Santri Nurus Sholaah Sumedang Santap Makanan Kamis Malam, Jumat Siang Masuk RS
December 20, 2025 12:35 AM

 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Santri Ponpes Nurus Sholaah menyantap makanan seusai kegiatan pesantren pada Kamis (18/12/2025) malam. Baru pada Jumat dini hari, pukul 04.00-14.00, korban keracunan makanan mulai berjatuhan. 

Ratusan santri ponpes Nurus Sholaah yang berlokasi di Dusun Bangkir, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang keracunan, Jumat (19/12/2025). 

Mereka keracunan diduga karena menyantap makanan donasi. Camat Cimanggung, Agus mengatakan hal tersebut. Menurutnya, makanan yang disantap adalah makanan pada kegiatan santri. Menurut Camat, makanan itu datang dari luar pesantren. 

"Ini bukan MBG, ada kegiatan donasi dari pihak luar, diduga, ini dari pihak luar, sedang dicek tim inafis," katanya. 

Hingga kini, ratusan santri itu masih menjalani perawatan intensif petugas medis. Pesantren tersebut lokasinya berada di sekitar Masjid Agung Kecamatan Cimanggung. 

Baca juga: Makanan Penyebab Ratusan Santri di Cimanggung Sumedang Keracunan Diduga Donasi dari Luar

Baca juga: Ambulans Hilir Mudik Evakuasi Ratusan Santri Ponpes Nurus Sholaah Cimanggung Sumedang yang Keracunan

Menurut informasi yang dihimpun TribunJabar.id di lapangan, ada sebanyak 116 santri yang keracunan. Mereka keracunan seusai menyantap makanan. Para korban merasakan mual dan pusing. Saat ini, mereka dievakuasi ke Rumah Sakit Keselamatan Kerja (RSKK), RSUD Cikopo Cicalengka, RS Universitas Padjajaran (UNPAD), RS AMC Cileunyi, dan RS Harapan Keluarga. 

"Mereka (korban) usia sekolah, sekitar 13-16 tahun, SMP-SMA. Terdeteksi dari Subuh sudah ada gejala mual, pas Jumatan tidak semuanya Jumatan, mulai dirujuk jam 14.00," kata Camat. 

Kapolsek Cimanggung, Kompol Aan Supriatna menegaskan pihak kepolisian terutama Tim Inafis yang dipimpin Satreskrim Polres Sumedang, telah turun tangan dalam hal ini. 

"Perlu ada penegasan supaya tidak simpang siur, jadi ini bukan keracunan MBG," katanya.

Korban keracunan diangkut mobil ambulans ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.

Berdasarkan pengamatan Tribun di lapangan, pada pukul 21.17 WIB, terdapat empat unit mobil ambulans yang mengevakuasi jemaah yang mengalami keracunan.

Camat Cimanggung, Drs. H. Agus Wahyudin, M.Si, kepada Tribun, mengatakan, kejadian sebenarnya sejak Jumat subuh. 

Saat waktu salat Jumat, banyak dari korban keracunan yang tidak ikut salat. 

Baru pada pukul 14.00, korban bertumbangan dan mulai dibawa ke puskesmas dan rumah sakit. 

"Sementara yang dirujuk baru enam puluhan lebihlah. Enam puluh lebih. Enam puluh lebih ke rumah sakit RSHK empat puluh eh AMC mengikut tiga, Cikopo dua, sisanya masih observasi dan penanganan," kata Agus Wahyudin.

Menurut Agus, keracunan ini bukan akibat program MBG. Kata Agus, ada donasi makanan dari pihak luar untuk kegiatan pesantren. 

"Ini tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat juga dari dinas turun semuanya, pihak desa semuanya yang ada di sini turun dan juga nanti kita eh koordinasi dengan orang tuanya. Sama orang tua juga belum diinfokan," kata Camat. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.