TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Harga cabai rawit merah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, melonjak tajam hingga 300 persen.
Kondisi ini membuat petani cabai Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Cilacap tersenyum lebar karena keuntungan panen meningkat signifikan.
Harga cabai di tingkat petani yang sebelumnya hanya Rp18 ribu per kilogram kini menembus Rp60 ribu per kilogram pada pertengahan Desember 2025.
Salah satu petani cabai, Anto, mengaku tanaman cabai rawit miliknya yang berumur 4,5 bulan telah memasuki panen hari ke-15.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Banyumas Raya Lampaui Rata-rata Nasional, Cilacap Paling Tinggi
Lonjakan harga cabai rawit saat ini dinilai mampu menutup biaya operasional tanam yang selama ini menjadi beban utama petani cabai di wilayah Cilacap.
Anto menyebut, dari lahan seluas dua hektare, panen cabai rawit bisa mencapai sekitar tiga kuintal per hari dan dapat berlangsung hingga 60 kali panen.
"Harga di tingkat petani sekarang Rp60 ribu per kilogram, sebelumnya, Oktober dan November, hanya Rp18 ribu, jadi naik sekitar 300 persen," kata Anto, Jumat (19/12/2025).
Menurut Anto, kenaikan harga cabai rawit saat ini sangat membantu petani untuk menutup biaya pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, hingga penyemprotan insektisida.
Ia mengungkapkan, total biaya operasional untuk mengelola dua hektare lahan cabai rawit bisa mencapai sekitar Rp100 juta selama satu musim tanam.
"Dengan harga cabai sekarang, kebutuhan pupuk, pemeliharaan, dan obat-obatan semuanya bisa tercover," ujar Anto.
Baca juga: 120 Personel SAR Cilacap Dikerahkan untuk Antisipasi Kedaruratan saat Nataru, Fokus di 4 Wilayah
Anto berharap, harga cabai rawit di tingkat petani dapat terus stabil agar petani tidak selalu dirugikan akibat fluktuasi harga yang terlalu tajam.
"Harapan kami, harga bisa stabil, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi, karena dua-duanya sama-sama tidak bagus bagi petani," tuturnya.
Ia juga meminta pemerintah melakukan intervensi pasar cabai secara berkelanjutan, tidak hanya saat harga tinggi tetapi juga ketika harga cabai anjlok.
Stabilnya harga cabai rawit dinilai menjadi kunci menjaga kesejahteraan petani sekaligus menekan gejolak harga di tingkat konsumen. (*)