TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) akan sambangi korban banjir bandang di kawasan Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (20/12/2025).
Kunjungan ke Sumbar, merupakan kunjungan terakhir JK, dalam rangkaiannya mengunjungi korban bencana di Sumatera.
Sebelumnya JK diketahui sudah mengunjungi Aceh dan Sumatera Utara, terakhir Sumatera Barat.
Baca juga: Prabowo Rencanakan Pembangunan Hunian Tetap bagi Korban Bencana di Sumbar
Kunjungan JK ke Sumbar kali ini langsung menuju posko pengungsian korban banjir bandang di SMPN 44 Batu Busuk.
Banjir bandang melanda kawasan Batu Busuk pada pekan terakhir November 2025, sehingga membuat akses terputus, rumah warga dan fasilitas umum rusak.
Akibat banjir bandang membuat warga yang terdampak banyak kehilangan rumah dan kini harus tinggal di tempat pengungsian.
Sebagian korban sudah tinggal di hunian sementara yang disiapkan oleh pemerintah setempat.
Sebelum ke lokasi terdampak bencana, JK terpantau sempat melakukan koordinasi dengan sejumlah pengurus PMI Sumbar di Kantor PMI, Simpang Haru.
Di sana JK menyampaikan ucapan terimakasih pada pengurus dan relawan PMI Sumbar yang sudah mencurahkan waktu dan tenaga untuk misi kemanusiaan.
Baca juga: Banjir Bandang Berulang di Batu Busuk Padang, Nenek 70 Tahun Trauma dan Pilih Mengungsi
“Namanya misi kemanusiaan, lelah pasti. Tapi terimakasih karena masih mau membantu pemerintah dan mengurangi beban masyarakat,” ujarnya.
Dalam kunjungannya ke kantor PMI Sumbar, JK juga membahas sejumlah strategi yang harus dilakukan PMI setelah masa tanggap darurat.
Di PMI Sumbar, JK berdiskusi hampir 30 menit sebelum melanjutkan kunjungan ke Batu Busuk beserta rombongan.
Terpantau di Batu Busuk, sejumlah relawan PMI dan juga tim pengamanan dari Polri, Polisi Militer dan lainnya sudah bersiap.
Baca juga: Warga Sakit di Batu Busuk Padang Dievakuasi Pakai Gerobak Akibat Akses Jalan Terputus
Termasuk Wawako Padang Maigus Natsir sudah berada di lokasi menunggu kedatangan Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019 tersebut. (TribunPadang.com/Panjir Rahmat)