TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sleman menjadi sorotan setelah Dinas Pendidikan (Disdik) setempat menemukan penggunaan roti kemasan dalam paket makanan yang dibagikan kepada siswa.
Merespon hal itu, Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah DIY memberikan penjelasan.
Kepala Regional BGN DIY, Gagat Widyatmoko mengatakan, menghadapi libur sekolah, yang mana siswa tidak hadir di sekolah, pihaknya setiap hari memberikan pilihan apakah sekolah bersedia atau tidak bersedih menerima menu MBG.
Selain itu, bentuk makanan juga diatur, bisa berbentuk makanan siap santap atau dalam bentuk paket makanan kering yang dapat dibawa ke rumah.
"Hal tersebut dilaksanakan dengam catatan bahwa paket harus memedomani ketentuan angka kecukupan gizi yang dibutuhkan sesuai sasaran penerima manfaat," katanya, Sabtu (20/12/2025).
Baca juga: Hadir di Lokasi Bencana, BRI Komitmen Bantu Relawan dan Bantuan Pulihkan Sumatera
Sebagimana diketahui, pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) menjelang libur akhir tahun, Natal dan tahun baru di Sleman menjadi perhatian, setelah Dinas Pendidikan menemukan adanya temuan lapangan bahwa sejumlah sekolah ternyata menerima paket MBG bukan dalam bentuk makanan nasi seperti biasa, melainkan diganti menjadi jajanan dan roti kemasan.
\Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Mustadi mengatakan saat dirinya berkunjung ke sekolah di wilayah Mlati pada Rabu (17/12/2025) kemarin, ada laporan bahwa paket MBG yang diberikan kepada siswa sekarang wujudnya bukan lagi paket nasi dengan lauk dan buah.
Namun berganti menjadi makanan ringan. Mulai dari Sari Kacang Ijo, Jeruk, keju, susu hingga aneka roti kemasan.
Bahkan di paket menu lain ada juga yang menyajikan jajanan anak seperti kacang kulit kemasan.
"Nah, saya tidak bisa menyebutkan boleh atau tidak (menu seperti itu). Tetapi ini akan menjadi evaluasi. Saya laporkan ke Pak Asisten satu biar diteruskan ke teman-teman BGN, kok seperti itu menunya," kata dia.
Menurut Mustadi, dirinya bukan hanya menerima laporan saja namun ditunjukkan langsung paket menu jajanan ringan tersebut.
Soal SPPG mana yang menyajikan menu tersebut, Mustadi mengaku tidak begitu hafal, tetapi yang jelas sekolah yang dikunjungi dan paketnya MBG kemasan merupakan sekolah di Tlogoadi Mlati.
Pihaknya juga mendapatkan laporan serupa dari sekolah di wilayah Gemawang, Mlati.
Berdasarkan laporan yang diterima, menurut dia, paket MBG bukan berupa nasi sudah diterima sekolah sejak beberapa hari terakhir.
"MBG ini kan program makanan bergizi. Ada unsur vitamin protein. Nah, kalau jajanan, kira-kira masuk gak?. Saya pastikan ini akan menjadi evaluasi," kata dia.(*)