Darurat Narkoba Pelajar di Jawa Timur: BNNP Jatim Temukan 100 Lebih Siswa Positif
December 19, 2025 10:32 PM

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Upaya deteksi dini penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda Jawa Timur (Jatim), mengungkap data yang mengkhawatirkan. 

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, melaporkan lebih dari 100 pelajar tingkat SMP dan SMA terindikasi aktif menggunakan barang haram sepanjang tahun 2025.

Temuan ini didapat melalui dua program unggulan, yakni RE-LINK (Rehabilitasi Keliling) dan Rehab Go To School. 

Berdasarkan laporan terbaru, program RE-LINK yang beroperasi sejak September 2025 telah melakukan skrining terhadap 1.032 pelajar dari wilayah perkotaan hingga pelosok, dengan hasil 52 siswa dinyatakan positif narkoba.

Sebaran Kasus dan Fokus Penanganan Dini

Selain temuan dari RE-LINK, program Rehab Go To School juga mencatat hasil serupa. 

Sekitar 50 siswa lainnya di tingkat SMP dan SMA, terutama di kawasan rawan, ditemukan terindikasi aktif mengonsumsi narkotika.

Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Budi Mulyanto, menegaskan bahwa jemput bola ke sekolah merupakan langkah krusial untuk memutus rantai peredaran di lingkungan pendidikan. 

"Kami usahakan mendekatkan layanan ke sekolah agar kasus bisa ditangani sejak dini," ujar Brigjen Pol Budi Mulyanto dalam keterangannya, Jumat (19/12/2025).

Modus Media Sosial Sasar Remaja di Bawah 18 Tahun

Data rehabilitasi menunjukkan profil pengguna mayoritas adalah remaja laki-laki di bawah usia 18 tahun. 

BNNP mengungkap, bahwa para pengedar kini memanfaatkan media sosial sebagai alat propaganda primer.

Para bandar sengaja menciptakan konten tentang narkotika yang dikemas menarik, guna memancing rasa penasaran kaum muda. 

Konten-konten tersebut, dirancang agar anak muda merasa tertantang untuk mencoba barang haram itu hingga akhirnya terjebak dalam kecanduan.

Inovasi Media Re-Link untuk Wilayah Pelosok

Menyikapi tantangan tersebut, BNNP Jatim mengembangkan Media Re-Link. Program ini merupakan inovasi berbasis teknologi yang dirancang untuk membantu pecandu narkotika mendapatkan layanan kesehatan, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil yang minim fasilitas rehabilitasi tetap.

"Media Re-Link membantu pecandu untuk sehat melalui edukasi dan layanan skrining di sekolah. Jika ditemukan pecandu, mereka langsung diarahkan untuk rehabilitasi," tambah Budi Mulyanto.

Statistik Rehabilitasi BNNP Jatim 2025

Sepanjang tahun 2025, BNNP Jatim beserta jajaran telah melayani total 841 orang untuk proses rehabilitasi. Data tersebut terdiri dari:

  • 404 klien voluntary (kesadaran sendiri)
  • 437 klien compulsory (wajib lapor/proses hukum)
  • 835 orang menjalani layanan rawat jalan

Dengan penguatan edukasi di sekolah dan pemanfaatan teknologi, BNNP Jatim berharap, angka penyalahgunaan narkoba di tingkat pelajar dapat ditekan secara signifikan pada tahun mendatang.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.