TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Manokwari menambah armada yang bersandar di Pelabuhan Manokwari selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) .
Selama mudik Nataru, Pelni Manokwari menyediakan tujuh kapal atau tiga kapal lebih banyak dibandingkan masa normal.
Kepala Bagian Operasional dan Pelayanan PT Pelni Cabang Manokwari, Rais Akbar, menyebut pola pelayanan selama mudik Nataru berbeda dengan arus mudik Idul Fitri.
“Arus mudik Lebaran umumnya melayani wilayah tengah dan barat dengan jarak tempuh lebih jauh, sementara pergerakan penumpang pada Nataru dari Manokwari cenderung bersifat lokal,” ujarnya saat diwawancarai media di Kantor Cabang Pelni Manokwari, Sabtu (20/12/2025).
Ia mengatakan pada hari biasa, kapal yang melayani rute dari Manokwari adalah KM Dobonsolo, KM Sinabung, KM Dorolonda, dan KM Gunung Dempo.
Selama periode mudik Nataru, Pelni menambah tiga kapal, yakni KM Sirimau, KM Ciremai, dan KM Labobar, yang mulai beroperasi sejak awal Desember.
Dengan penambahan ini, frekuensi kedatangan kapal meningkat sehingga setiap dua hari ada kapal yang masuk ke Pelabuhan Manokwari.
Dari sisi daya angkut, kapal tipe 2.000 seperti KM Labobar mampu menampung sekitar 3.300 penumpang.
Baca juga: Pelni Fakfak Siapkan 6 Kapal untuk Mudik Nataru, Ada Diskon Tiket 20 Persen
Kapal tipe 1.000–2.000 seperti KM Gunung Dempo dapat mengangkut 2.200–2.300 penumpang, termasuk dispensasi dari Kementerian Perhubungan.
Meski demikian, ia mengatakan data mengenai peningkatan jumlah penumpang belum dapat dipastikan.
"Rekapitulasi dilakukan setelah seluruh pelayanan kapal Nataru selesai pada 31 Desember 2025. Keberangkatan terakhir KM Sinabung pada 30 Desember," kata Rais Akbar.
Pelni memprediksi kenaikan penumpang sekitar 5–10 persen dibandingkan periode sebelumnya, namun angka tersebut masih bersifat sementara.
Rais menegaskan bahwa selama periode mudik Nataru tidak ada kenaikan harga tiket.
Tarif tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku, ucap Rais Akbar, bahkan mendapat stimulus pemerintah berupa potongan harga 20 persen untuk seluruh rute pelayaran.
“Kami tidak bisa menaikkan harga tiket secara sepihak. Penyesuaian tarif harus melalui keputusan pemerintah dan DPR. Kenaikan tarif terakhir tercatat sudah terjadi sekitar 11 tahun lalu,” ujar Rais Akbar.
Contohnya tiket rute Manokwari-Jayapura yang normalnya sekitar Rp 400.000, setelah stimulus menjadi Rp 320.000.
Baca juga: Jelang Mudik Nataru, Pelni Fakfak Minta Penumpang Tak Bawa Minuman Keras
Kebijakan ini diharapkan menjaga keterjangkauan harga sekaligus mendorong pergerakan ekonomi masyarakat.
"Untuk wilayah timur, Pelni melayani rute ke Nabire, Serui, Biak, Jayapura, dan Wasior. Sedangkan untuk wilayah barat, rute terpadat dilayani hingga Bitung," ujar Rais Akbar.
Ia mengimbau masyarakat agar membeli tiket jauh hari sebelum keberangkatan, terutama pada momentum hari besar keagamaan, guna menghindari penumpukan penumpang.
"Jika kapasitas kapal sudah penuh, penumpang diharapkan melakukan penjadwalan ulang pada kapal berikutnya," katanya.
Untuk mendukung peningkatan pelayanan, Rais Akbar, Pelni menyediakan layanan pengaduan nasional melalui nomor 162.
Tiket dapat dibeli melalui aplikasi Pelni Mobile, layanan perbankan Livin’ by Mandiri dan BCA, serta gerai Indomaret.
"Sistem pembayaran juga mendukung transaksi melalui transfer dan kartu debit," tutupnya.