SRIPOKU.COM, CILEGON – Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun di sebuah rumah mewah di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten, Selasa (16/12/2025).
Korban diketahui berinisial MAHM, putra bungsu dari Maman Suherman, anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon.
Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Tama menegaskan bahwa kematian korban bukan disebabkan oleh perampokan, sebagaimana sempat beredar di masyarakat.
“Dugaan sementara untuk kasus ini adalah dugaan pembunuhan. Dari Polres Cilegon sudah dibuat laporan polisi yang mencantumkan dugaan pembunuhan, jadi bukan perampokan,” ujar Yoga Tama, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (18/12/2025).
Polres Cilegon hingga kini telah memeriksa delapan orang saksi dan mengamankan rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian sebagai barang bukti.
Namun, kamera pengawas yang terpasang di dalam rumah korban diketahui tidak berfungsi.
Kepala Seksi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan mengatakan, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan tidak ada barang berharga yang hilang dari rumah korban.
“Untuk barang-barang berharga, sampai saat ini belum ditemukan adanya barang yang hilang,” ujar Sigit melalui pesan WhatsApp, Rabu (17/12/2025).
Saat peristiwa terjadi, di dalam rumah hanya terdapat korban dan kakaknya. Sementara kedua orang tua korban sedang tidak berada di rumah karena bekerja.
CCTV di rumah yang berlokasi di Perumahan BBS 3, Ciwaduk, Kota Cilegon, dilaporkan telah rusak selama sekitar dua minggu sebelum kejadian.
Kronologi Kejadian
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 14.20 WIB, ketika Maman menerima telepon dari anak keduanya berinisial D yang meminta pertolongan.
Mendapat kabar itu, Maman segera meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan dan menuju rumah.
Setibanya di lokasi, korban ditemukan dalam kondisi terluka di dalam kamar. Korban kemudian dilarikan ke RS Bethsaida Kota Cilegon, namun dinyatakan meninggal dunia.
Hingga kini, polisi masih mendalami penyebab pasti kematian korban dan mengumpulkan bukti tambahan untuk mengungkap pelaku.