WARTAKOTALIVE.COM - Indonesia menjadi negara dengan lahan sawit terluas di seluruh dunia. Luas lahan sawit di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 14,59 juta hektar.
Lahan sawit di Indonesia lebih luas dari negara Yunani yang hanya memiliki luas 131.957 km⊃2; atau 13 juta hektar.
Data itu dibagikan buku yang disusun oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian menjelaskan soal konsumsi sawit untuk rumah tangga Indonesia .
Buku Outlook Komoditas Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2024 menjelaskan bahwa total produksi sawit Indonesia pada 2023 yakni 47 juta ton lebih pertahunnya.
Menurut FAO, kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis yang panas dengan temperatur harian selama 24 jam > 200C dan periode pertumbuhan 270 hari per tahun (Pahan, 2006).
Kondisi tersebut terdapat di daerah-daerah Afrika, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia Tenggara dan Pasifik Selatan.
Indonesia, Malaysia dan Thailand merupakan negara di Asia Tenggara yang telah memanfaatkan keunggulan kondisi geografisnya untuk memperluas areal penanaman kelapa sawit, sedangkan di Afrika terdapat Nigeria dan Ghana yang juga merupakan negara penghasil kelapa sawit dunia.
Berdasarkan data rata-rata luas areal kelapa sawit tahun 2018-2022 yang bersumber dari FAO, lebih dari separuh areal kelapa sawit dunia berada di Indonesia atau dengan rata-rata kontribusi sebesar 50,48 persen.
Posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Malaysia dan Nigeria dengan kontribusi luas masing-masing sebesar 17,94?n 14,65 % .
Ketiga negara tersebut memberikan kontribusi kumulatif sebesar 83,07 % terhadap total luas areal kelapa sawit dunia.
Selain ketiga negara tersebut di atas, Thailand, Kolumbia dan Pantai Gading juga mempunyai areal kelapa sawit yang cukup besar.
Thailand di urutan keempat memberikan kontribusi sebesar 3,22 % atau rata-rata sebesar 930,26 ribu hektar, diikuti oleh Kolumbia (1,70 % ) dan Pantai Gading sebesar 1,32 % terhadap total luas areal kelapa sawit dunia
Pergerakan luas areal kelapa sawit di Indonesia pada kurun waktu 1980–2024
cenderung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Jika pada tahun 1980 luas areal kelapa sawit Indonesia sebesar 294,56 ribu hektar, maka pada tahun 2020 mencapai 14,59 juta hektar.
Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor (No.) 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019-2024, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) bertugas untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik (IGT) tutupan kebun kelapa sawit.
BIG bersama dengan Kementerian Pertanian mulai melakukan pengukuran luasan sawit di tahun 2019 dan pemutakhiran peta tutupan kelapa sawit skala 1:50.000 di tahun 2023.
Baca juga: Benarkan Makan Gorengan Buat Penebangan Hutan Seperti yang Disebut Hasan Nasbi?
Berdasarkan atas kegiatan tersebut, tahun 2021 areal kelapa sawit yang telah terdata sebesar 16,83 juta hektar.
Melalui Inpres No. 18 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit, maka selama 3 tahun dimulai dari Bulan September 2018 memperintahkan kepada instansi pemerintah pusat dan daerah untuk mengevaluasi kembali izin pelepasan kawasan serta menunda pembukaan kebun sawit.
Implementasi Inpres tersebut diperpanjang hingga faktanya pada tahun 2023 (Angka Sementara), areal kelapa sawit Indonesia stagnan, yakni sebesar 16,83 juta hektar.
Peningkatan luas areal kelapa sawit sangat besar terjadi pada periode sebelum krisis moneter (tahun 1980-1998) dengan laju pertumbuhan sebesar 15.07 % per tahun.
Pertumbuhan yang signifikan terjadi pada luas areal kelapa Perkebunan Rakyat (PR) Sawit dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) masing-masing sebesar 44,78 % per tahun dan 20,51 % per tahun, sedangkan luas areal Perkebunan Besar Nasional (PBN) hanya meningkat sebesar 6,18 % per tahun.
Setelah periode tersebut, yakni tahun 1998 – 2017, pertumbuhan luas areal kelapa sawit cenderung melandai, atau hanya naik 6,34 % per tahun.
Demikian pula pada periode 10 tahun terakhir (2015-2024), areal kelapa sawit Indonesia hanya naik 4,90 % per tahun.
Sejak dilakukan kegiatan pendataan tematik lahan kelapa sawit, besaran areal kelapa sawit yang belum terdata melalui pengumpulan data administratif di tingkat provinsi dikatagorikan sebagai Luas Yang Akan Dikonfirmasi (LAD).
Pada tahun 2021, areal sawit pada kategori ini sebesar 2,21 juta hektar dan pada tahun 2024 diestimasikan hanya tinggal 1,07 juta hektar.