TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO- Rusa timor (Cervus timorensis) adalah jenis rusa yang hidup di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di Taman Nasional Komodo, rusa timor salah satu satwa santapan komodo, selain babi hutan, kerbau air, monyet ekor panjang, tikus rinca, dan musang. Namun, keberadaan rusa timor di Taman Nasional Komodo juga terancam punah karena perburuan liar, rusa ditembak dan dadingnya dijual.
Kasat Polairud Polres Manggarai Barat, AKP Dimas Yusuf, Jumat (19/12/2025) dalam konferensi pers terkait penangkapan tiga pelaku pemburu rusa di Taman Nasional Komodo, mengingatkan bahwa berkurangnya populasi rusa akan berdampak langsung pada keberlangsungan hidup komodo.
"Kalau rusa semakin berkurang, bisa mengakibatkan Komodo kekurangan makanan, nantinya bisa juga menyerang masyarakat," katanya.
Baca juga: Fakta di Balik Perburuan Rusa di TN Komodo: Daging Dijual Lewat Facebook hingga Ekosistem Terancam
Satwa yang Dilindungi
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor 106 tahun 2018, rusa timor tergolong satwa yang dilindungi.
Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan sejumlah fakta mengenai rusa Timor, salah satu satwa endemik Indonesia yang kini berstatus rentan.
Rusa Timor dikenal memiliki tubuh relatif kecil, namun bobotnya dapat mencapai 60 hingga 100 kilogram saat dewasa. Tinggi rusa jantan sekitar 110 sentimeter, sedangkan betina rata-rata 100 sentimeter.
Baca juga: 10 Ekor Rusa Dibawa Kabur dari Pulau Komodo NTT, Pelaku Ditangkap di Bima
Ciri Khas Rusa Timor
Ciri khas rusa Timor terlihat pada ekornya yang panjang, tungkai yang pendek, dahi cekung, serta gigi seri yang besar. Warna bulunya coklat kekuningan. Rusa jantan memiliki tanduk bercabang tiga dengan ujung runcing dan permukaan kasar, dengan panjang rata-rata antara 80 hingga 90 sentimeter.
Rusa Timor dapat hidup di berbagai kondisi lingkungan, mulai dari dataran rendah hingga wilayah dengan ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Habitat alaminya meliputi savana dan kawasan hutan.
Wilayah Persebaran
Di Indonesia, persebaran rusa Timor meliputi Pulau Timor sebagai daerah asal, kemudian menyebar ke Sumba, Rote Ndao, Flores, Alor, Maluku, Sulawesi, serta Papua, khususnya wilayah Merauke.
Dalam hal perilaku, rusa Timor memiliki kemampuan adaptasi yang baik, sehingga mampu bertahan hidup di luar habitat aslinya.
Satwa ini umumnya hidup berkelompok dengan jumlah antara tiga hingga 20 ekor. Di alam liar maupun penangkaran, rusa Timor dapat hidup hingga 20 tahun dengan usia rata-rata sekitar 17 tahun.
Sebagai hewan herbivora, rusa Timor mengonsumsi berbagai jenis tumbuhan dan lebih menyukai daun basah serta lunak, terutama daun muda dari tanaman legum.
Aktivitas mencari makan biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari, sementara siang hari dimanfaatkan untuk beristirahat. Pada malam hari, rusa Timor tetap beraktivitas meski tidak terlalu intens.
Kategori Rentan
Berdasarkan Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), sejak tahun 2008 rusa Timor masuk dalam kategori rentan (vulnerable). Status tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 1996, saat rusa Timor masih dikategorikan berisiko rendah.
Penurunan status ini disebabkan oleh jumlah populasi dewasa yang diperkirakan kurang dari 10.000 individu, serta penurunan populasi setidaknya 10 persen dalam tiga generasi akibat hilangnya habitat dan aktivitas perburuan.