depan, tepatnya Senin (22/12/2025).
Namun, PT ASDP Indonesia Ferry (persero) cabang Bakauheni Lampung Selatan memastikan tidak ada gangguan penyeberangan.
"Untuk 3 hari ke depan tepatnya Senin (21/12), kami memperkirakan potensi angin kencang bisa mencapai 15-20 knot," ujarnya, Jumat (19/12/2025).
Menurutnya, angin kencang di Selat Sunda bisa berdampak kepada gelombang yang diprakirakan bisa mencapai 1.0-1.3 meter, dengan kategori rendah-sedang
"Saat ini memang sedang terjadi fenomena bibit siklon 93 yang terletak di Samudera Hindia Selatan Jawa dan memberikan dampak ke Selat Sunda," ujarnya.
Dengan adanya angin kencang dan gelombang tinggi di Selat Sunda, memungkinkan terjadinya keterlambatan penyeberangan, karena kondisi cuaca.
Namun demikian, proses tutup pelabuhan menjadi kewenangan PT ASDP dan pihak pelabuhan terkait.
Karena itu pihaknya akan terus berkoordinasi dan mengirimkan informasi kondisi cuaca setiap 3 jam ke pihak pelabuhan.
Terkait ini dia mengimbau kepada masyarakat untuk memantau informasi di BMKG.
Genderal Manager PT ASDP Indonesia Ferry (persero) cabang Bakauheni Partogi Tamba menyebut saat ini tidak ada antrean di Pelabuhan.
"Saat ini masih landai," ucapnya.
Sejauh ini, tambahnya, penyeberangan kapal masih normal.
"Untuk pola operasi kewenangan BPTD. Situasional," sambungnya.
Menurutnya, delay system akan diberlakukan jika terjadi antrean panjang kendaraan. Polda Lampung yang wewenang memberlakukan aturan itu
"Antisipasi antrean memungkinkan menggunakan delay sistem. Tentunya koordinasi intens antara PT ASDP dengan stakeholder lainnya, yaitu kepolisian, BPTD, KSOP dan Satgas TNI," tukasnya.
(Tribunlampung.co.id Dominius Desmantri Barus)